Mohon tunggu...
Yunita Nurul Aini
Yunita Nurul Aini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Jakarta

Sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemikiran Seorang C. Wright Mills (1916-1962)

13 November 2022   16:57 Diperbarui: 13 November 2022   17:03 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itulah perbedaannya semakin besar kekuasaan, prestise dan pendapatan di antara manajer dan karyawan. Rutinitas pekerja tidak direkomendasikan dengan bijaksana mandiri dan membuat keputusan sesuai dengan aturan ketat yang ditetapkan oleh orang lain. Diasingkan dari kemampuan intelektualnya, bekerja menjadi aktivitas sehari-hari. Penampilan pejabat memiliki dampak besar tentang sistem pendidikan dalam masyarakat birokrasi-industri. 

Prestasi kerja dan promosi didasarkan pada pekerjaan rutin dan kepatuhan terhadap aturan birokrasi dan peraturan lainnya. Akibat kedatangan pekerja kerah putih, kata Mills, pendidikan di Amerika bergeser ke fokus kejuruan. SMA dan perguruan tinggi menjadi tempat pelatihan untuk birokrasi pemerintah dan industri utama. Terlepas dari tujuan pendidikan abad ke-19, Amerika menciptakan warga negara yang baik di dalam demokrasi dan pertengahan abad ke-20 menghasilkan orang-orang sukses dalam masyarakat khusus.

C. The Power and The Authority Elite

Mills menunjukkan bahwa di balik semua skenario kebijakan pemerintah sebenarnya ada kelompok elit, yang disebutnya elit kekuasaan (power elite). Negara Amerika Serikat memang didominasi oleh kelompok informal yang jumlahnya terbatas tapi sangat kuat dan berpengaruh. Power elite ini bukanlah sebuah konspirasi, karena anggota-anggotanya tidaklah mencari kekuasaan yang luar biasa yang mereka nikmati itu, melainkan mereka itu memainkan kekuasaan itu karena mereka tengah menduduki posisi-posisi penting.

Elite kuasa ini beranggotakan orang-orang yang posisinya memungkinkan mereka menjadi lebih penting dari orang-orang kebanyakan (grass root society). Mereka adalah orang-orang yang memiliki posisi untuk memutuskan persoalan-persoalan yang memiliki konsekuensi besar. Merekalah yang memegang tongkat komando dari semua tingkatan dan organisasi di masyarakat modern. Mereka mengatur perusahaan-perusahaan besar, jalannya roda pemerintahan dan mengarahkan pembangunan militer. Mereka menduduki jabatan-jabatan yang strategis dalam masyarakat.

 Jadi, power elite ini sesungguhnya tidak harus pemegang kekuasaan formal, yakni pejabat pemerintahan, melainkan sekelompok kecil orang yang memiliki pengaruh besar untuk mengarahkan jalannya roda pemerintahan. Inilah sesungguhnya yang terjadi di Amerika. Untuk mengatakan bahwa Amerika adalah secara pasti dan utuh sebagai negara yang benar-benar demokratik adalah pendapat yang lebih banyak tidak logisnya, karena sesungguhnya masyarakatnya telah dan sedang disetup untuk kepentingan orang-orang tertentu yang mendapatkan keuntungan dari investasi yang ditanamkannya pada masyarakat. Menurut Mills, power elite yang mengendalikan Amerika terdiri dari tiga kelompok: pertama adalah pemimpin politik tertinggi, termasuk presiden dan sedikit orang yang menjadi anggota kunci kabinet, kedua adalah pemilik dan direktur perusahaan besar, dan ketiga adalah panglima-panglima militer. Koalisi tiga kelompok elite ini akhirnya juga dikenal dengan istilah "military industrial complex".

D. Imajinasi Sosiologi (Sociology Imajination)

Mills mencatat bahwa penelitian sosiologis lebih merupakan persyaratan administratif. Ini telah menjadi seperangkat fakta yang dimaksudkan untuk memfasilitasi keputusan manajemen. Menurut Mills, perbedaan antara pikiran sosiologis yang efektif dan yang tidak berhasil adalah imajinasi. Imajinasi sosiologis hanyalah kualitas pikiran yang memungkinkan kita memahami sejarah dan sejarah biografi dan hubungan keduanya dalam masyarakat. Untuk memenuhi janji ilmu sosial, kita harus fokus pada masalah material dan menghubungkan masalah tersebut dengan sifat struktural dan historis dari sistem sosial budaya masyarakat. Karena fokus ini penting bagi individu yang sangat dipengaruhi oleh nilai, karakter, dan perilaku yang membentuk sistem sosial budaya masyarakat. Janji ilmu-ilmu sosial adalah untuk memahami masalah-masalah masyarakat. Untuk memenuhi peran ini, kita harus menghindari birokratisasi akal dan perdebatan dalam proses periklanan. Menurut Mills, Sosiologi Imajinasi bekerja dengan mempengaruhi, menggambarkan pola pikir tentang hal yang sosiologis dengan menekankan pada hubungan pengalaman individu dan hubungan sosialnya. 

Ada tiga komponen yang membentuk imajinasi sosiologi, yaitu:

 1) Sejarah, bagaimana masyarakat datang untuk menjadi dan bagaimana berubah dan bagaimana sejarah sedang dibuat di dalamnya.

2) Biografi, sifat manusia dalam masyarakat, apa jenis orang yang menghuni sebuah masyarakat tertentu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun