Mohon tunggu...
Yuni Yuni
Yuni Yuni Mohon Tunggu... Guru - Pengawas Pai

Mempunyai hobi membaca dan menulis, aktif di komunitas menulis kab Bekasi (KPPBR), aktif menulis di gurusiana, kompasiana, blogger, majalah, web kemenag, S1 UIN SGD Bandung, S2 UNISMA 45 Bekasi, S3 UNJ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Proses Tabayun Ketika Terjadi Miskomunikasi

5 Oktober 2023   21:47 Diperbarui: 5 Oktober 2023   22:14 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awal Oktober 2023 mengindikasikan ada beberapa pelajaran yang terjadi sebagai akumulatif dari kejadian di bulan-bulan sebelumnya. Tak disangka dan tak diduga terjadi yaitu adanya miskomunikasi atau misunderstanding. Hal ini wajar  terjadi dan bisa jadi dapat dialami oleh siapapun tanpa terkecuali apalagi dalam sebuah organisasi yang sering berkomunikasi. Kenapa hal tersebut bisa terjadi ?, banyak faktor yang menjadi sumber permasalahannya oleh karena itu  perlu dicari dan ditelaah akar permasalahnnya agar tidak terulang kembali.

Topik miskomunikasi sering dibahas dalam berbagai disiplin ilmu seperti komunikasi, psikologi, dan antropologi. Salah satu referensi yang dapat menjadi panduan awal untuk pemahaman miskomunikasi adalah buku "Communication in Everyday Life: The Basic Course Edition with Public Speaking" oleh Julia T. Wood. Buku ini membahas berbagai aspek komunikasi dan bagaimana miskomunikasi dapat terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Apa itu miskomunikasi yaitu fenomena yang terjadi ketika pesan yang hendak disampaikan oleh satu pihak tidak dipahami dengan baik oleh pihak lain.  Permasalahan komunikasi ini dapat menyebabkan munculnya konflik dan jika dibiarkan maka akan berkepanjangan dan menimbilkan ketidaknyamanan dalam bekerja dan akan menimbulkan berbagai prasangka negatif.

Banyak alasan dan faktor yang menyebabkan hal tersebut diantaranya mungkin orang tersebut belum memiliki keterampilan komunikasi yang cukup baik sehingga pesan yang disampaikan menjadi sulit dipahami. Setiap orang memiliki pengalaman, latar belakang, dan pandangan yang unik hal ini bisa jadi  menyebabkan pemahaman yang berbeda terhadap pesan yang sama. Atau ketika seseorang dalam keadaan emosional atau stres, maka kemampuan mereka untuk berkomunikasi dengan efektif dapat terpengaruh sehingga dapat mengaburkan pesan yang disampaikan atau misinterpretasi. Menurut sumber lain penyebab miskomunikasi adalah alat komunikasi, bahasa yang digunakan, dan kesalahan dalam memahami (Fauziyyah, Sudrajat, & Wardana, 2023).

Berdasarkan berbagai alasan diatas tentang miskomunikasi, solusi yang ditawarkan dalam artikel Fauziyyah dkk adalah proses tabayun. Kenapa tabayun karena proses tabayyun adalah menghindari sikap menghakimi dan lebih mengedepankan husnudzhon. Adakalanya proses tabayyun tidak sesuai harapan, maka proses tabayyun bisa jadi  terhambat untuk dilakukan., dan akan menjadi semakin sulit dilakukan jika tidak ada keterbukaan dan ada prasangka buruk, oleh karena itu membangun dan menumbuhkembangkan rasa percaya akan mempermudah proses tabayyun.

Itulah realita dinamika internal organisasi, karena kita manusia hidup dalam ruang lingkup pekerjaan/organisasi kerja yang menuntut tupoksi dan sebagai makhluk sosial peristiwa miskomunikasi bisa saja terjadi, namun dengan kedewasaan dan prasangka baik sebaiknya ada proses tabayun atau konfirmasi. 

Melalui proses tabayyun informasi yang ingin diketahui dapat diperoleh dan diketahui kebenarannya, tujuannya untuk mengantisipasi efek negatif dari munculnya miskomunikasi yang dapat menghambat pelaksanaan kinerja dan mencegah munculnya prasangka negatif, karena akan mengganggu kenyamanan dalam bekerja dan akan memunculkan rasa sungkan. So yakinilah semua orang akan belajar sesuatu dari perbuatannya atau kesalahan yang pernah dibuat, atau bisa jadi itu adalah prasangka saja ketika sudah ditabayun. Jika pun iya maka berikan kesempatan untuk belajar, berubah dan tumbuh berkembang tanpa penghakiman yang berlebihan namun proposional.

Referensi

Fauziyyah, T. W., Sudrajat, A., & Wardana, A. (2023). TABAYYUN DAN DINAMIKA INTERNAL ORGANISASI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun