Dia menjerit-jerit.
"Lihat itu," suaranya datang lagi. "Ferin Fischer akan tercerai-berai."
Sedangkan Jirim hanya bisa berdiri dengan kaku. Ketika Ferin berhenti menjerit, semua menoleh ke arah Jirim. Pak Mayer dan orang-orang itu.
"Lari."
Jirim berlari tanpa arah. Tempat ini tiba-tiba saja begitu gelap. Ia mendengar teriakan Ferin lagi, bunyi lonceng, serta ringkikan kuda. Ada dengusan-dengusan babi.
"Tolong!" Jirim menjerit. "Gelap sekali!"
Jirim merasa dirinya ditangkap oleh sesuatu. Ia mendengar suara Pak Mayer, yang berteriak-teriak agar kuda-kuda itu dipacu untuk mencerai-beraikan tubuh Ferin Fischer.
"Dorong!" suara itu, satu-satunya yang menuntun Jirim di kegelapan ini. "Dorong. Jangan sampai tertangkap!"
Siapa pun itu---yang menangkapnya---ia dorong sekuat tenaga.
Dalam kegelapan, Jirim merasa kepalanya terhantam sesuatu yang keras.
**