Mohon tunggu...
Yuni Lia Wati
Yuni Lia Wati Mohon Tunggu... Akuntan - Universitas Dian Nusantara

Nama : Yuni Lia Wati Nim : 121211064 Jurusan : Akuntansi Fakultas : Bisnis dan Ilmu Sosial Nama Dosen : Prof. Dr. Apollo Daito, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pemikiran Ranggawarsita tentang 3 Era dalam Fenomena Kasus Korupsi di Indonesia

22 Juli 2024   19:04 Diperbarui: 22 Juli 2024   19:09 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BY YUNI LIA WATI
BY YUNI LIA WATI

What (Apa Itu Kalasuba, Katatidha, dan Kalabendhu)

  1. Kalasuba: Merupakan fase atau periode yang menggambarkan masa kemakmuran dan ketentraman. Dalam konteks ini, masyarakat hidup dalam keadaan yang baik dan sejahtera.
  2. Katatidha: Menggambarkan masa ketidakpastian dan kekacauan. Pada fase ini, nilai-nilai moral mulai merosot, dan terdapat kekhawatiran yang meluas di masyarakat.
  3. Kalabendhu: Menggambarkan masa kegelapan, penuh dengan penderitaan dan ketidakadilan. Ini adalah periode di mana moralitas dan hukum mengalami degradasi signifikan.

BY YUNI LIA WATI
BY YUNI LIA WATI

Why (Mengapa Pemikiran Ini Penting untuk Memahami Fenomena Korupsi di Indonesia)

Pemikiran Ranggawarsita tentang tiga fase ini memberikan kerangka yang relevan untuk menganalisis fenomena korupsi di Indonesia:

  1. Kalasuba: Masa kemakmuran di Indonesia bisa dilihat pada masa-masa awal kemerdekaan dan pembangunan ekonomi yang pesat. Namun, kemakmuran ini sering kali tidak merata dan menimbulkan kesenjangan sosial.
  2. Katatidha: Ketidakpastian muncul ketika masyarakat mulai merasakan ketidakadilan dan penyalahgunaan kekuasaan oleh pejabat negara. Ini menciptakan lingkungan di mana korupsi bisa tumbuh subur.
  3. Kalabendhu: Periode ini mencerminkan keadaan saat korupsi mencapai puncaknya, menyebabkan penderitaan luas dan kepercayaan publik terhadap institusi pemerintah runtuh.

BY YUNI LIA WATI
BY YUNI LIA WATI

How (Bagaimana Pemikiran Ranggawarsita Menerapkan pada Fenomena Korupsi di Indonesia)

  1. Analisis Sejarah: Melihat kembali sejarah Indonesia, kita dapat menemukan bahwa setiap fase yang digambarkan oleh Ranggawarsita terjadi berulang kali. Korupsi sering kali memuncak di masa-masa ketidakstabilan politik dan ekonomi.
  2. Moralitas dan Pendidikan: Ranggawarsita menekankan pentingnya moralitas dan pendidikan untuk mencegah kemerosotan ke fase Kalabendhu. Dalam konteks modern, ini berarti pentingnya pendidikan anti-korupsi dan penegakan hukum yang kuat.
  3. Kebijakan dan Reformasi: Pembelajaran dari pemikiran Ranggawarsita dapat diterapkan dalam merancang kebijakan yang lebih efektif untuk memerangi korupsi. Ini termasuk reformasi institusi, transparansi, dan akuntabilitas yang lebih besar.

Analisis Kasus Korupsi Hambalang melalui Pemikiran Ranggawarsita

Kasus korupsi Hambalang merupakan salah satu skandal besar di Indonesia yang melibatkan banyak pejabat tinggi dan menyebabkan kerugian besar bagi negara. Menggunakan pemikiran Ranggawarsita, kita dapat menganalisis kasus ini melalui lensa Kalasuba, Katatidha, dan Kalabendhu untuk memahami akar penyebab dan dampaknya terhadap masyarakat.

What (Apa Itu Kasus Korupsi Hambalang)

Kasus korupsi Hambalang adalah skandal korupsi yang melibatkan proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional di Hambalang, Jawa Barat. Proyek ini dihentikan setelah ditemukan berbagai penyimpangan dan praktik korupsi yang menyebabkan kerugian negara mencapai triliunan rupiah. Beberapa pejabat tinggi, termasuk mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng, terlibat dalam kasus ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun