Mohon tunggu...
Yuyun Suminah
Yuyun Suminah Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru, penulis, pendongeng dan reporter

Seseorang yang memiliki hobi menulis dan membaca, aktivitasnya selain sebagai seorang guru, pendongeng, reporter di Komunitas Remaja Smart with Islam

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kencleng Kaleng

19 November 2024   09:39 Diperbarui: 19 November 2024   10:55 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal 25 Agustus 2014 malam senin 

Bismilah, ada detup yang sulit terucap lelehan air mata entah sudah berapa banyaknya yang tak tertahan.

Seusia pernihakan kami maret 2012 disana perjuangan dimulai. Dimulai dari kencleng kaleng.

Berawal dari sebuah do'a bisa menjadikan setiap insan memiliki kekuatan, keyakinan, pengharapan, permohonan dan membuktikan lemahnya manusia yang tak punya daya upaya dalam menjalani hidup ini.

Karena do'a adalah senjatanya umat Islam meminta langsung dari hamba kepada zat yang Maha Kuasa melangitkan do'a itu disetiap sujud sampai Allah memantaskanku untuk dikabulkan permintaannya. Dari do'a itulah Aku memulai.

Bagaimana perjuanganku untuk mewujudkan do'a dari sang Kakek dari jalur Bapak, aku mendengarnya dari ucapan  sang Nenek bahwa Kakek yang wajahnya pun belum pernah Aku lihat bahkan selembar foto pun Nenek tak punya.

 Mendo'akan bahwa anak keturunannya dan menyakini do'a yang terucap dari lisan sang Kakek do'a yang telah puluhan tahun jauh sebelum Bapak menikah dengan Ibu. Saat itu Kakek meninggal ketika usia Bapak kisaran sebelas tahunan jauh sekali sebelum Aku lahir tahun 1989.

"Pokoknya kakek do'akan entah anakku, atau cucu-cucuku ada yang bisa melaksanakan ibadah Haji". Ucap Kakek kepada Nenekku.

Do'a itu terngiang kuat dalam ingatanku, bagaikan magnet memiliki daya tarik dan keyakinan bahwa do'a sang Kakak sakral dan akan menjadi kenyataan. Nenek sering sekali menyampaikan do'a itu kepada anaknya maupun cucu-cucunya termasuk kepadaku, dari sekian cucunya Nenek dengan penuh keyakinan bahwa do'a itu bisa Aku wujudkan.

Do'anya sudah ada tinggal ikhtiar apa yang bisa dilakukan agar bisa mencapai tujuan tersebut? Yang kulakukan dengan menuliskannya diproposal hidup pada tahun 2008, kutulis bahwa Aku bisa melaksanakan ibadah Haji/Umroh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun