Mohon tunggu...
Yunita Sabardi
Yunita Sabardi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sedang belajar menulis, jika tulisanku absurd memang benar adanya :) terimakasih telah dikritik tapi sebenarnya tak siap.he3

JATENG

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kejutan Selalu Datang Tiba-tiba

9 Februari 2021   18:07 Diperbarui: 9 Februari 2021   18:26 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita sebelumnya

Kania mencoba move on setelah kepergian Hardi dari kehidupannya. Mimpi-mimpi yang pernah singgah untuk merajut asa pupus sudah. Hidup harus terus berjalan, menapaki masa lalu yang telah menoreh luka hanya akan menjadikannya sia-sia.

Purwokerto, 1 Januari 2007
Pagi yang tanpa hujan mengantarkan hangat mentari ke kania florist. Seperti biasa Kania menjadi orang pertama yang datang, menarik chain  di sisi kanan roller blind, mengeluarkan beberapa stand banner, mengganti tulisan closed menjadi open.

Kania duduk memegang gawai, jemarinya bergerak menggulir ke atas, bibirnya melafalkan  surat Al Waqiah. Ayat Al Quran yang selalu dia baca saat sepertiga malam dan di pagi hari kala akan memulai aktivitas di toko.

Suara gemerincing lonceng menandakan ada seseorang yang masuk, Kania sengaja memasang lonceng-lonceng kecil di atas pintu agar setiap ada orang yang datang bisa terdengar walaupun dia sedang berada di gudang.

Seorang lelaki berbadan tegap dengan tinggi sekitar 170 cm --sepuluh senti lebih tinggi dari Kania---masuk ke kania florist.

Setelah memberi salam, kemudian memesan bouqet bunga untuk Ibunya yang berulang tahun. Dia menuliskan ucapan pada kertas yang Kania sodorkan dan memberikannya kembali setelah serangkaian kalimat tertulis di sana.

"Tanpa nama??" kania bertanya pada lelaki itu.

Sang pria mengangguk sambil tersenyum. Senyum yang tiba-tiba menggetarkan hati.

Astaghfirulloh.. semoga setan sedang tidak menggoda untuk mencuri-curi pandang. Doa Kania dalam hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun