Mendengar kata Macao mungkin terlintas di pikiran kita tentang orang-orang berkulit putih dan bermata sipit, bahasa China, atau tempat berjudi? Ya, Macau memang bagian dari negara Cina atau Tiongkok dan merupakan daerah administratif khusus bagi negara Cina. Macau bisa dikatakan tidak begitu luas jika dibandingkan dengan kota-kota terkenal lain di Cina. Namun wilayah kecil ini ibarat sebuah gudang kecil berisikan harta karun. Kalau Indonesia punya daerah istimewa yaitu Yogyakarta, maka Cina punya Macau sebagai daerah istimewanya. Sebab perannya sebagai daerah administratif khusus serta berbagai keunikan yang menjadikannya istimewa bahkan di mata dunia.
Letaknya tak begitu jauh dari Hongkong, jadi jika sedang mengunjungi Hongkong dan ingin pergi ke Macau, cara termudah dan termurah adalah menggunakan kapal feri atau turbo jet.
Lalu apa yang membuatnya berbeda dengan daerah lain di Cina atau daerah lain di Asia? Sedikit orang tahu bahwa Macau bukan sekedar rasa oriental melainkan juga budaya barat yang sudah tumbuh sejak 400 tahun lalu. Penjajahan oleh Bangsa Portugis menjadikannya berbeda dengan daerah lain di Cina, salah satunya adalah bahasa. Walau 95% penduduknya orang Cina tapi bahasa resmi disana adalah bahasa Portugis dan Kanton. Bahasa Kanton adalah bahasa Cina daerah yang bagi kebanyakan orang lebih sulit daripada bahasa Cina tradisional, benarkah demikian?
1. Runtuhan Gereja St.Paul
Bangunan satu ini sangatlah ikonik di Macau, merupakan gereja katolik terbesar di Asia pada masa itu. Dari gambar terlihat kini yang tersisa hanyalah bagian depannya saja akibat kebakaran besar terjadi yang melahap hampir sebagian besar bangunannya, tampak seperti di Eropa ya? Inilah bukti pengaruh Bangsa Portugis pada masa penjajahan. Di depannya terdapat puluhan anak tangga yang oke benget dijadikan spot berfoto. Anda cukup berdiri atau duduk pada anak tangga lalu jepret, hasilnya seakan berada di Eropa.
2. Mandarin's House
Mandarin's House adalah keindahan Cina tempo dulu yang merupakan kompleks perumahan sejak tahun 1881. Arsitektur bangunan dipengaruhi budaya barat dan dipadukan dengan style Cina dalam motif hias. Bangun kuno ini pastinya akan menghasilkan foto-toto indah berseni.
3. Senado Square
4. Macau Tower
5. Venetian Resort (Venetian Macau)
6. Kuil A-Ma
Adalah bangunan bersejarah bernuansa religi yang dibangun sejak tahun 1488. Walaupun arsitekturnya sederhana dibandingkan kuil lainnya, namun setiap ruangan didesain dengan tujuan tertentu seperti ruangan untuk berdoa. Bagi banyak orang percaya bahwa berdoa di Kuil A-Ma tidak sekedar memberikan nuansa religi yang mendalam namun juga keindahan arsitektur kunonya yang mengadaptasi budaya Cina menarik kita untuk segera mengeluarkan kamera.
7. Nam Van Lake Cybernetic Fountain
Tidak seperti pertunjukan air mancur biasa, Cybernetic Fountain ini diperindah dengan adanya teknologi sinar laser yang berwarna-warni. Predikatnya saat ini ialah sebagai air mancur terbesar se-Asia. Keindahannya semakin terlihat saat air menembak ke udara akan terlihat pelangi dengan warna-warna cerah. Ternyata Cybernetic Fountain ini dikendalikan melalui komputer yang mengoperasikan 280 lampu sorot berwarna. Wah, canggih ya. Masih berpikir lagi untuk mengujungi Macau? Keindahan air mancur Cybernetic Fountain siap menjadi background foto anda.
Usai berwisata dan hunting foto, urusan perut tak bisa dilewatkan. Kuliner Macau juga tak luput dari gaya barat, pengaruh Portugis menyisakan berbagai kuliner khas disini. Salah satu yang terkenal adalah Portuguese Egg Tarts yang bisa dibeli di Margaret's Cafe e Nata. Egg Tarts sendiri bisa dibeli di beberapa toko makanan di Macau sehingga sangat mudah dicari. Bahkan tersedia juga di Senado Square seperti yang sudah saya jelaskan pada nomor 3. Di Senado Square juga terdapat makanan khas lain dari Macau yaitu Shrimp Roe Noodles, berupa sejenis yamien dengan taburan telur udang. Mie nya enak, kecil-kecil halus. Mulai lapar?
Sumber :Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI