2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Teori Variabel Independent
Variable Independen ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2021). Dalam peneitian inivariabel bebas yang diteliti adalah green marketing mix dengan 2 dimensi, yaitu:
- Kualitas Product (X1)
- Green Price (X2)
- Pengertian Kualitas Produk
Menurut (Kotler & Armstrong, 2004) dalam penelitian (Kumrotin & Susanti, 2021) Kualitas produk juga sebagai kemampuan dalam menjalankan produk sesuai dengan fungsinya, dalam pembahasan ini termasuk dalam keseluruhan, ketepatan, daya tahan, ketepatan, reparasi produk, kemudahan pengoperasian dan juga atribut dalam produk lainya. Selain itu juga terdapat delapan tolok ukur yang digunakan dalam mengukur kualitas produk, yakni reliabilitas, kinerja, feature, keawetan, desain, konsistensi, persepsi, dan estetik.
Dalam mempertahankan kualitas produknya, suatu perusahaan harus selalu memperhatikan indikator-indikator kualitas produk didalamnya, karena dengan menjaga kualitas suatu produk akan membuat konsumen merasa tertarik dan puas dengan produk tersebut :
- Indikator Kualitas Produk
Menurut (Tjiptono, 2015) indikator kualitas produk meliputi :
- Kinerja (Performance) Karakteristik informasi pokok dari produk inti (core product) yang dibeli.
- Fitur (Features) Karakteristik sekunder atau pelengkap.
- Keandalan (Reliability) Kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal pakai.
- Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications) Sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
- Daya tahan (Durability) Berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan.
- Kemampuan melayani (Serviceability) Meliputi kecepatan, kompetisi, kenyamanan, mudah dioperasi serta penanganan keluhan yang memuaskan.
- Estetika (Aesthetics) Daya tarik produk terhadap pancaindra.
2.1.3 Â Green Price
- Pengertian Green Price
Menurut (Kotler & Arsmstrong, 2016) Pemasaran hijau mengacu pada strategi dan praktik bisnis yang bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.Harga hijau adalah komponen penting dalam pemasaran hijau, dan dapat didefinisikan sebagai harga yang mencerminkan nilai tambah dari produk atau layanan hijau, yaitu konsumen yang bersedia membayar lebih untuk produk hijau biasanya menghargai manfaat lingkungannya, seperti kualitas yang lebih baik, kesehatan yang lebih baik, atau dampak sosial yang positif.
Dapat disimpulkan bahwa green price merupakan suatu nominal dari nilai tukar yang ditetapkan dengan menyeimbangkan antara harga dengan kualitas produk yang mempertimbangkan dampak lingkungan dan produk yang memiliki nilai tambah.
- Indikator Green PriceÂ
Menurut (Kotler & Arsmstrong, 2016) dalam penelitian, menjelaskan bahwa ada empat ukuran yang mencirikan harga, adalah sebagai berikut :
- Keterjangkauan harga, adalah konsumen bisa menjangkau harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan produk biasanya ada beberapa jenis dalam satu merek dan harganya juga berbeda dari termurah sampai yan termahal. Dengan harga yang ditetapkan maka para konsumen banyak yang membeli produk tersebut.
- Harga sesuai kemampuan atau daya saing harga, adalah konsumen sering membandingkan harga suatu produk dengan produk lainnya, dalam hal ini mahal murahnya harga suatu produk sangat dipertimbangkan pada saat membeli produk.
- Kesesuaian harga dengan manfaat, ialah harga sering menjadi sebagai indikator kualitas bagi konsumen yang lebih memlilih harga yang lebih tinggi karna mereka melihat adanya perbedaan kualitas.
- Kesesuaian harga dengan kualitas produk, ialah harga sering dijadikan sebagai indikator kualitas bagi konsumen orang sering
2.1.4 Teori Variabel Dependent
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!