Namun, berbeda dengan kaum Israel mengenai yang Ilahi, kaum yang menyatakan diri sebagai keturunan Abraham beserta cucunya (Yakub) atau yang dikenal juga dengan nama Israel.Â
Penduduk Israel awalnya memiliki pandangan yang sama mengenai kekuatan Ilahi tetapi kemudian mereka mulai menyembah Tuhan Tunggal yang sebenarnya dewa langit atau Tuhan Tertinggi menurut versi kaum Pagan.Â
Dalam kitab mereka, Tuhan disebut dengan Elohem dan Yahweh. Elohem adalah dewa tinggi versi kaum Israel, sementara Yahweh adalah Tuhan nenek moyang kita. Berlanjut setelah kaum Israel kembali dari perbudakan mereka di Mesir, mereka bersumpah menjadikan Yahweh sebagai satu-satunya Tuhan mereka sebagai balasannya-"Yahweh berjanji akan melindungi kaum Israel".
Awalnya, Yahweh dgambarkan sebagai dewa perang kaum Israel, namun tak lama kemudian kaum Israel mengembangkan gambaran Yahweh dan segenap titik pembeda dengan dewa-dewa kaum Pagan. Dewa dikatakan mereka memiliki wujud dan mitologi, sedangkan Yahweh tidak, bahkan Yahweh dikatakan sebagai sosok gaib yang bisa menyampaikan pesan melalui nabi (Nabi Yesaya-8 SM).Â
Lalu perbedaannya lagi, bahwa dewa mencipta manusia dari darahnya, yang berarti manusia memiliki juga kekuatan Ilahi dewa. Namun berbeda dengan Yahweh yang digambarkan sebagai sosok yang benar-benar berbeda dari manusia bahkan Yahweh berada di alam lain.Â
Perbedaan lainnya adalah Yahweh sosok yang menakutkan dan cemburuan yang menuntut kesetiaan sehingga tidak mau jika ada Tuhan selain dirinya. Sementara para dewa Pagan begitu terbuka jika ada dewa lain yang ingin bergabung di Patheon mereka (kuil tahun 27 SM) dan karena sifat  cemburuan itulah, maka timbul dosa baru dalam agama Yahudi yaitu mereka penyembah selain Yahweh alias berhala sebagai pendosa.
Dan berlanjut perubahan ini saat Nabi Yesaya pada ke VIII SM dari tulisannya menggambarkan Yahweh sebagai pencipta, puncaknya adalah penciptaan manusia.Â
Lalu dibawah pengaruh filsafat Yunani pada aba ke IV SM, konsep Yahweh kembali berubah karena saat itu Atmosfernya berselimut filsafat, Yahweh dilukiskan sebagai Tuhan yang bijaksana.Â
Sehingga timbul  ketegangan antara Yudaisme dan Filsafat Yunani, filsuf tersebut diantaranya Aristoteles yang berpendapat bahwa Tuhan adalah Entitas abstrak yang tidak bersinggungan dengan kehidupan dunia, maka tuhan adalah Penggerak yang tidak bergerak, sedangkan Yahweh diyakini selalu memiliki intervensi atau terlibat dalam urusan kehidupan duniawi dan Yahudi kemudian meninggalkan konsep Tuhannya tersebut.
Moment terbesar dalam konsep dialektis tersebut disaat munculnya konsep Tuhan baru dalam agama Kristen yang menegaskan bahwa Tuhan itu satu atau tunggal ketika Yesus hadir, sayangnya tak banyak cerita tentangnya saat itu.Â
Injil markus catatan pertama yang meriwayatkan kehidupan Yesus baru muncul setelah 40 tahun kematian Yesus, sehingga banyak yang menganggap Yesus sebagai Mesias dan keturunan dari Raja Daud.Â