Mohon tunggu...
SatyaMeva Jaya
SatyaMeva Jaya Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, Berbagi, dan Lepas

I Never mess with my dreams "m a Sapiosexual"

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Tebalnya Elektabilitas Prabowo-Gibran kian Stagnan

31 Januari 2024   16:25 Diperbarui: 6 Februari 2024   15:24 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berdasarkan survey Indikator Politik pasangan yang didukung oleh presiden Joko Widodo tersebut sebesar 45,5 persen dalam survey yang diadakan pada 3-5 desember dan 45,6 persen pada gelar waktu 23-24 desember 2023. Sejak kampanye dimulai di akhir November 2023, sebulan setelahnya terlihat pada bulan desember masih menunjukan angka stagnan diangka 45 persen saja.

Berdasarkan survey LSI Denny J.A., menghasilkan data yang sama, masih belum menembus angka 50 persen pada empat kali surveynya pada awal akhir bulan November dan awal akhir bulan Desember. Dengan perolehan masing-masing, 40,3 persen, 42,9 persen, 41,2 persen dan 43,4 persen. Direktur Konsultan Citra Indoensia -LSI Denny J.A., menyatakan bahwa "Dari data itu, pilpres satu putaran sulit terjadi.", 11 januari 2024.

50 persen suara terasa sulit diperoleh Prabowo disebabkan faktor pecahnya perolehan suara Prabowo pada pemilu 2019. 

Data Indikator menunjukan 35,1 persen bergeser ke Anies-Muhaimin dan 7,6 persen suara bergeser ke Ganjar-Mahfud. Sisanya, hanya 53,1 persen yang bertahan tetap memilih Prabowo. mengartikan bahwa perolehan suara Prabowo pada 2019 sudah tergerus hampir setengahnya.

Tak sampai disitu, untuk mendongkrak suara ada kemungkinan peralihan suara yang disebabkan oleh kepuasan publik terhadap Jokowi yang besar. 

Berdasarkan kepuasaan terhadap presiden pada November 2023 sebesar 78,6 persen (LSI Denny J.A.). sedangkan Approval rating Jokowi sebesar 75,8 persen (Indikator Politik).

Dari perolehan suara diatas, untuk Survei Indikator politik menunjukan mayoritas pemilih Jokowi-ma'ruf pada 2019 mendulang 85,6 juta suara (55,5 persen). Dari jumlah tersebut, 41,6 persen lari ke Prabowo dan 36,3 persen lari ke Ganjar. Sedangkan sisanya memilih Anies 15,9 persen. Artinya, migrasi pendukung Jokowi sudah final.

Diperkuat berdasarkan pengakuan wakil ketua TKN Prabowo Gibran, Erwin Aksa, mengakui dukungan pemilih Jokowi telah mencapai titik maksimal. Namun narasi Prabowo Gibran didukung oleh presiden Jokowi harus terus dikampanyekan. "Endorsement itu harus dijaga sampai pencoblosan.",kata wakil ketua umum Partai Golkar tersebut.

Faktor lain yang memperlambat elektabilitas Paslon 02 dikarenakan jargon "gemoy" sudah tidak mujarab lagi, Nampak seperti tidak ada yang baru dari kampanye Prabowo Gibran. 

Ditambah, kubu lawan sudah memiliki tandingan yang identik seperti acara "Desak Anies" dan "Tabrak Prof Mahfud", dianggap lebih bernilai tinggi yang membuat standar untuk sebagai presiden harus tinggi. ditambah, blusukan ganjar kian gencar meramaikan media sosial sehingga makin identik dengan Jokowi, maka memperkuat bahwa blusukan adalah Ganjar.

Dengan diuji nya pemikiran serta argumentasi dengan sederet programnya ke publik secara langsung dapat memicu ketajaman pemikiran kita tentang apa yang ingin dibuat oleh kandidat tersebut dan kita bisa mendebat pemikiran tersebut secara langsung. 

Sayangnya, pada paslon yang hasil survey selalu diatas, tidak mengadakan acara demikian, masih saja menunjukan komunikasi satu arah diatas panggungnya disertai dengan aksi-aksi dan atraksi yang tidak begitu substansial sebagai seorang Calon presiden dan Wakil presiden.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun