Mohon tunggu...
Yuni Zel
Yuni Zel Mohon Tunggu... Konsultan - Sales Coach

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Merubah Layar, Bukan Merubah Angin

31 Maret 2024   06:13 Diperbarui: 31 Maret 2024   06:17 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kalimat pada judul diatas, seringkali kita kita dengar terutama dalam presentasi presentasi materi motivasi. Kita hanya bisa merubah layar namun tidak bisa merubah angin. Yah... jika Anda sedang berlayar di lautan, sampai saat ini belum ada teknologi pelayaran yang mampu merubah angin. Ketika terjadi perubahan arah angin, maka satu satunya yang biasa Anda lakukan adalah dengan merubah layar. 

Dari satu kalimat singkat ini, sebenar nya banyak makna dan pelajaran yang dapat kita peroleh. Masih menggunakan referensi dari banyak buku buku motivasi, kita dapat simpulkan bahwa sesungguhnya kita tidak akan bisa merubah persitiwa atau fenomena yang terjadi di sekitar kita. 

Namun yang bisa kita lakukan adalah memberikan respon produktif dari setiap peristiwa yang kita alami. Bahkan konon kata para pakar motivasi, kata responsibility berasal dari kata respon dan ability. Makna dari ke dua kata tersebut mengandung makna bahwa responsibility adalah kemampuan kita dalam memberikan respon atas setiap kejadian yang kita alami. 

Jika kita meyakini bahwa Tuhan itu maha pengasih dan penyayang, maka sudah barang tentu kita berkeyakinan bahwa segala sesuatu peristiwa yang kita alami adalah bagian dari kasih sayang Tuhan. Jika kita memandang peristiwa itu tidak menyenangkan, maka sesungguhnya kita sedang dituntut untuk mampu mencari makna menyenangkan dari peristiwa tersebut. 

Pada faktanya, dalam kehidupan se hari hari kita seringkali mangalami peristiwa tidak menyenangkan namun peristiwa itu menjadi bagian penting dari keberlanjutan kehidupun. Ketika dokter harus mengamputasi salah satu organ tubuh Anda, tentu akan menyakitkan namun tindakan itu justru bagian dari upaya penyelamatan kehidupan Anda. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun