Mohon tunggu...
yunisputra
yunisputra Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa s3 Universitas Negeri Surabaya

mahasiswa s3 Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Metode Inovatif Menggunakan Teknologi Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Kimia

4 Januari 2025   03:52 Diperbarui: 4 Januari 2025   04:08 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penggunaan VR dalam Pembelajaran di Sekolah Indonesia Jeddah (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Metode Inovatif Menggunakan Teknologi Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Kimia

Oleh : Yunis Eka Putra, M.Pd

Pembimbing : Prof. Dr. Mustaji, M.Pd

Pendidikan adalah fondasi utama dalam mencetak generasi yang mampu bersaing di era globalisasi. Dalam bidang sains, khususnya kimia, pembelajaran yang berkualitas menjadi tantangan tersendiri mengingat kompleksitas konsep dan aplikasinya yang sering kali abstrak. Dalam pembelajaran kimia diperlukan adanya keterhubungan dimensi makroskopis, submikroskopik, dan simbolik (CetinDindar, Boz, Sonmez, & Demirci, 2018; Boz & Belge, 2020). Konsep kimia sebagian besar bersifat abstrak sehingga menuntut peserta didik untuk berpikir dalam tiga dimensi tersebut. Sederhananya, tuntutan kognitif yang tinggi diperlukan untuk mempelajari kimia. Peserta didik dengan sedikit atau tanpa pengetahuan kimia akan kesulitan memahami kombinasi dari dimensi-dimensi tersebut (Gyamfi & Asaki, 2022). Pendidik diberikan tugas berat dalam menggambarkan hubungan antara dunia sub-mikroskopis, dan makroskopis (Putra, Kartini, & Widiyaningsih, 2019).

Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi telah membuka peluang besar untuk menghadirkan metode pembelajaran yang lebih inovatif dan efektif. Berbagai teknologi seperti laboratorium virtual, aplikasi pembelajaran berbasis Android, simulasi interaktif, dan media sosial telah diadaptasi ke dalam pembelajaran untuk mendukung pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang sulit. Selain itu, platform Learning Management System (LMS) memberikan fleksibilitas dalam mengelola pembelajaran daring dan hybrid, menjawab kebutuhan akan pendidikan yang adaptif di era digital.

Pengintegrasian perkembangan teknologi yang sudah sangat pesat sangat diperlukan dalam ilmu kimia. metode inovatif berbasis teknologi menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pembelajaran kimia, baik dari segi pemahaman konsep, keterlibatan siswa, maupun relevansi materi dengan dunia nyata. Hasil kajian terhadap hasil penelitian atau artikel yang telah diterbitkan pada jurnal nasional yang berasal dari database elektronik yang terdaftar dan diindeks oleh ERIC (Education Resources Information Center) memberikan gambaran mendalam mengenai berbagai metode inovatif berbasis teknologi yang telah diterapkan dalam pembelajaran kimia selama empat tahun terakhir pada 2021-2024 di Indonesia.

Hasil analisis awal menunjukkan jumlah penelitian dan publikasi terkait metode inovatif dengan integrasi teknologi dalam pendidikan kimia di Indonesia yang terdaftar dan terindeks Eric dalam periode 4 tahun dapat digambarkan dalam gambar berikut

Gambar 1. Publikasi pengintegrasian teknologi dalam pembelajaran kimia di Indonesia pada jurnal terindeks Eric
Gambar 1. Publikasi pengintegrasian teknologi dalam pembelajaran kimia di Indonesia pada jurnal terindeks Eric

Berdasarkan gambar 1 dapat dilihat bahwa di tahun 2022 dan 2023 terlihat publikasi terkait dengan penggunaan teknologi dalam pembelajaran kimia di Indonesia cukup tinggi dibandingkan dengan 2 tahun yang lain. Hal ini dimungkinkan disebabkan oleh adanya pandemi Covid-19 yang memaksakan terjadinya pembelajaran online memanfaatkan teknologi digital dalam dunia pendidikan khususnya pendidikan kimia. Pandemi ini memaksa lembaga pendidikan untuk beralih ke pembelajaran daring sebagai solusi agar kegiatan belajar-mengajar tetap berjalan. Peningkatan publikasi ini mencerminkan adanya peningkatan minat dan kesadaran para pendidik serta peneliti terhadap pentingnya teknologi dalam pembelajaran kimia. Selain itu, hal ini juga menunjukkan usaha akademik dalam mengembangkan inovasi metode pembelajaran berbasis teknologi untuk menjawab tantangan pembelajaran jarak jauh selama pandemi. Tren ini tidak hanya mencerminkan adaptasi terhadap situasi darurat tetapi juga potensi keberlanjutan penggunaan teknologi sebagai bagian integral dari pembelajaran kimia di masa depan.

Penelitian yang dilakukan oleh banyak peneliti menunjukkan penerapan berbagai teknologi inovatif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran kimia. Gambaran metode inovatif yang digunakan dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tren Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran Kimia 4 Tahun Terakhir di Jurnal Terindeks Eric
Tren Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran Kimia 4 Tahun Terakhir di Jurnal Terindeks Eric

Tren Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran Kimia 4 Tahun Terakhir di Jurnal Terindeks Eric
Tren Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran Kimia 4 Tahun Terakhir di Jurnal Terindeks Eric
Tren Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran Kimia 4 Tahun Terakhir di Jurnal Terindeks Eric
Tren Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran Kimia 4 Tahun Terakhir di Jurnal Terindeks Eric
Tren Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran Kimia 4 Tahun Terakhir di Jurnal Terindeks Eric
Tren Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran Kimia 4 Tahun Terakhir di Jurnal Terindeks Eric
Tren Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran Kimia 4 Tahun Terakhir di Jurnal Terindeks Eric
Tren Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran Kimia 4 Tahun Terakhir di Jurnal Terindeks Eric
Salah satu teknologi yang sering digunakan adalah scaffolding berbasis web, yang membantu siswa dalam memahami konsep-konsep kimia yang kompleks dengan memberikan panduan bertahap dan umpan balik interaktif. Di sisi lain, penggunaan perangkat TIK dan laboratorium virtual memungkinkan siswa untuk melakukan eksperimen kimia secara simulasi, terutama saat laboratorium fisik tidak tersedia, yang memberikan pengalaman belajar yang aman dan hemat biaya namun tetap realistis. Teknologi ini, bersama dengan platform SPADA yang mendukung pembelajaran daring dengan fitur kolaboratif untuk diskusi interaktif, meningkatkan kualitas pembelajaran di tingkat perguruan tinggi.

Selain itu, platform online berbasis web juga memungkinkan siswa untuk belajar dengan fleksibilitas waktu dan kecepatan sesuai dengan kebutuhan mereka. Instagram dan TikTok, dengan fitur visual yang dinamis, menjadi media efektif dalam menyampaikan materi kimia melalui video pendek dan infografis yang menarik. Game edukatif seperti Construct 2 dan Hydrocarbons Chem-Rush memanfaatkan elemen permainan untuk memperkenalkan konsep-konsep kimia dengan cara yang menyenangkan dan interaktif, meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Penggabungan video konferensi dengan game "Chemondro-Game" turut meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran kimia dengan pendekatan yang lebih menyenangkan dan efektif.

Simulasi interaktif seperti PhET memungkinkan siswa untuk berinteraksi dengan konsep-konsep kimia secara visual dan praktis, sedangkan aplikasi seperti Chebo Collect Game memberikan pengalaman belajar yang mendalam dengan mengumpulkan elemen kimia untuk membentuk ikatan kimia. Penggunaan alat kolaboratif seperti Edmodo, Jamboard, dan Zoom Meeting mendukung pembelajaran kolaboratif dan memperkuat keterampilan berpikir kritis serta kemampuan berkomunikasi siswa. Terakhir, aplikasi berbasis Android seperti FunLABS, yang dikembangkan menggunakan Unity, menawarkan pembelajaran kimia yang menarik melalui simulasi dan permainan interaktif, yang tidak hanya meningkatkan motivasi siswa tetapi juga memperdalam pemahaman mereka terhadap materi kimia seperti asam, basa, dan garam.

Gambaran berbagai teknologi yang digunakan tersebut dapat dilihat pada gambar 2 berikut:

Gambar 2. Teknologi dalam pembelajaran kimia di Indonesia dalam 4 tahun terakhir
Gambar 2. Teknologi dalam pembelajaran kimia di Indonesia dalam 4 tahun terakhir

Berdasarkan gambar tersebut secara keseluruhan, teknologi seperti Laboratorium Virtual, Platform SPADA (Sistem Pembelajaran Daring), dan Game Edukasi muncul dengan frekuensi yang lebih tinggi, yang menunjukkan bahwa mereka lebih sering diterapkan dalam pembelajaran Kimia. Laboratorium Virtual, misalnya, memungkinkan siswa untuk melakukan eksperimen secara digital, sedangkan Platform SPADA menyediakan ruang pembelajaran daring yang fleksibel dan mudah diakses. Game Edukasi memberikan pendekatan interaktif yang menyenangkan, yang mendorong siswa untuk belajar sambil bermain.

Selain itu, teknologi lainnya seperti Instagram, Tiktok, dan ZOOM juga digunakan untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran Kimia. Instagram dan Tiktok memanfaatkan format visual dan video untuk menyampaikan informasi secara kreatif dan singkat, membuat materi Kimia lebih mudah dipahami dan menarik bagi generasi muda. Sementara itu, ZOOM digunakan untuk melakukan pertemuan daring, memungkinkan interaksi langsung antara siswa dan guru meskipun secara virtual. Teknologi seperti Scaffolding berbasis web, Perangkat TIK, dan Jamboard juga hadir sebagai alat pendukung dalam pembelajaran Kimia. Scaffolding berbasis web memberikan bantuan bertahap bagi siswa dalam memahami materi, sedangkan Perangkat TIK mencakup berbagai alat digital yang digunakan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. Jamboard memungkinkan kolaborasi online secara real-time, memfasilitasi diskusi dan visualisasi materi secara digital. Secara keseluruhan, pemanfaatan berbagai teknologi ini bertujuan untuk membuat pembelajaran Kimia lebih menarik, interaktif, dan efektif.

Mengoptimalkan penggunaan teknologi dalam pembelajaran kimia memerlukan upaya berkelanjutan dari para pendidik untuk mengeksplorasi dan mengadopsi teknologi yang relevan dengan kebutuhan dan karakteristik siswa. Pendekatan yang lebih terintegrasi, seperti mengombinasikan berbagai platform teknologi (misalnya laboratorium virtual, gamifikasi, dan media sosial), dapat memperkaya pengalaman belajar siswa. Hal ini memungkinkan siswa untuk memahami konsep kimia secara mendalam melalui metode yang interaktif, visual, dan menyenangkan.

Di samping itu, kolaborasi antarpendidik dan institusi pendidikan juga dapat mendukung penggunaan teknologi secara lebih strategis. Dengan berbagi praktik terbaik dan pengalaman melalui forum atau komunitas profesional, pendidik dapat memperluas wawasan mereka tentang implementasi teknologi dalam pembelajaran. Pendekatan ini membantu menciptakan inovasi baru yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan tantangan pendidikan yang terus berkembang.

Pelatihan intensif bagi guru juga menjadi faktor kunci untuk memaksimalkan potensi teknologi dalam pembelajaran. Guru perlu dibekali keterampilan dalam memilih dan menggunakan teknologi yang tepat, seperti perangkat lunak simulasi, platform pembelajaran daring, atau aplikasi berbasis gamifikasi. Dengan demikian, mereka dapat menciptakan lingkungan belajar yang dinamis, mendukung eksplorasi siswa, dan memfasilitasi pencapaian hasil belajar yang optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun