Pada awal mengolah sampah, Arky bersama adik iparnya hanya bermodal maggot seberat 5 gram saja. Mereka menggunakan lahan serta modal usaha secara mandiri. Maggot diberi makan dengan sampah yang mereka dapatkan dari sudut-sudut desanya.Â
Plastik besar berisi sampah-sampah dari sudut desa dikumpulkan dan dipilah. Sampah organik dibuat bubur sampah, dan digunakan sebagai pakan maggot. Sedangkan sampah anorganik diserahkan pada pihak ketiga untuk didaur ulang.Â
Maggot BSF tidak menyebabkan penyakit, tidak berbau, dan mengandung protein hewani hingga 40%. Maggot dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti unggas dan ikan. Selain itu, sisa sampah yang tidak diurai oleh maggot (kaspot) dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik bagi pertanian.Â
Dari sisi peternak, harga maggot BSF juga sangat terjangkau. Maggot bisa jual dalam bentuk fresh atau kering. Maggot kering dihargai mulai dari 40 ribuan per kg. Tentu saja hal ini mampu mengurangi biaya produksi pakan ternak. Bagi pertanian, kasgot dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia. Ini yang menjadi alasan Arky memilih budidaya maggot BSF.Â
Budidaya Maggot BSF Pertama  Membuahkan Hasil
Dari pengolahan sampah pertamanya, selain maggot, Arky mendapatkan kasgot atau pupuk organik sebanyak 7 kg. Arky semakin percaya diri. Arky pun membentuk Tim relawan pengolahan sampa. Namun semakin lama Arky dan tim mulai kekurangan sampah. Dirinya pun meminta bantuan kepada pemerintah Kabupaten Banyumas untuk menyuplai sampah.
Pucuk dicinta ulam pun tiba, Bupati Banyumas memberi respon positif. Pemda Banyumas mendukung upaya yang dilakukan Arky. Karena upaya mereka mampu mengurangi sampah yang ada di lingkungan Banjaranyar.
Pemda Kabupaten Banyumas bukan hanya menjadi penyuplai sampah bagi Arky, tetapi juga turut menyediakan lahan yang lebih luas. Lahan tersebut berada di TPST 3R Sokaraja Banyumas, Jawa Tengah.
Tempat pengelolaan sampah organik dengan bantuan maggot BSF ini diberi nama Greenprosa. Arky Gilang sebagai pucuk pimpinan Greenprosa tak segan turun langsung mengedukasi masyarakat. Dirinya mengajarkan bagaimana cara mengolah sampah.
Aktivitas Rutin di Unit Produksi 1 Greenprosa, Banyumas - Jawa Tengah
Siang itu udara sangat terik, matahari begitu garang di siang hari. Teriknya mentari tak menyurutkan semangat relawan sampah mengolah limbah rumah tangga. Ya, hari itu di unit produksi 1 Greenprosa kecamatan Sokaraja, Banyumas Jawa tengah tengah terjadi aktivitas rutin.Â