Untuk saat ini Liga Inggris lagi diisi oleh manager yang merupakan legenda dari klubnya terdahulu, seperti Ole Gunnar Solskjaer di MU, Frank Lampard di Chelsea, dan Mikel Arteta di Arsenal.
Kemudian ada stadion stadion bersejarah yang berdiri tegak di Inggris. Markas tim di Liga Inggris juga memiliki banyak sekali nilai historis di dalamnya, ada Old Trafford yang dulu pernah hancur karena perang dunia dan menjadi saksi perjuangan bangkitnya anak asuh Sir Matt Busby usai tragedi Munchen, Theatre Of Dreams tidak hanya menarik karena sejarahnya, tapi juga bangunannya yang masih klasik dan mempertahankan peninggalan terdahulu, ada pula Goodison Park dan Anfield yang memiliki atmosfer menyeramkan bagi tim tamu, uniknya Jurgen Klopp pernah menuturkan jika pemain Liverpool tidak boleh menyentuh tulisan Anfield saat akan memasuki lorong keluar menuju lapangan sebelum mereka menyumbangkan trofi bergengsi bagi klub, sesakral itu. Kemudian ada Highbury Stadium, ini adalah stadion lama milik Arsenal sebelum pindah ke Emirates Stadium.
Hal yang disayangkan di era sepak bola industri memang banyak sekali klub besar yang mengubah nama stadion mereka menggunakan nama sponsor, hal kecil memang toh cuma ubah nama, tapi itu tetap saja akan mengurangi kesakralan yang pernah ada di stadion.
Deretan klub besar, pemain bintang, pelatih ternama, sejarah yang pernah ada, dan yang tak kalah penting adalah rivalitas yang masih mengikat hingga saat ini.
Masihkah kalian ingat saat timnas Inggris pernah melahirkan generasi emas namun tidak menghasilkan apa-apa di kancah Eropa maupun dunia? Itu tak lain karena rivalitas para pemainnya yang masih dibawa hingga ke timnas. Mereka bermain di timnas seolah untuk menunjukkan klub siapa yang terbaik.
Bayangin bro, starting eleven mereka pernah diisi oleh David Beckham, Steven Gerrard, Michael Owen, Wayne Rooney, John Terry, Rio Ferdinand, Frank Lampard, dan nama beken yang lain.
Dapat apa timnas Inggris di era mereka? Nothing. Masih kalah sama Jesse Lingard dan pasukan ambyarnya yang tembus semifinal Piala Dunia 2018 lalu.
Saat pertandingan berjalan pun tidak luput dari senggol bacok antar pemainnya, pokoknya pasti ada lah momen gelud atau minimal adu bacot di lapangan.
Hal ini memang sangat disayangkan, rivalitas yang dibawa sampai ke ranah bela negara justru merugikan timnas Inggris sendiri. Padahal Italia juga dulu tak kalah panas dengan Magnificent 7 dan berbagai derby yang mereka lakoni, tapi saat berganti kostum kebanggaan membawa nama negara, rivalitas itu sejenak ditinggalkan.
Yang terakhir adalah kekuatan finansial klub Inggris yang gila banget. Hak siar Premier League saat ini memang memegang predikat sebagai hak siar liga sepakbola termahal di dunia, itu disebabkan karena basis suporter mereka yang sangat besar.
Jika liga lain paling hanya dua sampai tiga klub yang memiliki basis suporter yang besar, di Inggris ada enam klub yang sering kita temui fansnya meramaikan debat online maupun tempat nobar.