Siapa borjuisnya? Kemana kaum proletar? Ada sindikat kapitalis yang mengakar sejak lama dalam tradisi transaksi jual beli hasil panen. Pemilik modal dan penggarap. Seperti kisah Buk Ana yang kuceritakan ini.
Kenyataan ini membuat masyarakat bercita-cita kepada anaknya untuk keluar dari profesi petani. Berpendidikan tinggi dan mencari peruntungan di kota-kota besar. Melupakan problem ini dan menyimpulkan satu pernyataan. Bahwa profesi petani hanya menyengsarakan kehidupan.
Kampungku tercinta, siapa yang harus merubah? Terlebih lagi kepada siapa ingin diminta pertanggungjawaban. Anak-anak muda yang pergi merantau untuk menimba ilmu tidak kunjung pulang. Semakin mematikan harapan petani untuk keluar dari jeratan Kapitalis. Musim paceklik yang tak kunjung diberi solusi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H