Mohon tunggu...
yunita rakasiwi
yunita rakasiwi Mohon Tunggu... -

suka nyetir dan makan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Hanya Petugas Partai

15 Mei 2014   21:30 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:30 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anda petugas partai, yang harus melaksanakan apa saja mandat partai -Megawati Soekarnoputri,14 Mei. Kita memilih presiden boneka.
*
Ucapan itu dilontarkan oleh Megawati saat pendeklarasian 3 partai di markas Lenteng Agung - PDIP, PKB dan Nasdem, untuk mendukung Joko Widodo menjadi presiden.

Pidato Megawati itu cukup mengejutkan karena mirip penegasan bahwa Jokowi hanya sebatas pion - sesuatu yang digerakkan oleh pihak lain. Kasarnya, pesuruh yang disuruh-suruh oleh ndoronya (majikannya).

Jika terpilih sebagai Presiden, Jokowi tak lebih dari boneka Megawati dan PDIP. Itu artinya, segala kebijakan Jokowi harus sesuai dengan perintah Megawati. Jokowi yang setengah mati dicintai habis-habisan oleh rakyat itu tidak akan punya kewenangan sendiri untuk memimpin negeri.

Beberapa pihak bahkan menilai jika Megawati tak sadar diri bahwa rakyat tidak menyukainya. Dua kali pemilu dan gagal dipilih menjadi presiden menunjukkan bahwa rakayat tak berminat pada Mega.

Mega seperti mengingkari bahwa rakyat menyukai pribadi Jokowi dan bukan karena PDIP. Padahal selama 6 bulan tim 11 bentukannya, menggodok nama calon presiden yang laku di pasaran.

Sekali-kali orang dekatnya harusnya mengingatkan bahwa Mega harus belajar dari tokoh seperti Winston Churchill yang pernah berkata "pengabdian kepada negara dimulai, maka berakhirlah pengabdian kepada partai".Beberapa pihak bahkan menilai jika Megawati tak sadar diri bahwa rakyat tidak menyukainya. Dua kali pemilu dan gagal dipilih menjadi presiden menunjukkan bahwa rakayat tak berminat pada Mega.

Mega seperti mengingkari bahwa rakyat menyukai pribadi Jokowi dan bukan karena PDIP. Padahal selama 6 bulan tim 11 bentukannya, menggodok nama calon presiden yang laku di pasaran.

Sekali-kali orang dekatnya harusnya mengingatkan bahwa Mega harus belajar dari tokoh seperti Winston Churchill yang pernah berkata "pengabdian kepada negara dimulai, maka berakhirlah pengabdian kepada partai".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun