Pada dasarnya masyarakat muslim China cenderung hidup komunal yang terpisah dari penduduk yang memiliki kepercayaan yang berbeda, baik itu ketika mereka tinggal di kota maupun di desa. Meski demikian, mereka selalu berusaha untuk menjaga sikap agar terhindar dari sifat pamer atau melakukan konfrontasi yang sekiranya dapat menyinggung perasaan penganut agama lain.
Kehidupan sehari-hari mereka sepenuhnya menganut kebiasaan dan tata cara kehidupan masyarakat setempat seperti halnya rambut panjang yang dikuncir khas ala masyarakat China. Tradisi ini sudah ada sejak zaman Dinasti Manchu dan mereka masih menggunakan sebagian besar kebiasaaan tersebut hingga masa kini.
Apabila melihat kehidupan sosial masyarakat Islam di China, terlihat jelas bahwa mereka dapat membaur dengan budaya masyarakat setempat. Mereka tetap menjunjung tinggi adat istiadat yang ada, disamping mereka tetap berusaha menjalankan perintah agama.
Akulturasi budaya semacam ini hanya dapat kita temukan di daerah-daerah yang menerima Islam melalui cara damai.
Tidak seperti penyebaran Islam di kawasan Timur Tengah yang menggantikan budaya setempat (pribumi) dengan budaya Arab, Islam di China lebih luwes dan mampu menyesuaikan diri dengan situasi rezim pada masanya.
Alasan inilah yang sekiranya membuat Islam tetap eksis hingga saat ini di negeri yang berpaham komunis (China yang sekarang) meski dengan jumlah yang minoritas.
Perkembangan Pendidikan Islam di China
Sistem pendidikan muslim di Negeri tirai bambu pada umumnya sama dengan pendidikan di wilayah muslim lainya. Pada mulanya pendidikan agama berkonsentrasi pada masjid-masjid dengan menggunakan sistem halaqah.
Sistem ini merupakan sistem pendidikan yang dikembangkan oleh masyarakat muslim China selama periode kekuasaan Dinasti Ming dan Hui, yang menjadikan masjid-masjid sebagai pusatnya. Dan menjadikan bahasa Arab serta Persia sebagai bagian dari kurikulum utama dalam sistem pendidikannya.
Pada perkembangan selanjutnya, sistem pendidikan yang sederhana secara perlahan tapi pasti mulai menuju perguruan tinggi yang bersifat lebih modern. Daerah yang menjadi basis penduduk muslim juga menjadi tempat dimana banyak perguruan tinggi Islam lahir.
Begitu juga dengan sekolah lanjutan seperti Now West College yang berdiri di Peking, Ming the Secondary School yang ada di Provinsi Yunnan, Mu Sing Secondary Scool di Chinghai, Kun Loon Middle School di Chinghai, dan Cheng Ta Islamic Normal School di Tsianan dan Peking, serta Kang Chow yang terletak di Provinsi Kansu.