Mohon tunggu...
Yunita Syahna
Yunita Syahna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pamulang

Media berbagi persprektif terkait suatu topik tertentu. Komentar dan saran dipersilahkan tanpa mengandung unsur sara.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ekonomi Hijau: Menjembatani Pembangunan Berkelanjutan Menuju Masa Depan yang Cerah

2 Juli 2024   14:43 Diperbarui: 2 Juli 2024   14:55 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemerintah dan BUMN berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca, dengan strategi pertumbuhan berkelanjutan dan inklusif hingga 2034. Kebijakan tata kelola perusahaan yang baik juga diterapkan untuk memastikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam setiap perusahaan BUMN.

  • Investasi dan Pembiayaan

Transisi menuju energi bersih membutuhkan investasi besar. Analisis dari McKinsey Global Institute menunjukkan kebutuhan investasi sekitar 8-9 triliun dolar AS tiap tahun hingga 2050, dengan berbagai sumber pembiayaan termasuk publik, swasta, dan internasional.

Manfaat Ekonomi Hijau terhadap Peningkatan PDB dan Lapangan Kerja

Ekonomi hijau dapat mengurangi limbah hingga 18-52% dibanding bisnis konvensional dan menciptakan lapangan kerja lebih banyak. Penerapan ekonomi hijau dapat meningkatkan PDB Indonesia secara signifikan pada tahun 2030. Hal ini turut serta memberikan efek positif terhadap ketahanan pangan nasional dan pengelolaan sumber daya alam. Penggunaan sumber daya yang hemat, pengurangan limbah, dan promosi energi terbarukan adalah prinsip utama ekonomi hijau.

Kesimpulan

Ekonomi hijau adalah jalur menuju pembangunan berkelanjutan yang mengintegrasikan kebutuhan ekonomi dan lingkungan. Dengan dukungan berbagai sektor, kebijakan pemerintah, dan investasi yang tepat, Indonesia dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang kuat dan ramah lingkungan, melindungi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan untuk generasi mendatang.

Sumber Referensi :

ekon.go

ekonomi.bisnis

koran.tempo

lcdi-indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun