"Saya menuliskan cuplikan perjalanan hidup kami dimasa lalu, yang sarat dengan keperihan dan derita, bukan untuk jualan kemiskinan atau penderitaaan melainkan bagi saya adalah jalan dan cara untuk mengingatkan, agar jangan lupa bersyukur setiap hari. Tulisan saya juga dibaca anak cucu kami dan sekaligus mengingatkan mereka,bahwa begitulah dulu kami mengawali hidup. Yakni hidup dalam kemelaratan, menahan sakit dan derita. Agar anak cucu kami, jauh dari kesombongan diri, bila hidup mereka sukses".
Kisah Cinta Inspiratif Pasangan Romantis
Untuk pasangan muda yang baru menikah maupun yang sudah puluhan tahun menikah, mari belajar dari kisah cinta Bapak Tjiptadinata dan Ibu Roselina.
Kesetiaan Ibu Lina yang luar biasa walaupun telah melalui berbagai ujian hidup bersama Pak Tjip seperti terungkap dalam artikel "Ujian Terberat Bagi Seorang Wanita".Â
Saat Ibu Lina sudah memiliki segalanya, karir yang bagus, penghasilan yang tinggi dan popularitas tetapi Beliau dengan rela meninggalkan itu semua demi suami. Kalimat Ibu Lina untuk Pak Tjip saat itu yang membuat mata saya berkaca-kaca saat membaca "Sayang, satu satunya laki laki yang saya cintai dalam hidup ini, hanyalah dirimu..."
Dan 2 Januari 2021 Bapak Tjip dan Ibu Lina sampai pada usia pernikahan ke 56 tahun, sisi romantis selalu terlihat di setiap moment. Satu kata 'Amazing' buat pasangan yang menginspirasi. Saya sendiri baru melewati usia pernikahan seperempat dari usia pernikahan beliau. Harapan saya semoga kamipun bisa sampai pada usia pernikahan ke 56 tahun. seperti beliau.
Perjalanan Hidup Sarat Inspirasi
Semakin banyak membaca artikel beliau, semakin banyak pelajaran hidup yang bisa saya ambil.
"Hari Ini Ulang TahunKe-56 Pernikahan Kami" Salah satu artikel yang di tulis Bapak Tjip sungguh sarat dengan inspirasi. Perjalanan Beliau yang penuh liku-liku, menghadapi segala cobaan hidup, jatuh bangun namun tetap bertahan tanpa mengeluh. Berkat kerja keras dan doa beliau bisa melewati semuanya. Malu saya sama diri sendiri, ujian hidup saya tidak seberat itu  tetapi terkadang merasa sudah paling berat saja. Astaghfirulloh..
Semakin banyak membaca artikel beliau, semakin banyak pelajaran hidup yang bisa saya ambil.
Tulisan ini bukan bermaksud menggurui siapa-siapa hanya berbagi pandangan hidup,sebagai sesama Penulis. Bila dianggap baik silakan dipahami dan bila dianggap tidak tepat,silakan dilupakan saja.
-Tjiptadinata Effendi-
Saya tidak terlalu ingat di artikel yang mana kalimat ini tetapi akan terus saya ingat untuk pegangan dalam menulis karena disetiap tulisan beliau saya merasa tidak pernah ada kesan menggurui.
Semoga tulisan saya bisa menjadi hadiah kecil untuk Ulang Tahun Pernikahan yang ke 56 Bapak Tjiptadinata Effendi & Ibu Roselina. Semoga selalu sehat dan bahagia.