Lalu bagaimana nasib si pencetak gol tunggal Liverpool? Tak perlu dirisaukan, lebih dari sedekade sejak kejadian itu dia bergabung dan namanya tercatat sebagai pemain yang menjuarai Premier League bersama Manchester United. Dilatih langsung oleh si pria Skotlandia bernama Sir Alex Ferguson. Tidak ada yang berubah dari sang Gaffer, hanya imbuhan gelar bangsawan "Sir" di depan namanya yang menjadi pembeda.
Tepat 22 tahun berlalu sejak aksi comeback sensasional di Old Trafford tersebut. Pemain bernomor punggung 20 yang datang dari bangku cadangan dan mencetak gol penentu kembali berdiri di Theatre Of Dreams. Bukan, bukan untuk turun ke lapangan dan berselebrasi seperti saat dirinya masih menjadi super sub, kini posisinya sama dengan pria Skotlandia yang dulu memberikan instruksi setiap akan memasukkan dirinya ke lapangan. Ya, pemain bernomor punggung 20 itu adalah Ole Gunnar Solskjaer, manager Manchester United saat ini. Yang kembali dipertemukan dengan Liverpool di babak keempat Piala FA untuk memperebutkan tiket lolos ke putaran kelima.
Kembali menyambut sang rival yang dua dekade silam dihadapinya, tentu membangkitkan harapan untuk bisa mengulang kembali memori manis yang pernah dirinya ciptakan.
Harapan itu seketika hampir memudar kala winger asal Mesir berhasil menceploskan bola ke gawang Dean Henderson. Tertinggal satu angka membuat Setan Merah menunjukkan jati diri yang sebenarnya, bermain cepat dengan tempo tinggi untuk menciptakan peluang gol.
Melalui serangan balik cepat berkat kerjasama apik dari Pogba yang melakukan potong aliran bola dan memberikannya kepada Rashford, dilanjutkan dengan Rashford yang mengirim umpan lambung ke Greenwood yang tak dijaga ketat oleh barisan pemain belakang Liverpool. Mudah saja, gol penyama kedudukan berhasil dicetak oleh bocah 19 tahun tersebut.
Masuk ke babak kedua dengan ambisi yang sama, kali ini gantian Greenwood yang mengirim umpan kepada Rashford yang sama-sama luput dari pengawasan bek Si Merah. Tidak susah untuk menjebol gawang yang dijaga oleh Alisson Becker. Berganti kedudukan, MU memimpin pertandingan dengan skor 2-1.
Kombinasi yang sangat epik dari kedua sayap, Rashford di sisi kiri, dan Greenwood di sisi kanan. Tengah? Ada Edinson Cavani yang sukses membuka ruang supaya pemain Liverpool fokus mengawal dirinya, sementara dua rekannya dari sisi kanan dan kiri melancarkan serangan cepat.
Keunggulan United hanya bertahan kurang lebih sepuluh menit, hingga akhirnya Mohamed Salah mencetak gol kedua ke gawang Henderson. Skor kembali imbang untuk kedua tim.
Usai terciptanya empat gol di Old Trafford, Ole kembali dipusingkan untuk membuat strategi baru guna meredam serangan dari kubu Juergen Klopp. Sekali lagi, keputusan yang dia buat persis seperti managernya dahulu, sangat tepat.
Ole memasukkan nama Bruno Fernandes, menggantikan Van De Beek untuk memberikan kreativitas serangan di lini tengah. Benar saja, tepat di menit ke-78 MU dihadiahi tendangan bebas setelah Fabinho melanggar Cavani.
Mendapatkan saran dari Cavani sebelum menendang, Bruno akhirnya berhasil melepas tembakan keras terarah ke pojok kanan Liverpool yang tak mampu ditangkap oleh Alisson Becker. Skor berubah menjadi 3-1 untuk kemenangan United.
