Sebagai urang Banjar (sebutan untuk orang yang tinggal di Kalimantan Selatan), kalau di tanya berasal dari mana, saya selalu menjawabnya dengan “berasal dari Kandangan”. Kandangan adalah nama ibukota kabupaten Hulu Sungai Selatan Propinsi Kalimantan Selatan, sekitar 100 km dari kota Banjarmasin, ibukota propinsi Kalimantan Selatan.
Sebenarnya saya kelahiran Banjarmasin, tapi kedua orang tua saya asli berasal dari Kandangan. Walau sering menyebut diri dengan urang Kandangan, namun bisa dihitung dengan jari saya pulang ke Kandangan. Biasanya antara dua, jika ada acara perkawinan atau ada salah satu anggota keluarga yang meninggal dunia.
Pesona kampung halaman memang tak pernah dilupakan, kemampuan pemerintah daerah setempat mengembangkan pariwisata menambah daya tarik wisata di Kabupatan Hulu Sungai Selatan. Pesona hutan hujan yang masih perawan seperti Loksado berhasil lestari dijaga oleh adat dan kebijakan pemerintah. Hutan lebat dan khasanah budaya suku Dayak pedalaman gunung Meratus itu sebagai penambah daya tarik wisata.
Jika beberapa tahun yang lewat susah-nya berebut jalan dengan truck pengakut batubara, menuju Kandangan sekarang sudah lancar karena truck besar dan kadang ugal-ugalan itu tidak boleh lagi lewat jalan negara.
Sayangnya saya tak punya transportasi yang memadai untuk bisa saya sesekali pulang ke kampung halaman orang tua, jika naik sepeda motor agak riskan untuk membawa si kecil Najwa ikut serta. Berkunjung dan memberi do’a dipusara para keluarga.
Demikian, renungan dan sebenarnya bentuk kerinduan saya..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H