Mohon tunggu...
Yunita Devika Damayanti
Yunita Devika Damayanti Mohon Tunggu... Jurnalis - Football, Music, Books, Foods.

Pelajar paruh waktu yang mencintai sepakbola.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Edinson Cavani dan Perjudian Nomor Keramat Milik Manchester United

16 Oktober 2020   14:54 Diperbarui: 19 Oktober 2020   05:42 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Instagram @manchesterunited

Kedatangan striker Uruguay yang super dadakan macam tahu bulat menuai banyak atensi dari publik sepakbola. Pasalnya jajaran manajemen United sudah terlebih dahulu menerima hujatan dari fans sendiri kala mendekati deadline day belum ada juga pemain yang merapat. Bagai para yutuber yang hobi sekali melakukan prank, sepertinya Ed Woodward pun mendapatkan inspirasi untuk memberi surprise kepada fans MU di seluruh dunia dengan cara tersebut. Tentu saja surprisenya tidak gratis, dia melakukan prank terlebih dahulu sebelum akhirnya memborong empat pemain sekaligus di hari terakhir bursa transfer.

Salah satunya adalah Edinson Cavani. Iya, Cavani gaes. Bukan Sancho ataupun Bale yang bolak-balik nampang di headline news Manchester United. Banyak sekali pro kontra yang mengiring kehadiran sahabat Luis Suarez ini. Sebagian menganggap ini adalah pembelian jitu, tentu saja jitu karena United mendapatkan dia secara gratis. Berbeda seperti musim-musim sebelumnya yang setiap bursa transfer selalu masuk tiga besar klub paling boros se Liga Inggris. 

Tak sedikit pula beberapa yang menganggap Cavani terlalu tua sehingga akan mubazir. Mereka-mereka ini berspekulasi dengan adanya Cavani akan mengurangi jatah main striker muda seperti Marcus Rashford, Anthony Martial bahkan Mason Greenwood.

Setiap kedatangan pemain tentu akan menuai pro kontra, selalu ada sisi kurang dan lebihnya. Hanya tinggal bagaimana sang manajer mampu mengolah komposisi skuat yang ada. Got it Pak Guru Penjas?

Daripada menyoroti kedatangan Cavani yang terkesan unbelievable, kenapa tidak mengupas nomor punggung yang ia kenakan saat ini? Nomor keramat yang kerap memakan banyak korban bagi siapapun yang memakainya.

Jika mengupas tuntas siapa saja pemakai nomor keramat tentu artikel ini akan panjang sekali, jadi kita mulai dengan George Best. Trinity milik Manchester United yang patungnya diabadikan dengan gagah di depan Stadion Old Trafford bersama dua kawannya Dennis Law dan Sir Bobby Charlton.

Best bisa dikatakan pioner tersorotnya nomor 7 yang sampai sekarang dianggap keramat. Kiprahnya bersama Setan Merah berhasil menjadikan MU klub Inggris pertama dalam sejarah yang memenangkan Liga Champions (saat itu masih bernama Piala Champions).

Tidak mudah memang membawa klub yang baru bangkit usai tragedi Munich Air Disaster untuk kemudian dalam sedekade kedepan bisa menjadi raja Eropa. Best mendapat ganjaran Ballon D'OR. Menjadi satu-satunya trio dimana seluruh personilnya memenangkan penghargaan pemain terbaik dunia. MSN? BBC? Lewat jauh slurr.

Usai puluhan tahun dibayangi kesuksesan George Best, United kembali bangkit dan memperkenalkan pemain asal Perancis bernama Eric Daniel Pierre Cantona. Musim pertamanya berseragam Setan Merah sukses membawa skuat asuhan Sir Alex Ferguson juara Liga Primer Inggris (yang merupakan tahun pertama First Division berubah menjadi EPL).

Tidak ingin menjadi one season wonder, Cantona menyabet PFA Player Of The Years di Liga Inggris dan Manchester United setahun berikutnya. Meski kegemilangannya sempat ternoda karena skandal "tendangan kungfu" di Selhurst Park, Cantona merupakan sosok panutan bagaimana menjadi pemain hebat bagi generasi muda Class of '92.

Pada umur 30 tahun, dirinya memutuskan pensiun pada tanggal 18 Mei 1997. Walaupun terkesan mencengangkan namun itu merupakan langkah yang tepat. Empat gelar Premier League, dua gelar Piala FA, dan tiga gelar Community Shield berhasil dia sumbangkan untuk Setan Merah. Pensiun saat masih di puncak karir menobatkannya menjadi King Old Trafford hingga saat ini.

Setelah King Eric pensiun, nomor 7 diwariskan kepada pemuda tampan kelahiran Leytonston, London, Inggris. Pemain dengan nama lengkap David Robert Joseph Beckham merupakan jebolan Class of '92. Total ada 13 gelar yang ia persembahkan sepanjang 10 musim membela United. Termasuk 3 gelar legendaris yang mengukuhkan MU menjadi Treble Winner pertama dan satu-satunya di Inggris.

"Sangatlah spesial bermain untuk klub yang saya cintai sejak kecil. Meskipun saya besar di London. Tumbuh menjadi suporter United dan mencapai kesuksesan adalah sebuah mimpi yang menjadi kenyataan." Seperti itulah kalimat Beckham usai membahas keputusan dirinya yang hengkang dari klub yang membesarkan namanya.

Jika saat itu tidak ada insiden pelemparan sepatu yang membuat David Beckham menyebrang ke Madrid, mungkin dunia tidak mengenal sebutan CR7. Ya, pemain berkebangsaan Portugal pertama yang dikontrak United, Cristiano Ronaldo Dos Santos Aveiro.

Sudah tidak perlu dijelaskan banyak-banyak siapa itu Ronaldo, karena pastilah akan sangat panjang. Bermula dari debut dengan penampilan nyentrik, skill memukau, kerja keras tiada bandingnya, free kick mematikan, kecepatan tiada lelah hingga deretan penghargaan individu yang menjadi imbalan berkat kesuksesannya membawa MU kembali merajai tanah Inggris dan Eropa. Pemilik nomor punggung 7 terakhir yang sampai sekarang tidak ada pengganti sebaik dirinya.

Melihat kiprah pemain yang pernah mengenakan nomor 7 memang amat mengesankan. Namun jangan pernah lupa jika nomor yang sama inilah yang memakan banyak pemain.

Michael Owen, legenda hidup Liverpool yang kemudian menjuarai Premier League bersama sang musuh bebuyutan. Pemain yang sempat mengenakan nomor punggung 7 ini tidak bisa mengembalikan puncak karirnya akibat cedera, meski setidaknya dia berhasil mendapatkan medali yang diidamkan Steven Gerrard.

Antonio Valencia, didatangkan dari tetangga sebelah tapi bukan City usai kepergian Ronaldo tentu membuat publik menaruh banyak harapan kepada pemain asal Ekuador ini. Valen sempat merasakan bagaimana menjadi pemain bernomor punggung 7, sayangnya takdir baik tidak menyertainya saat itu, sebelum akhirnya kembali mengenakan angka 25 hingga akhir karirnya di MU.

Angel Di Maria, si ular yang kini bersemayam di Stade de France pernah menyandang status pemain termahal yang didatangkan MU. Label pemain termahal dan nomor punggung 7 tidak menjamin performa si pemain, konfliknya dengan Louis Van Gaal disinyalir menjadi penyebab performa buruknya di lapangan.

Datang sebagai top skorer Eredivisie menjadikan Memphis Depay harapan besar bagi kebangkitan United. PSV Eindhoven melepas Memphis dengan banderol 25 juta poundsterling, bonus dengan langsung memakai nomor keramat 7. Berasal dari negeri yang sama bukan berarti akan langsung klop, Memphis mengaku sulit memahami instruksi yang diarahkan Louis saat itu. Berlanjut pada kepelatihan Mourinho yang semakin membuatnya mendekam di bangku cadangan sebelum akhirnya dilego ke Lyon pada bursa musim dingin 2017.

Seakan tidak kapok United kembali mempercayakan nomor 7 kepada winger asal Chile, Alexis Sanchez. Didatangkan dari sang rival dengan proses pengenalan yang luar biasa nyatanya flop juga. Lagi-lagi karena konflik internal, bukan dengan manajer melainkan dengan teman satu klubnya. Ketimpangan gaji antar pemain menjadikan Sanchez tidak menemukan performa terbaiknya di MU.

Untukmu Edinson Cavani, hanya ada dua kesimpulan saat pemain berani mengenakan nomor sakral milik Manchester United ini. Bersinar dan menjadi one man show hingga dikenang sepanjang masa oleh penggemar, atau menambah daftar panjang menjadi pesakitan akibat beban nomor punggung.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun