Mohon tunggu...
Yunita Amelia Rahma
Yunita Amelia Rahma Mohon Tunggu... Freelancer - Bukan siapa-siapa.

Bulan tidak pernah tidak bertemu Matahari.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jalur Kematian

28 Agustus 2019   22:35 Diperbarui: 28 Agustus 2019   22:48 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sulaiman ingin memberi makan seluruh makhluk dibumi,

Tapi satu suapan paus menggampar pipinya,

Memecah kesombongan di kepalanya,

Kemudian merenung dan menangisinya.

Tidak ingat kisah itu diceritakan gelombang suara di keping telingaku,

Aku doakan seantero alam raya dengan kerendahan hati,

Tapi aku lupa itu wujud masif keangkuhan,

Bagaimana Tuhan kemudian akan membela.

Kemudian aku takut saat ajal akan menjemput sebelum seluruh isi buku kehidupan lapur dalam otakku,

Aku berserah dan teringat kisah Suleman lagi,

Aku merenung dan lupa kalau itu juga wujud keangkuhan,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun