Mohon tunggu...
Yuyun Suminah
Yuyun Suminah Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru, penulis, pendongeng dan reporter

Seseorang yang memiliki hobi menulis dan membaca, aktivitasnya selain sebagai seorang guru, pendongeng, reporter di Komunitas Remaja Smart with Islam

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Membasuh Luka Pengasuhan

18 November 2024   11:08 Diperbarui: 18 November 2024   11:09 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Penulis buku ini adalah seorang pasangan suami istri, sang suami berusaha membantu menyembuhkan luka pengasuhan sang istri. Memang semestinya seperti itu walaupun kesulitan dan tantangan pasti ada dan tentu butuh proses panjang.

Tulisan di belakang cover bikin aku sebagai pembaca sudah dibawa terharu (nangis)  dengan kata-katanya. Jleb banget.

 "Luka pengasuhan adalah hutang yang perlu dibayar meskipun dengan cara berangsur. Bila luka itu terus dibawa singgah ke jenjang pernikahan maka pihak yang akan membebaskan dari jeratan utang masa lalu itu adalah pasangannya. Kabar baiknya setiap suami atau istri selalu punya modal untuk menjadi terapis terbaik untuk membasuh luka pengasuhan dalam diri pasangannya sekaligus melunasi utang pengasuhannya dari kehidupan masa lalunya".

Setiap luka masa lalu terutama luka pengasuhan oleh penulis dijabarkan bagaimana cara membasuhnya atau menyembuhkannya yaitu dengan metode Tazkiyatul Nafs (membersihkan jiwa) dengan sudut pandang qurani.

Di buku ini juga ditulis kisah-kisah para pembasuh luka, dan perjuangnnya ingin menyembuhkan luka tersebut dan tantangannya. Bagi pembaca khususnya yang berusaha ingin menyembuhkan luka, kisah-kisah ini bisa memotivasi bahwa luka itu bisa sembuh sebesar apapun luka pengasuhannya.

Jika kita sebagai orangtua yang ingin membasuh luka anak, selesaikan dengan minta maaf dan pendekatan emosi. Rubahlah cara mendidik kita kepada mereka. 

Jika kita sebagai anak mengakui adanya luka dimasa pengasuhan bukan berarti durhaka. Justru langkah pertama untuk kelak bisa total berbakti. Bisa selesaikan dengan diri sendiri atau bisa selesaikan langsung dengan orang yang kita anggap pembuat luka (orangtua).

Cara menyelesaikan dengan diri sendiri bisa dengan cara menuliskan semua rasa luka tersebut di sebuah kertas, luapkan dan tumpahkan semua rasa kecewa tersebut. 

Setelah itu remas kertas tersebut atau sobek-sobek dan buang ke tempat sampah. Sambil berucap "selesai luka pengasuhanku sudah aku maafkan semuanya".

 Niatkan bahwa menuliskan itu semua semata-mata ingin menghilangkan dan menyelesaikan luka ini sampai di sini. 

Mintalah pertolongan kepada Allah, dan berdo'alah semoga dengan cara seperti ini hati yang tergores luka bisa sembuh. Aamiin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun