Mohon tunggu...
yuni wahyuni
yuni wahyuni Mohon Tunggu... -

manisnya kasih sayang

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Penunjukkan Hatta Dapat Dipahami

22 April 2013   14:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:48 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_239377" align="aligncenter" width="572" caption="foto: koleksi pribadi "][/caption]

Setelah memberhentikan Agus Martowardojo sebagai Menteri Keuangan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengangkat Menko Perekonomian Hatta Rajasa menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Keuangan. Keputusan itu dilakukan mengingat posisi Menkeu yang kosong ditinggalkan Agus usai terpilih menjadi Gubernur Bank Indonesia menggantikan Darmin Nasution.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo telah direkomendasikan presiden SBY sebagai calon satu-satunya untuk posisi gubernur BI yang baru, sebagai pengganti Darmin Nasution yang akan habis masa jabatannya pada tanggal 22 Mei 2013. Pilihan SBY tersebut telah disetujui oleh komisi XI DPR RI.

Sebagai bendahara negara posisi menteri keuangan merupakan posisi yang strategis di pemerintahan. Dalam menentukan siapa yang akan menjalankan amanat tersebut harus benar-benar dipastikan memiliki integritas, kapabilitas, rekam jejak yang baik dan profesionalisme yang tinggi. Meskipun memang hal tersebut merupakan hak prerogratif presiden untuk menentukan.

Walaupun keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono  yang menunjuk Hatta Rajasa sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Keuangan merangkap Menteri Koordinator Perekonomian mengundang kontroversi. Terlebih, Hatta merupakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN). Sehingga dikhawatirkan terjadi tarik-menarik politik kepentingan.

Penunjukan Presiden SBY yang mengangkat Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa sebagai pelaksana tugas (PLT) saya rasa sudah tepat. Kalau saya membaca berita di media onlai di Jakarta, Menurut juru bicara presiden Julian Pasha megatakan bahwa Hatta menjadi plt sebagai penganti Menteri Keuangan tidak sampai 2014. Jabatan yang ditinggal Agus Martowardjojo tersebut hanya dijabat sementara waktu hingga ada keputusan lain.

Penunjukkan Hatta sebagai menkeu sangat wajar mengingat bidang kerja kementerian keuangan berada di bawah kementeriaan koordinator perekonomian. Rangkap jabatan menkeu oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa, sama halnya seperti rangkap jabatan yang pernah dipegang oleh Agung Laksono. Pada 7 Desember 2012, Presiden mengangkat Menko Kesra Agung Laksono sebagai Plt menteri pemuda dan olahraga, menggantikan Andi Mallarangeng yang mengundurkan diri. Dengan diangkatnya Plt ini, tidak perlu ada kekhawatiran lagi dalam menjalankan tugastugas di Kementerian Keuangan.

Alasan utama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuk Menteri Koordinantor Perekonomian Hatta Rajasa sebagai pelaksana tugas Menteri Keuangan karena belum menemukan pengganti Menkeu yang tepat.

Sebenarnya tidak ada salahnya jika seorang ketua umum suatu partai merangkap jabatan sebagai menteri, jika orang tersebut bisa membagi waktunya dan lebih mementingkan tugas negara daripada tugas partainya. Namun adanya rangkap jabatan tersebut banyak orang yang mencibirnya, jangan-jangan orang tersebut lebih mementingkan keperluan partainya daripada tuasnya sebagai menetri yang mengurusi rakyat banyak.

Ketika Hatta menjabat sebagai Menteri Perekonomian tentu Perekonomian Indonesia yang menjadi tanggung jawabnya ternyata terus meningkat, investasi baik dalan negeri maupun dari luar negeri banyak yang masuk, kemudian Indonesia banyak dilirik oleh berbagai negara lain untuk diajak dalam kerjasama baik bilateral maupun regional, banyak lagi keberhasilan yang diraihnya terkait di bidang ekonomi.

Dengan banyaknya tugas sebagai Menteri Perekonomian dan juga menjabat sebagai Menkeu (plt) tentu tentu Hatta juga di tuntut untuk bisa membagi tugas. Pada akhirnya diperlukannya suatu kedisiplinan dan manajemen waktu yang ketat agar semua jabatan yang melekat tersebut bisa berjalan dengan sukses, dan hal itu kita harus ambil sisi yang positifnya, karena saya yakin jika ditempatkan pada posisi tersebut, belum tentu saya bisa menjalankan semuanya dengan baik, hanya dengan kedisiplinan yang tinggi dan manajemen waktu yang baik lah semua jabatan tersebut bisa dijalankan, sehingga urusan rakyat, partai dan keluarga bisa seiring sejalan, sehingga sosok seperti Hatta Rajasa bisa sukses disegala bidang.

Kalau pandangan penulis pribadi, Hatta bisa layak masuk ke dalam Guiness Book Records, atau setidaknya MURI, sebagai orang yang paling banyak memegang jabatan menteri dalam jangka waktu 12 tahun. Lima jabatan menteri pernah disandangnya: Menristek, Menhub, Mensesneg, Menko Perekonomian, dan Menkeu. Luar biasa.

Allah ternyata masih berkenan memberinya jalan yang lapang dan sentosa kepadanya. Ia terpilih sebagai Sekjen PAN, lalu menjadi ketua umumnya, menggantikan Soetrisno Bachir, pada tanggal 9 Januari 2010. Resmilah ia menjabat Ketua Umum DPP PAN periode 2010-2015. Bintang-bintang di langit seakan terus berjatuhan dan menaburi jalan hidupnya. Rapat Kerja Nasional PAN 2011 di Jakarta secara aklamasi mendukungnya sebagai bakal calon presiden dalam pemilu 2014.***

Salam Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun