Mohon tunggu...
Yunita Akni Rimasari
Yunita Akni Rimasari Mohon Tunggu... Lainnya - Wiraswasta

Perempuan baik hati dan tidak sombong 🥰

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan ke-7 Modul 2.3 "Coaching untuk Supervisi Akademik"

5 Desember 2023   15:04 Diperbarui: 25 Februari 2024   19:13 2172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Assalamualaikum Wr.Wb

Salam dan Bahagia pembaca yang budiman, pada kesempatan kali ini saya menuliskan Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.3 tentang Coaching untuk Supervisi Akademik. Jurnal refleksi dwi mingguan ini merupakan salah satu tugas yang harus dibuat oleh setiap calon guru penggerak. Jurnal refleksi dwi mingguan adalah sebuah catatan refleksi diri setelah mengikuti kegiatan pelatihan yang ditulis secara rutin setiap dua minggu sekali dan wajib dilakukan oleh Calon Guru Penggerak, dan sebagai calon guru penggerak saya akan merefleksikan seluruh rangkaian kegiatan selama mempelajari modul 2.3 tentang Coaching untuk Supervisi Akademik dengan model refleksi 4F (Fact, Feeling, Findings, Future) yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. Dan berikut ulasan jurnal refleksi dwi mingguan modul 2.3. Coaching untuk Supervisi Akademik.

  • Fact (Peristiwa)

Setelah mempelajari modul 2.2 tentang Pembelajaran Sosial dan Emosional kemudian pada hari Jum'at, 17 November 2023 saya mulai mempelajari modul 2.3 tentang Coaching untuk Supervisi Akademik. Dari modul 2.2 saya belajar tentang :

  • Mulai dari Diri. Pada modul 2.3 ini CGP diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan reflektif sesi mulai dari diri dengan tujuan CGP mampu mengidentifikasi pengetahuan, pengalaman, dan  keterampilan dirinya terkait coaching di konteks pendidikan. Adapun link terkait mulai dari diri modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik adalah sebagai berikut : https://www.kompasiana.com/yunitaaknirimasari9959/655b705afcd68f5afd7a0fa2/mulai-dari-diri-modul-2-3-coaching-untuk-supervisi-akademik
  • Eksplorasi konsep. Dibagian eksplorasi konsep ini, saya mempelajari secara mandiri maupun secara diskusi melalui LMS. Di eksplorasi konsep dibagi menjadi 4 Sub Pembelajaran, yaitu diantaranya :
  • Sub Pembelajaran 2.1: Konsep Coaching secara Umum dan dalam Konteks Pendidikan,
  • Sub Pembelajaran 2.2: Paradigma Berpikir dan Prinsip Coaching,
  • Sub Pembelajaran 2.3: Kompetensi Inti Coaching dan TIRTA sebagai Alur Percakapan Coaching,
  • Sub Pembelajaran 2.4: Supervisi Akademik dengan Paradigma Berpikir Coaching.
  • Ruang kolaborasi. Ruang kolaborasi dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah sesi latihan coaching dan yang kedua adalah sesi praktik coaching. Coaching dilakukan secara berkelompok yang terdiri dari 2 CGP. Ruang Kolaborasi dipandu dan difasilitasi oleh Ibu Siti Maemunah selaku Fasilitator. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring memalui Google Meet. Sesi latihan coaching di ruang kolaborasi pertama dilakukan pada hari Jum’at, 11 November 2023 pukul 13.00- 15.15 WIB. Sementara itu, coaching sesi praktik dilaksanakan pada hari Senin, 27 November 2023 pukul 15.15 - 17.45  WIB. 
    dokumen pribadi
    dokumen pribadi
  • Demonstrasi Kontekstual. Pada kegiatan ini, saya mendapatkan tugas melakukan praktik coaching dengan CGP lain adapun tujuannya adalah untuk membantu mengembangkan area kompetensi coaching pada konteks pembelajaran atau keseharian CGP. Adapun link demonstrasi konteksual sebagai berikut : Demonstrasi Kontekstual Modul 2.3 "Coaching Untuk Supervisi Akademik"
  • Elaborasi Pemahaman. Saya melakukan elaborasi pemahaman dengan instruktur melalui Goole Meet pada hari Kamis, 30 November 2023 sesi 2 pukul 15.30 - 17.00 WIB. Instruktur yang memandu kegiatan elaborasi adalah Bapak Heri Setyawan, M.Pd. 
    dokumen pribadi
    dokumen pribadi
  • Koneksi Antar Materi. Pada kegiatan ini yaitu menyimpulkan dan menjelaskan keterkaitan materi yang diperoleh dan membuat refleksi berdasarkan pemahaman yang dibangun selama modul 2 dalam berbagai media. Adapun link koneksi materi adalah sebagai berikut : Tugas Koneksi Antar Materi Modul 2.3 "Coaching dalam Supervisi Akademik"
  • Aksi Nyata dalam modul 2.3 ini adalah CGP diminta untuk mempraktikan rangkaian supervisi akademik dalam pembelajaran dengan menggunakan paradigma berpikir coaching dan melakukan refleksi terhadap praktik supervisi akademik. CGP akan melakukan rangkaian supervisi klinis dan percakapannya dengan paradigma berpikir coaching secara langsung dengan rekan sejawat di sekolah. Rangkaian supervisi klinis ini terdiri dari kegiatan perencanaan sebelum observasi (pra-observasi), observasi dan pasca observasi berupa praktik percakapan coaching yang memberdayakan.
  • Feeling (Perasaan)

Modul 2.3 telah memberikan pencerahan yang luar biasa bagi perkembangan diri saya dalam dunia coaching dan supervisi akademik. Saya tidak hanya merasa senang, lega, dan termotivasi, tetapi juga merasa sangat yakin dan siap untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip coaching ke dalam praktik pendidikan di sekolah. Saya melihat coaching sebagai alat yang kuat untuk membantu kami sebagai pendidik menghadapi berbagai tantangan yang mungkin muncul dalam perjalanan pendidikan. Selain itu, saya merasa semakin percaya diri dalam berinteraksi dengan rekan sejawat, menciptakan ruang kolaboratif yang memungkinkan kita saling mendukung, berbagi ide, dan tumbuh bersama sebagai komunitas pembelajaran yang kuat.

Saya juga merasa semakin termotivasi untuk mencari solusi kreatif dalam mengatasi permasalahan yang mungkin timbul di sekolah. Modul ini mengajarkan saya bahwa coaching bukan hanya tentang memberikan jawaban, tetapi juga tentang memungkinkan coachee (yang sedang dibimbing) untuk menemukan solusi mereka sendiri melalui pemikiran dan refleksi yang mendalam. Ini adalah pendekatan yang sangat memperkaya dan mendalamkan pengalaman pembelajaran kami sebagai pendidik, dan saya sangat bersemangat untuk menjalankannya dalam praktik sehari-hari.

  • Findings (Pembelajaran)

Setelah mempelajari modul 2.3 ini, saya memperoleh banyak pembelajaran berharga dari materi modul 2.3 ini. Supervisi akademik bertujuan untuk memastikan pembelajaran yang berpihak pada murid dan untuk pengembangan kompetensi diri pendidik di sekolah. Dalam hubungan antar guru, seorang coach dapat membantu coachee menemukan kekuatan dalam proses pembelajaran. Pendekatan komunikasi coaching melibatkan dialog emansipatif dalam suasana kasih dan persaudaraan. Paradigma berpikir coaching melibatkan fokus pada pengembangan coachee, sikap terbuka, kesadaran diri, dan kemampuan melihat peluang masa depan. Prinsip coaching adalah "kemitraan, proses kreatif, dan memaksimalkan potensi." Kompetensi inti coaching mencakup kehadiran penuh, mendengarkan aktif, dan mengajukan pertanyaan berbobot. TIRTA sebagai alur percakapan coaching yang mencakup perencanaan, pemecahan masalah, refleksi, dan kalibrasi. Umpan balik coaching melibatkan pertanyaan reflektif dan penggunaan data yang valid. Supervisi akademik adalah rangkaian aktivitas yang berdampak langsung pada guru dan pembelajaran mereka di kelas. Dua paradigma utama dalam supervisi akademik adalah pengembangan kompetensi berkelanjutan dan optimalisasi potensi individu.

  • Future (Penerapan)

Setelah mempelajari modul 2.3, saya merasa sangat termotivasi dan siap untuk mengaplikasikan kompetensi inti coaching dalam praktik sehari-hari saya sebagai pendidik. Pertama, saya bertekad untuk menjadi lebih hadir secara penuh (fokus) dalam setiap percakapan coaching. Saya memahami pentingnya memberikan perhatian sepenuhnya kepada coachee, sehingga mereka merasa didengar dan dihargai. Selanjutnya, saya akan aktif dalam mendengarkan, memberikan ruang bagi coachee untuk berbicara, dan benar-benar mencerna apa yang mereka sampaikan. Saya percaya bahwa mendengarkan aktif adalah kunci untuk memahami kebutuhan dan tantangan coachee. Selain itu, saya akan mengembangkan kemampuan saya dalam mengajukan pertanyaan yang relevan dan berbobot. Saya akan memastikan bahwa pertanyaan-pertanyaan ini dirancang untuk merangsang pemikiran coachee, membantu mereka menggali solusi, dan mendorong refleksi yang lebih dalam. Saya juga akan memanfaatkan prinsip coaching, seperti kemitraan, proses kreatif, dan memaksimalkan potensi, dalam setiap interaksi saya dengan coachee. Saya yakin bahwa dengan menerapkan prinsip-prinsip coaching ini, saya dapat menciptakan pengalaman pembelajaran yang bermakna dan berdampak positif bagi coachee. Selanjutnya, saya akan berusaha mengimplementasikan rangkaian supervisi akademik yang mengadopsi paradigma berpikir coaching. Ini melibatkan pendekatan yang berpusat pada pengembangan kompetensi yang berkelanjutan dan optimalisasi potensi individu. Saya akan menggunakan supervisi akademik ini sebagai alat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah dan memastikan pembelajaran yang berpihak pada murid. Saya juga berkomitmen untuk terus mengasah kemampuan coaching saya melalui latihan dan praktek dengan rekan sejawat dan murid. Dengan demikian, saya dapat terus berkembang sebagai pendidik yang efektif dan mendukung pertumbuhan coachee saya.

Demikian jurnal refleksi dwi mingguan Modul 2.3 saya tentang Coaching untuk Supervisi Akademik.

Semoga bermanfaat.

Terimakasih.

Salam Guru Penggerak.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun