Selain upaya pemerintah, upaya yang bisa dilakukan masyarakat juga antara lain, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), penanaman tanaman biolarvasida, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, dan gerakan 4M yaitu Menguras, Menutup, Memanfaatkan, dan Memantau.Â
Menguras dalam hal ini adalah mengosongkan penampungan-penampungan air yang sudah tidak digunakan, sehingga tidak menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk. Selanjutnya, Menutup rapat semua tempat penampungan air yang dipakai, lalu Memanfaatkan barang bekas sehingga sampah tidak menumpuk yang juga berpotensi menjadi tempat sarang nyamuk, dan Memantau semua tempat yang potensial menjadi sarang nyamuk.Â
"Evaluasi Pengendalian"Â
Evaluasi mengenai upaya-upaya yang telah dilakukan di atas yaitu kegiatan fogging sebaiknya dikurangi dikarenakan bahan kimia yang dipakai dalam kegiatan ini bisa berbahaya bagi manusia terutama bagi anak-anak. Penggunaan bahan kimia dalam pemberantasan nyamuk Aedes aegypti ini bisa diganti dengan bahan alam lainnya yang tentunya tidak membahayakan manusia. Contohnya, penggunaan daun jarak kepyar (Rinicus communis) sebagai biolarvasida yang tentunya dari segi ekonomis lebih murah. Sudah banyak penelitian yang membahas terkait daun jarak kepyar ini sebagai biolarvasida.Â
Selain itu, tanaman lain yang juga bisa digunakan untuk mengusir nyamuk Aedes aegypti adalah serai wangi, lavender, dan kecombrang. Beberapa tanaman ini dapat ditanam di sekitar rumah atau diletakkan di dalam rumah untuk membantu dalam mengusir nyamuk Aedes aegypti.Â
Upaya pengendalian DBD oleh pemerintah melalui kegiatan penyuluhan di Puskesmas harus dilakukan lebih sering dan digencarkan lebih lagi, karena masih banyak masyarakat yang bersifat acuh tak acuh pada nyamuk Aedes aegypti ini. Upaya yang bisa dilakukan masyarakat juga masih belum maksimal karena kesadaran masyarakat yang berbeda-beda. Kesadaran masyarakat akan bahaya dari nyamuk Aedes aegypti yang dapat menyebabkan DBD ini harus menjadi prioritas utama. Untuk itu, diperlukan kerja sama yang baik antar semua pihak dalam hal ini pemerintah, masyarakat, maupun stake holder setempat untuk bisa lebih tanggap lagi dalam penanggulangan kasus DBD di Toraja Utara