Mohon tunggu...
Yunriza
Yunriza Mohon Tunggu... Guru - Belajarlah dari kegagalan, jangan jadi pecundang

Guru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Dia Pun Layak Bahagia"

31 Desember 2020   22:04 Diperbarui: 31 Desember 2020   22:10 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Terlahir kedunia ini adalah suatu mukjizat dari Allah SWT, dan meraih kebahagiaan adalah cita-cita setiap manusia. Tak satu pun manusia yang ingin bersedih dan merasakan kesengsaraan dalam hidup ini.

Bahkan di dalam Alquran, Allah menyebut kata bahagia dalam dua segmen; pertama, kebahagiaan karena dunia. Dan kedua, kebahagiaan karena keutamaan dan rahmat Allah.

            *****

Zaimar namanya terlahir sebagai tuna wicara/bisu bukan lah kehendak nya. Dia tetangga ku. Aku sudah bersahabat dengan nya sedari kecil. Teman bermain, bersenda gurau, meskipun kebanyakan orang tidak bisa bergaul dengan nya karena dia bisu.

Lain halnya dengan ku, aku menggunakan bahasa isyarat dengan menggunakan kode tangan maupun kode mulut dan terkadang menggunakan gerakan bahasa tubuh lain nya seperti mata.

Karena sudah terbiasa sehari-hari dengan nya maka aku bisa berkomunikasi dengan baik menggunakan bahasa isyarat. Yang pastinya dia tidak bersekolah di sekolah khusus seperti orang kota, karena memang pada dasarnya sekolah untuk yang berkebutuhan khusus tersebut tidak ada di tempat kami.

Atas izin  dan kebesaran hati seorang kepala sekolah ingin berbagi dan juga menyantuni anak yatim maka dia di izinkan bersekolah dan belajar bersama di kelas. Dia tidak pernah mengganggu aktivitas selama pembelajaran. Itu salah satu hal yang menyebabkan orang menyukainya termasuk para guru.

Dengan mengizinkan sekolah di SD tersebut Zaimar sangat senang apalagi ada aku yang selalu ada bersama nya. Meskipun bisu, dia sangat suka berbagi dengan teman-teman yang lain. Saat jam istirahat adalah waktu yang selalu dinantikan nya.

Hampir setiap hari dia selalu membawa karet gelang dan beberapa kelereng, karena dengan bermain karet gelang dan kelereng dia merasa mempunyai banyak teman.

Di zaman tahun sembilan puluhan, kami belum ada mengenal istilah buliying, maka Zaimar termasuk anak yang paling di sukai karena memang dia cepat akrab berteman dengan siapa saja. Mungkin bagi mereka sedikit aneh karena belum terbiasa melihat dan berteman dengan anak yang tuna wicara.

Dia hanya menggunakan bahasa isyarat dengan mereka, apabila ada yang di mengerti, mereka pasti memangil aku, karena hanya aku yang mengerti apa yang maksud nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun