Mohon tunggu...
Yunita Puji
Yunita Puji Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ekonomi Syariah Uin Kh. Achmad Siddiq Jember

Melukis

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Dampak Kenaikan Harga Bahan Pokok: Beras, Gula dan Cabai Terhadap Konsumsi Masyarakat

20 Oktober 2023   16:12 Diperbarui: 21 Oktober 2023   15:11 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumen dari badan pangan, perkembangan harga pangan beras premium dengan rata-rata nasional dan pedagang eceran.

Foto: Dokumen panel harga badan pangan, perkembangan harga pangan pokok strategis pedagang eceran cabe rawit merah.
Foto: Dokumen panel harga badan pangan, perkembangan harga pangan pokok strategis pedagang eceran cabe rawit merah.

Foto: Dokumen dari badan pangan, perkembangan harga pangan cabai rawit merah dengan rata-rata nasional dan pedagang eceran.
Foto: Dokumen dari badan pangan, perkembangan harga pangan cabai rawit merah dengan rata-rata nasional dan pedagang eceran.

Untuk seluruh harga pangan tersebut yaitu beras, gula dan cabai sesuai dengan panel harga badan pangan secara nasional dan ditingkat pedagang eceran.

Perekonomian berperan penting dalam mendukung kehidupan, dan stabilitas ekonomi memiliki potensi untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat, menjaga keamanan pasar, baik dalam pasokan barang dan jasa, maupun dalam hal tenaga kerja. Seiring berjalannya waktu, harga bahan pokok dapat mengalami fluktuasi naik dan turun. 

Kenaikan harga bahan pokok adalah salah satu faktor yang berdampak pada ekonomi nasional, dengan bahan pokok yang sering kali terkena dampaknya adalah beras, yang pada gilirannya menyebabkan kenaikan harga bahan makanan lainnya. Tidak hanya beras, gula dan cabai juga mengalami kenaikan harga, dan hal ini mungkin membuat sebagian masyarakat mempertimbangkan untuk mengurangi dan mengubah pola konsumsi mereka. Selain itu, ada yang mungkin mencari alternatif produk yang lebih terjangkau, meskipun hal ini bisa mengurangi tingkat selera dan kepuasan mereka.

Banyak individu merasa kesulitan dalam membeli dan mengonsumsi bahan makanan seperti yang mereka lakukan sebelumnya. Kelompok ekonomi menengah ke bawah merasakan dampak kenaikan harga bahan pokok, sementara mereka yang berada di kelas menengah ke atas masih mampu membelinya tanpa kesulitan. Fenomena ini terkait dengan peningkatan harga bahan pokok yang disebabkan oleh faktor-faktor seperti kelangkaan pangan, kekeringan, serangan hama, distribusi yang tidak merata, dan penimbunan barang.

Meningkatnya harga bahan pokok dapat mengancam kesejahteraan masyarakat, terutama mereka yang berada di kelas menengah ke bawah. Dampaknya adalah perekonomian dalam negeri yang semakin tertekan karena meningkatnya biaya hidup, yang kini menjadi tambahan beban bagi kelompok ekonomi tersebut. Kenaikan harga bahan pokok juga berdampak pada kesejahteraan rumah tangga. Sebelumnya, mereka mungkin dapat memenuhi hampir semua kebutuhan mereka tetapi sekarang karena kurangnya bahan baku dan tingginnya harga bahan pokok mereka harus membatasi konsumsi. Dalam situasi seperti ini, masyarakat harus memprioritaskan kebutuhan dasar mereka, sambil mengesampingkan keinginan yang lebih sekunder dan tersier, karena ini merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Itu adalah salah satu strategi yang bisa di gunakan oleh masyarakat.

 Kenaikan harga bahan pangan, yang memerlukan perhatian dan menjadi fokus kerja pemerintah, dapat diatasi melalui serangkaian langkah, termasuk tindakan jangka pendek dan menengah. Ini menjadi sangat penting untuk menjaga stabilitas pangan dan melindungi petani sebagai produsen yang rentan terhadap fluktuasi harga. Salah satu kebijakan strategis dalam jangka menengah adalah meningkatkan produksi pangan, sambil mengembangkan sektor pertanian melalui agribisnis untuk memberikan nilai tambah dan tingkat penjualan yang lebih tinggi. Penting untuk diingat bahwa Indonesia adalah Negara Agraris, di mana sebagian besar angkatan kerja berprofesi sebagai petani, dan perekonomian pedesaan masih mendominasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun