Mohon tunggu...
Yunita IkaMujianti
Yunita IkaMujianti Mohon Tunggu... Guru - MAN 2 Kota Probolinggo

Reminder

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dedikasi Guru Sejarah di Era Digital

26 Januari 2024   13:31 Diperbarui: 26 Januari 2024   13:35 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dedikasi Guru Sejarah di Era Digital

Seorang guru sejarah berhak memberikan pemahaman yang intensif kepada peserta didik. Tidak hanya pemahaman tentang masa lalu dunia, namun juga harus memberikan pemahaman terhadap kekayaan sejarah beserta akar budaya yang dikemas dalam essensi cakrawala di era digital. Dedikasi guru sehjarah di era digital antara lain sebagai berikut:

1. Menggali Kekayaan Sejarah Menuju Pemahaman yang Lebih Dalam

Sejarah, sebagai kumpulan peristiwa masa lalu, bukan hanya sekadar catatan waktu, melainkan jendela menuju pemahaman yang lebih dalam tentang manusia dan perjalanan sipilisasi. Sebagai seorang guru sejarah yang berdedikasi, saya percaya bahwa menggali kekayaan sejarah adalah kunci untuk membentuk masyarakat yang sadar akan akar-akar budayanya. Mempelajari peristiwa masa lalu bukanlah sekadar mengenang kejadian-kejadian kuno, melainkan upaya untuk memahami keterkaitan antara masa lalu, kini, dan masa depan.

Dalam pembelajaran sejarah, kami tidak hanya menyajikan tanggal dan fakta, tetapi juga merangsang pemikiran kritis dan analisis. Siswa-siswa diajak untuk menilai dampak suatu peristiwa terhadap perkembangan manusia serta menganalisis bagaimana keputusan-keputusan di masa lalu memengaruhi realitas saat ini. Dengan begitu, mereka dapat mengembangkan keterampilan kritis yang essensial untuk membuat keputusan yang bijaksana di dunia kontemporer.

Pentingnya memahami sejarah tidak hanya relevan di ruang kelas, tetapi juga dalam ranah masyarakat. Opini saya sebagai penulis mencerminkan pandangan bahwa masyarakat yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang sejarahnya memiliki keunggulan dalam membentuk masa depannya. Dengan menghargai dan memahami perjalanan masa lalu, kita dapat merencanakan langkah-langkah yang lebih cerdas dan membentuk identitas yang kuat. Sejarah adalah guru terbaik kita, memberikan kita pelajaran berharga yang tidak boleh diabaikan.

2. Menyuarakan Sejarah dalam Era Digital

Di era digital yang kita alami saat ini, tugas sebagai guru sejarah dan penulis opini menjadi semakin penting. Internet membuka pintu bagi akses yang lebih luas terhadap sejarah, tetapi juga menimbulkan risiko distorsi dan pemahaman yang dangkal. Oleh karena itu, peran kita tidak hanya sebagai pemberi informasi, tetapi juga sebagai penjaga keaslian narasi sejarah.

Sebagai penulis opini di media online, saya berkomitmen untuk menyuarakan pandangan yang berlandaskan pada fakta sejarah yang akurat. Meskipun tantangan muncul dengan cepatnya perubahan dan persebaran informasi, kewajiban untuk menyajikan opini yang disokong oleh data sejarah tidak boleh dilupakan. Saya percaya bahwa dengan menghadirkan perspektif sejarah yang obyektif dan mendalam, kita dapat membantu pembaca memahami konteks dan meresapi kebijaksanaan yang dapat diambil dari masa lalu.

Kita juga tidak bisa mengabaikan dampak teknologi terhadap cara kita menyampaikan sejarah. Video, podcast, dan platform media sosial memberikan cara baru untuk menyebarkan pengetahuan sejarah secara kreatif dan menjangkau khalayak yang lebih luas. Namun, kita harus tetap waspada terhadap potensi menyederhanakan sejarah menjadi klise atau membuat narasi yang terlalu puitis tanpa dasar fakta.

Sebagai seorang penulis dan pendidik, saya merangkul peran ini dengan penuh tanggung jawab. Melalui pengajaran sejarah dan penulisan opini, saya berharap dapat memberikan kontribusi positif pada pembentukan pemahaman sejarah yang mendalam dan membantu masyarakat mengenali nilai-nilai yang dapat membimbing mereka dalam menghadapi masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun