Mohon tunggu...
Yuntha Bimantara
Yuntha Bimantara Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa Magister, Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Sumatera Utara

Asisten Riset Penelitian Mangrove Monitoring Extent Service, What is Controlling Tipping Points? Alumni S1 Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pohon Cannonball dari Amerika Latin

22 April 2020   11:53 Diperbarui: 22 April 2020   14:11 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Couroupita guianensis atau dikenal dengan pohon Cannonball yang berasal dari Amerika Latin beriklim tropis, tepatnya di Amerika Tengah hingga ke Sebagian Amerika Selatan. Berasal dari famili Lecythidaceae, spesies ini dapat tumbuh hingga mencapai 35 meter. Ukuran daunnya antara 31 sampai 57 cm.

Sementara bunganya tumbuh dengan membentuk satu gugusan yang dapat tumbuh hingga 80 cm. Pohonnya dapat melakukan pembungaan yang banyak bahkan dapat mencapai hitungan seribu bunga hanya dalam satu pohon, jika tidak gugur.

Ukuran diameter bunganya kurang lebih6 cm, dengan enam kelopak, dan berwarna cerah,mulai dari warna merah muda dan merah bata  di dekat pangkal bunga hingga kekuningan menuju ujung kelopak. Ada dua area benang sari: cincin benang sari di tengah, dan susunan benang sari yang telah termodifikasi menjadi tudung.

Buahnya berbentuk bulat dengan cangkang keras dan ukuran diameter 25 cm, dan spesies ini diberi nama "pohon Cannonbal". Satu pohon dapat menghasilkan 150 buah.

Buah-buahan membutuhkan waktu hingga satu tahun untuk matang namun terkadang hanya selama 18 bulan, tergantung dengan faktor lingkungannya. Daging buah berwarna putih dan berubah menjadi biru setelah oksidasi, atau reaksi dengan udara. Penamaan Couroupita guianensis diberi oleh seorang ahli botani bernama Jean Baptiste Christophore Fusée Aublet pada tahun 1775.

Selain penyebutan nama spesies ini dalam bahasa Inggris "Cannonball Tree", beberapa nama lain dalam berbagai bahasa seperti dalam bahasa Portugis disebut "macacarecuia", bahasa Spanyol disebut "bala de cañón", bahasa Jerman disebut "kanonskogelboom" dan bahasa Perancis disebut "arbre à boulet de canon".

Couroupita guianensis ditanam sebagai tanaman hias karena bentuknya yang indah dan aromanya  yang wangi, serta sebagai spesimen botani untuk buahnya yang menarik.

Namun di lain sisi, buahnya dapat dimakan, tetapi biasanya tidak dimakan oleh orang-orang karena berbeda dengan bunganya yang sangat wangi, sementara buahnya memiliki bau yang tidak sedap. Hanya diberikan untuk ternak seperti babi dan unggas domestik. Ada banyak kegunaan obat dari tumbuhan ini.

Penduduk asli di sekitaran Sungai Amazon menggunakan ekstrak dari beberapa bagian pohon seperti daun, bunga ataupun buahnya untuk mengobati penyakit hipertensi, tumor, nyeri, dan peradangan. Spesies ini telah digunakan untuk mengobati pilek, sakit perut, kondisi kulit dan luka, malaria, dan sakit gigi.

Sumber foto: Dokumentasi Pribadi
Sumber foto: Dokumentasi Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun