Sulaiman ingin memberi makan seluruh makhluk dibumi,
Tapi satu suapan paus menggampar pipinya,
Memecah kesombongan di kepalanya,
Kemudian merenung dan menangisinya.
Tidak ingat kisah itu diceritakan gelombang suara di keping telingaku,
Aku doakan seantero alam raya dengan kerendahan hati,
Tapi aku lupa itu wujud masif keangkuhan,
Bagaimana Tuhan kemudian akan membela.
Kemudian aku takut saat ajal akan menjemput sebelum seluruh isi buku kehidupan lapur dalam otakku,
Aku berserah dan teringat kisah Suleman lagi,
Aku merenung dan lupa kalau itu juga wujud keangkuhan,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!