Mohon tunggu...
Yunita Devika Damayanti
Yunita Devika Damayanti Mohon Tunggu... Jurnalis - Football, Music, Books, Foods.

Pelajar paruh waktu yang mencintai sepakbola.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Skenario untuk Lolos dari Grup Neraka Liga Champions

8 Desember 2020   21:56 Diperbarui: 8 Desember 2020   22:20 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fase grup Liga Champions sudah memasuki finalnya. Dini hari nanti adalah dimulainya babak penghabisan beberapa klub untuk memastikan diri lolos dari fase grup, berjuang menjadi dua terbaik di klubnya supaya terhindar dari pertemuan dengan Arsenal di Liga Malam Jumat. 

Dari sekian kesebelasan yang mati-matian memperebutkan tiket di laga terakhirnya, ada satu grup yang menyorot perhatian publik dari awal diadakan drawing Champions League. Siapa lagi jika bukan Grup H. Grup yang dijuluki sebagai grup neraka oleh penggemar kompetisi tertinggi antar klub terbaik di benua biru ini.

Grup H diisi oleh peserta final Liga Champions musim lalu, kuda hitam dari Jerman yang secara mengejutkan pernah melaju sampai semifinal, juara Liga Turki, dan yang terakhir ada klub besar yang sedang menjalani masa transisi. Tak ayal keseruan dari pertandingan yang tersaji oleh grup ini berjalan sampai laga terakhir.

Sampai detik ini antara MU, PSG dan Leipzig memiliki jumlah poin yang sama, yaitu 9 poin. Jadi laga keenam fase grup ini akan menjadi penentu siapa dua tim terbaik yang berhak mendapatkan tiket lolos dari grup neraka sekaligus siapa yang nantinya akan bermain di Europa League.

Dari ketiga tim yang nasibnya masih abu-abu, PSG cukup diuntungkan di laga terakhir ini. Mereka akan bertemu Istanbul Basaksehir di kandang sendiri, dimana jika kita lihat diatas kertas, tentu bukan hal sulit bagi Les Parisiens untuk mengamankan satu tiket.

Apabila nantinya Kylian Mbappe dan kawan-kawannya mampu mengandaskan perlawanan Basaksehir, klub penguasa Kota Paris ini otomatis akan menjadi juara di Grup H.

Sama halnya jika mereka hanya mampu meraih hasil imbang dengan klub Turki tersebut, PSG akan tetap lolos meskipun hanya menjadi runner-up. Tidak peduli dengan hasil akhir dari pertarungan MU melawan Leipzig.

Bagaimana jika PSG menelan kekalahan dari Basaksehir? Masih ada kemungkinan untuk PSG menuju babak knock-out, asalkan MU dan Leipzig tidak mendapatkan skor seri.

Selanjutnya adalah dua tim yang nanti akan saling bunuh, RB Leipzig yang menjamu Manchester United di Jerman. Bagi Leipzig sendiri, disini hanya ada dua syarat yang harus dipenuhi untuk membawa mereka lolos.

Yang pertama adalah mereka akan lolos jika berhasil mengalahkan MU di laga terakhir ini. Bonus menjadi juara grup apabila PSG menelan hasil imbang atau kalah melawan Basaksehir.

Syarat yang kedua adalah Leipzig masih bisa lolos dari fase grup meski mendapatkan hasil imbang, dengan catatan PSG kalah menghadapi Basaksehir. Namun kemungkinan kedua ini nyaris mustahil di dapatkan. Jadi, tidak ada lagi target meraih hasil imbang bagi Leipzig, mereka akan benar-benar aman jika mampu mengalahkan United.

Selanjutnya adalah Manchester United. Si kampret satu ini adalah tersangka utama terjadinya skenario merumitkan ini. Jika saja dulu MU menang melawan Basaksehir di Turki, tidak akan seribet ini urusannya. Tapi memang sudah identitasnya MU seperti itu, jika ada yang susah kenapa memilih jalan yang mudah, iyekan?

Senasib dengan RB Leipzig, MU juga ada dua jalan menuju 16 besar. Yaitu harus meraih poin penuh saat bertandang ke Red Bull Arena untuk kemudian menjadi juara grup apabila PSG juga berakhir imbang atau kalah.

Kemungkinan yang bisa mengantarkan mereka lolos juga bisa didapatkan jika MU meraih hasil imbang dengan Leipzig. Mereka akan tetap lolos apabila PSG juga seri atau kalah.

Disini yang harus ditekankan oleh MU adalah jangan hanya mengincar hasil imbang. Kalo lawan Leipzig cuma ngincer imbang, pendekatan mentalnya udah salah duluan. Walaupun lolos dari fase grup juga akan berhadapan dengan juara grup lainnya, yang tentu tidak semudah apa yang dibayangkan.

Antara RB Leipzig dan MU sebenarnya sama-sama mempunyai plus minus di laga penghabisan ini.

Dari pertemuan terakhir mereka berdua kemarin, Leipzig berhasil dipermalukan dengan lima gol oleh MU, dimana Marcus Rashford menjadi bintang dinlaga tersebut dengan hattricknya. Namun laga itu terjadi di Old Trafford, berbeda dengan saat ini dimana mereka akan bermain di kandang sendiri.

Sementara di sisi MU sendiri, mereka kurang menguntungkan untuk menjalani laga terakhir fase grup ini. Pada musim 2011/2012, MU juga hanya membutuhkan hasil imbang untuk lolos dari fas grup, tapi malah kalah. Belum lagi fakta jika mereka selalu kesulitan setiap menghadapi klub Bundesliga di kandangnya.

Untuk ketiga tim ini memang sangat diperlukan untuk meraih kemenangan, bukan sekedar hasil imbang. Supaya tidak perlu lagi bergantung pada hasil tim lain untuk menemukan titik terang siapa yang layak lolos.

Kita liat aja nanti malem yekan, siapa yang pantes buat ketemu Bayern dan siapa yang berbaik hati nemenin Arsenal di Liga Malem Jumat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun