Menulis adalah salah satu cara untuk mengikat ilmu. Menulis juga menjadikan kita mudah memahami sesuatu. Lewat tulisan banyak orang bisa meraih penghasilan hingga ketenaran.Â
Bagaimana hal ini bisa terjadi? Dalam sebuah webinar yang diadakan oleh Komunitas One Day One Post (ODOP), saya mendapatkan sebuah insight tentang kunci Strategis dalam menulis.Â
Webinar yang dilakukan via zoom itu berlangsung selama lebih kurang 2 jam. Meski saya hadir agak terlambat, tetapi keseluruhan materi bisa saya tangkap dengan jelas.Â
Kunci Strategis dalam MenulisÂ
Malam itu suara rintik hujan di luar tak menyusutkan semangat saya mengikuti acara ini, begitupun dengan peserta yang hadir. Tak kurang dari 50-an peserta hadir pada event bulanan ODOP ini. Wajar sih, karena pembicara utama malam itu adalah seorang blogger senior yang sering menjadi juri dalam berbagai blog competition.Â
Beliau adalah Widyanti Yuliandari. Pembicara ini biasa disapa dengan panggilan 'mbak Wid'. Selain sering muncul sebagai juri lomba blog, mbak Wid juga menjabat sebagai Ketua umum komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN).Â
Malam itu 13 Juni 2023 tema yang diangkat pada webinar itu adalah '5 Kunci Strategis dalam Menulis'. Saya pun bersemangat mengambil pena dan buku untuk mencatat materi yang disampaikan.Â
Mbak Wid mengawal materi dengan sebuah pertanyaan dasar bagi seorang penulis, yaitu:
Apa yang ingin diraih saat mengikuti ODOP? Apa visi teman-teman sebagai penulis? Apakah ingin menjadi is a good writer, inspiring writer, rich writer, popular writer, maupun viral writer?
Kemudian perempuan berhijab itu menjelaskan bahwa apapun alasan yang melatarbelakangi dalam Menulis, hendaknya juga didasari dengan sebuah alasan yang kuat dibaliknya.Â
Bisa disimpulkan bahwa seorang penulis yang hebat harus menemukan apa alasan dibalik keinginan menjadi seorang penulis. Dengan kata lain adalah visi kemudian memiliki 'big why' terhadap tujuan tersebut.
Inilah permukaan materi  5 Key Writing Strategies oleh mbak Widyanti Yuliandari yang berhasil saya rangkum.Â
1. Memiliki Visi
Setiap penulis pasti memiliki sebuah tujuan dalam menulis. Hal inilah yang membuat penulis mau berlelah-lelah mengikuti pelatihan atau komunitas menulis. Semua itu tentu karena adanya sebuah visi.Â
Meski demikian, jangan melupakan sebuah bahan bakar untuk mencapai visi tersebut. Bahan bakar yang dimaksud adalah niat baik dan good attitude. Pesan mbak Widya pada malam itu adalah jangan sampai memberi ruang pada pikiran negatif untuk meracuni alasan kita menulis.
2. Memiliki Big Why
Setiap penulis pasti memiliki alasan apa yang melatarbelakanginya ingin mencapai visi tersebut. Alasan yang kuat dibalik sebuah visi besar tentu akan menjadi bahan bakar lain untuk mempercepat tercapainya sebuah tujuan.Â
3. Memiliki Empati
Dalam menulis bukan hanya memberikan informasi. Tulisan yang ditulis dari hati tentu mempunyai empati yang tulus. Tulisan yang ditulis oleh jiwa yang memiliki keinginan kuat untuk berbagi dan saling memahami.Â
4. Stay Humble
Tidak ada alasan yang membuat kita tidak humble.
Seorang penulis yang besar tentu memiliki sikap yang humble (rendah hati). Tidak congkak ketika dipuji, dan tidak rendah diri ketika dikoreksi.Â
5. Bersedia untuk Terus Bertumbuh
Kita dituntut untuk terus bertumbuh dan belajar, tanpa memperhatikan batasan usia. Seperti halnya mbak Widya yang selalu membaca jurnal-jurnal ilmiah dari luar negeri semata untuk menjaga asupan nutrisi otak agar terus bertumbuh.Â
Terus menjadi lebih baik dari berbagai sisi seperti meningkatkan skill, memperkuat branding, selalu berkontribusi, serta terus meningkatkan kreativitas.Â
Pesan terakhir dari mbak Widya yang paling saya ingat adalah
'Good Writer is Good Reader'.
Benar sekali! Â Bahwa nyaris mustahil ada penulis yang tidak suka membaca. Karena dengan membaca memberi kita kemampuan memahami, memperluas wawasan, dan referensi.
Ingat juga bahwa kebiasaan membaca karya-karya yang baik biasanya membangun tulisan yang baik. Well semoga kita bisa memanfaatkan 5 Kunci strategies dalam Menulis ala Mbak Widya ini ya. Semoga bermanfaat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H