Mohon tunggu...
Yuni Yuni
Yuni Yuni Mohon Tunggu... Guru - Pengawas Pai

Mempunyai hobi membaca dan menulis, aktif di komunitas menulis kab Bekasi (KPPBR), aktif menulis di gurusiana, kompasiana, blogger, majalah, web kemenag, S1 UIN SGD Bandung, S2 UNISMA 45 Bekasi, S3 UNJ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Pretest untuk Evaluasi Efektivitas Program

4 Mei 2023   10:07 Diperbarui: 4 Mei 2023   10:21 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hari kamis tanggal 4 Mei 2023 adalah hari terakhir persiapan program pemetaan online PPKB guru PAI di Jawa barat khususnya di Kabupaten Bekasi, banyak persiapan yang harus dilakukan guru diantaranya mempunyai laptop walaupun memakai hp juga bisa, namun memakai laptop lebih leluasa dalam membaca soal dan mengisi jawabannya, pastikan kuota full jika mau teatring, persiapan sehat badan karena jika kurang enak badan dipastikan kurang konsentrasi dalam menjawab, persiapan mental juga diperlukan artinya hampir semua orang jika menghadapi namanya ujian pasti ada rasa cemas, deg-degan dan lainnya hal tersebut akan mempengaruhi dalam menjawab soal-soal dibawa rileks dan santai namun fokus.

Di kabupaten Bekasi pelaksanaan PK online PPKB guru PAI dilakukan dngan beberapa metode diantaranya untuk jenjang SD masing-masing berkumpul di suatu sekolah per KKG wilayah kecamatan, untuk jenjang SMP dikumpulkan di gedung PGRI Metlad  Tambun yang diprakarsai oleh MGMP PAI SMP, namun ada juga guru PAI yang melaksanakan ujian di sekolah masing-masing untuk SMP Negeri rata-rata guru PAI persekolah 3-4 orang . Untuk jenjang SMA di fokuskan di SMA N 1 Cilarang Pusat dan SMAN 1 Cibitung serta di sekolah masing-masing. Untuk jenjang SMK difokuskan di SMK Negeri 2 Cikarang Barat dan di SMK masing-masing. Program ini patut diapresisasi karena berdasarkan teori evaluasi program diperlukan untuk memetakan kebutuhan dalam meningkatkan kompetensi atau profesionalitas.

Menurut teori instrumen, pretest adalah tes atau pengukuran yang dilakukan sebelum adanya intervensi atau perlakuan bertujuan untuk mengetahui karakteristik sampel penelitian, dan melihat apakah ada perbedaan antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol pada variabel yang diukur sebelum adanya intervensi. Menurut DeVellis (2012), pretest dilakukan untuk mengukur tingkat pemahaman awal peserta dalam hal ini sebelum adanya pengaruh variabel independen. Hasil pretest dapat digunakan untuk melihat perbedaan antara peserta yang terpapar dan yang tidak terpapar, atau untuk melihat seberapa banyak perubahan yang terjadi setelah perlakuan. Selain itu, pretest juga dapat membantu mengukur validitas instrumen pengukuran, konsistensi internal, dan reliabilitas.

Pretest adalah tes yang diberikan sebelum program atau pengajaran dimulai untuk mengetahui seberapa banyak subjek atau peserta didik yang sudah memiliki pengetahuan atau keterampilan terkait dengan materi yang akan dipelajari. Pretest ini dilakukan untuk menentukan kebutuhan, memberikan gambaran awal mengenai kemampuan, serta mengevaluasi efektivitas suatu program.  Menurut Suharsimi Arikunto (2010) dalam bukunya yang berjudul "Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan", pretest adalah "tes awal yang dilakukan sebelum program belajar-mengajar dimulai untuk mengetahui seberapa banyak pengetahuan dan keterampilan peserta didik tentang materi yang akan dipelajari."

Isi dari pretest menurut teori instrumen harus mencakup variabel yang diukur. Isi pretest harus memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas agar dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya dan benar-benar merepresentasikan karakteristik sampel penelitian. Menurut DeVellis (2012), isi pretest harus mencakup variabel-variabel penting yang menjadi fokus penelitian. Variabel tersebut harus terukur dengan cara yang jelas, mudah dipahami, dan tidak ambigu. Isi pretest dapat berupa kuesioner, tes, atau pengamatan langsung tergantung pada jenis variabel yang diukur. Selain itu, isi pretest juga harus mencakup instruksi yang jelas dan singkat mengenai cara menjawab atau menjalankan tes. Instruksi ini sangat penting untuk menghindari bias yang mungkin muncul dalam pengumpulan data. Dalam surat edaran PK online PPKB GPAI kisi-kisi sudah disebarkan dan hal tersebut mempermudah guru dalam memperoleh gambaran isi soal preetest.

Karakteristik pretest dapat disebut sebagai kriteria yang harus dipenuhi  balam desain dan pelaksanaan pretest harus memenuhi beberapa karakteristik yaitu 1. Relevansi, pretest harus relevan dengan materi atau variabel yang akan dipelajari atau diukur dalam penelitian. Pretest yang tidak relevan dapat menghasilkan data yang tidak valid dan tidak bermanfaat.  2. Validitas, pretest harus memiliki validitas yang baik, yaitu mampu mengukur variabel yang diinginkan dan benar-benar merepresentasikan karakteristik sampel penelitian. 3.Reliabilitas, pretest harus memiliki reliabilitas yang tinggi, yaitu mampu menghasilkan data yang konsisten dan stabil jika diulang pada sampel yang sama. 4. Objektivitas, pretest harus objektif, yaitu tidak dipengaruhi oleh faktor subjektivitas dari peneliti atau peserta penelitian. 5. Kesederhanaa, pretest harus sederhana dan mudah dipahami oleh peserta penelitian agar dapat menghasilkan data yang akurat dan dapat dipercaya. 6. Waktu, pretest harus dilaksanakan pada waktu yang tepat dan cukup untuk memperoleh informasi yang diperlukan(Arikunto, 2010)

Secara teori adanya pretest diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain yaitu memperoleh data awal tentang variabel yang akan diukur, sehingga peneliti dapat memahami karakteristik sampel penelitian dan mengidentifikasi masalah atau kendala yang mungkin muncul, Meningkatkan validitas dan reliabilitas yang dapat membantu memperbaiki instrumen atau kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian, sehingga dapat meningkatkan validitas dan reliabilitas data yang dihasilkan, memperkecil bias yang mungkin muncul dalam pengumpulan data, sehingga dapat diperbaiki sebelum penelitian dilakukan, memperjelas instruksi dan cara menjawab kuesioner atau tes, sehingga peserta penelitian dapat lebih memahami tugas yang diberikan, kemudian dapat menjamin kesetaraan sampel antara kelompok yang akan dibandingkan dalam penelitian (Creswell, 2014) (Sekaran& Bougie, 2016).

Secara praktik adanya pretest diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: mengetahui kelemahan instrumen atau kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian, sehingga dapat diperbaiki sebelum dilakukan pengumpulan data, meningkatkan akurasi data yang dikumpulkan dengan memperbaiki instrumen atau kuesioner dan memberikan instruksi yang lebih jelas bagi responden, pretest dapat membantu menjamin kesetaraan sampel antara kelompok yang akan dibandingkan dalam penelitian, membantu meminimalkan bias dalam pengumpulan data dengan mengidentifikasi masalah atau kendala yang mungkin muncul sebelum penelitian dilakukan, membantu menentukan ukuran sampel yang tepat untuk penelitian, dengan memberikan informasi tentang variabilitas data dan karakteristik populasi yang akan diteliti (ibid.et.al)

Dengan melakukan pretest, dapat memastikan bahwa instrumen atau kuesioner yang digunakan dan dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel, sehingga hasil penelitian dapat digunakan untuk membuat kesimpulan yang tepat dan bermanfaat untuk tindak lanjutnya.

Dalam evaluasi program, pretest dapat dilakukan sebelum dan sesudah program dilaksanakan untuk mengukur efektivitas program. Tindak lanjut yang dapat dilakukan setelah pretest dalam evaluasi program antara lain untuk memperbaiki desain program, artinya hasil pretest dapat membantu evaluator untuk mengevaluasi desain program dan menentukan apakah program tersebut sesuai dengan tujuan yang diinginkan, menentukan kelompok control, maksudnya hasil pretest dapat membantu evaluator untuk menentukan kelompok kontrol yang tepat untuk program evaluasi, menentukan ukuran sampel, maksudnya hasil pretest dapat membantu evaluator untuk menentukan ukuran sampel yang tepat untuk program evaluasi, meningkatkan kualitas evaluasi maksudnya hasil pretest dapat membantu evaluator untuk meningkatkan kualitas evaluasi dengan memperbaiki instrumen evaluasi yang akan digunakan, memberikan instruksi yang lebih jelas kepada responden, dan mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi keberhasilan program. Lalu menilai efektivitas program,  perbandingan antara hasil pretest dan post-test dapat memberikan gambaran tentang perubahan yang terjadi sebagai akibat dari program, sehingga evaluator dapat menentukan apakah program efektif dalam mencapai tujuannya (Rossi, Lipsey & Freeman, 2004) (Scriven,1991). Selamat ujian PK online PPKB untuk seluruh guru PAI khususnya di Jawa Barat.

Referensi

DeVellis, R. F. (2012). Scale Development: Theory and Applications (3rd ed.). Thousand Oaks, CA: Sage Publications.

Arikunto, S. (2010). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Creswell, J. W. (2014). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches (4th ed.). Thousand Oaks, CA: Sage Publications.

Sekaran, U., & Bougie, R. (2016). Research methods for business: A skill building approach (7th ed.). West Sussex, UK: John Wiley & Sons, Ltd.

Rossi, P. H., Lipsey, M. W., & Freeman, H. E. (2004). Evaluation: A systematic approach (7th ed.). Thousand Oaks, CA: Sage Publications.

Scriven, M. (1991). Evaluation thesaurus (4th ed.). Newbury Park, CA: Sage Publications.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun