Profil Desa : Desa Hendrosari terletak di Kecamatan Kepatihan, Kabupaten Gresik. Luas wilayah Desa Hendrosari adalah 192 ha yang terdiri atas 2 dusun yaitu dusun hendrosari dan dusun hendrosalam. Sumber daya yang ada di Desa Hendrosari yaitu 2828 jiwa yang terdiri dari 1426 laki-laki dan 1402 perempuan. Pembagian lahan di Desa Hendrosari sebagian besar adalah lahan pertanian pohon siwalan (-+ 90 ha) dan tanaman pangan padi di musim kemarau, sedangkan jagung dan polowojo di musim kemarau.
Potensi Desa : Desa Hendrosari, memiliki lahan sebesar -+ 90ha lahan siwalan. masyarakat desa hendrosari pada umumnya dikenal sebagai penghasil minuman tradisional yang disebut "tuak" yang terbuat dari buah siwalan yang di fermentasi. Desa Hendrosari memiliki hamparan hijau yang sangat luas dan terdaoat 3600 pohon siwalan sehingga banyak masyarakat sekitar berprofesi sebagai petani siwalan dan juga usaha minuman legen/tuak.
ANALISIS FUNGSI MANAJEMEN
1. PLANNING
Dalam perencanaan pengembangan desa wisata lontar sewu, menurut saya pihak Pemerintahan desa dalam perencanaan pengembangan Desa Wisata Lontar Sewu telah berupaya sebaik mungkin untuk peningkatan ekonomi desa melalui BUMDes. Dan pada kenyataan nya, program wisata desa di Desa Hendrosari telah berhasil dan memberikan profit yang sangat cukup sehingga tujuan dari perencanaan sudah terealisasikan. Dan juga, menurut saya perencanaan yang dibuat oleh Pemerintah Desa Hendrosari sudah sesuai dengan Teori George R.Terry dimana pemerintahan desa telah menggunakan fakta potensi yang ada di Desa Hendrosari serta membuat perencanaan kegiatan yang bisa dikatakan dapat mencapai hasil yang diinginkan.
2. ORGANIZING
Menurut Analisa saya, Desa Hendrosari ini sudah baik dalam tahap pengorganisasian. Sesuai dengan Teori George R. Terry, Desa Hendrosasi sudah mencangkup seluruh azas azas dalam pengorganisasian. ( Tujuan, Pembagian Kerja, Penempatan Tenaga Kerja, wewenang dan tanggung jawab, pelimpahan wewenang). Hanya saja sangat disayangkan, pemerintahan desa Hendrosari tidak melibatkan organisasi lainnya seperti LPMD,RT/RW, IBU-IBU PKK dalam pelaksanaanya.
3. ACTUATING
Menurut saya, dalam pembagian wewenang yang telah dibagi kurang maksimal, karena tidak melibatkan organisasi lain seperti LPMD, RT/RW, IBU-IBU PKK dalam pelaksanaannya. Namun jika dilihat dalam pengelolaan Desa Wisata sudah cukup baik karena seperti yang saya dapatkan dilapangan bahwa Masyarakat sudah terlibat dalam pengelolaan Wisata Lontar sewu. Saya mengganggap bahwasannya berawal dari potensi desa yang apabila dikembangkan secara optimal dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Hendrosari. Masyarakat lokal memiliki peran yang sangat substansial untuk dapat mengendalikan pengelolaan dan pengembangan desa wisata karena kontrol terhadap proses pengambilan keputusan harus diberikan kepada mereka yang nantinya menanggung akibat pelaksanaan pengembangan termasuk kegagalan atau dampak negatif yang terjadi akibat pengembangan desa wisata. Masyarakat Desa Hendrosari mempunyai peran penting untuk melestarikan dan mengembangkan potensi yang ada seperti sumber daya alam dan sumber daya manusia. Masyarakat bekerja sama dengan Pemerintah Desa.
4. CONTROLING
Menurut saya pengawasan yang dilakukan dewan pengawas Desa Hendrosaru ini cukup efektif untuk dilakukan pada sebuah organisasi, karena sudah mencangkup pengawasan Internal dan eksternal, Namun belum sesuai dengan Teori George, karena tidak memiliki standart pengawasan yang pasti dan ukuran pelaksanaan. Pengawasan atau Controlling ini cara untuk mengukur, membandingkan, menemukan penyimpangan dan memperbaiki kegiatan organisasi yang dilakukan untuk mencapai tujuan atau sasaran. Menurut saya, jika dikelompokan, Ada 3 jenis pengawasan yang ada di Eduwisata Lontar Sewu, yaitu :