Bagi Anda yang senang mengabadikan momen melalui foto, tentunya Anda ingin foto Anda bagus sesuai dengan keinginan Anda. Dengan merambahnya sosial media, sekarang ini banyak sekali publik yang menjadi tertarik dengan fotografi. Di Instagram misalnya, pengguna instagram pada umumnya memiliki konten foto yang menarik dengan tema acak/random juga tak sedikit yang memiliki konten senada misalnya landscape, potret, minimal juga street photography. Bahkan mereka yang bukan fotografer pun memilki konten foto yang tak kalah menarik. Coba tengok akun-akun instagrammers asal Indonesia berikut:
- Carilah Orang yang mengerti Bagaimana Anda Harus Membeli "Good Usable Camera"
Meminta rekomendasi teman atau orang-orang yang mengerti untuk membeli kamera disesuaikan dengan kebutuhan dan tentunya budget. Boleh juga mencoba atau meminjam kamera orang lain saja dulu dan meminta tips-tips fotografi. Alangkah lebih baik jika Anda memiliki kamera sendiri. Sebenarnya, sekarang cukup dengan menggunakan kamera pada telepon genggam pun hasilnya bisa bagus, 'shot by phone' banyak diminati kalangan pengguna fotografer juga kok. - Learn the Basics
Mempelajari komposisi, framing, lighting, aperture, shutter speed, balance in ISO juga basic working pada kamera Anda. Tentunya hal-hal tersebut harus Anda kuasai seiring dengan Anda terus memotret. Belajar sambil dipraktikan! Jangan melulu foto Anda bagus adalah keberuntungan Anda dalam mengklik kamera dalam mode automatic :D - Be Ready and Be There
Bersiaplah untuk selalu siap dalam memotret. Banyak hal-hal yang menarik di luar sana yang sayang jika tidak diabadikan. Bawalah kamera Anda kemana pun dan sering-seringlah memotret. Memotret di tempat dan waktu yang berbeda menjadikan Anda memahami situasi dan waktu yang tepat untuk mendapatkan potret yang bagus.Tidak hanya cukup dengan selalu bersiap untuk memotret yang ada di hadapan Anda. Anda juga perlu untuk ke berbagai tempat untuk memotret. Cari dan temukan hal yang menarik untuk Anda potret. Tidak harus selalu tempat wisata, ruang publik seperti pasar dan memotret situasi jalanan juga menarik.
- Jangan Terpaku Pada "Subjek" dan Lihatlah Sesuatu dengan Pandangan yang Berbeda
Carilah hal-hal lain yang menarik untuk dipotret. Jangan selalu terpaku pada "subjek".
- Berikan perhatian pada warna, atau sebaliknya Anda bisa mencoba black-white photography.
- Mencari "repetition" dan "rhythm" atau bahkan potret sesuatu yang berbeda, yang "terisolasi" dari keadaan sekitarnya.Misal, di dalam suatu tempat hiburan anak jika Anda memotret secara repetition dan rhythm maka Anda akan potret suasana keramaian, memotret zona permainan beserta anak-anak yang sedang bermain di tempat tersebut. Atau sebaliknya, Anda memotret anak yang sedang tidak bermain dan hanya menatap anak-anak lain, atau memotret kesepian wahana permainan yang sedang tidak dimainkan.
- Memotret pada "lighting" yang cukup/berlebihan atau bahkan posisi yang kurang cahaya sekalipun.
- Cari emosi dan gesture jika Anda memotret orang. Bahagia, sedih atau bahkan ekspresi kaget dengan kamera yang Anda arahkan kearahnya.
- Cari tekstur, pola dan bentuk
- Carilah kontras. Cari sesuatu yang "stands out" dari situasi sekitarnya. Gunakan zoom dan dekati objek, buatlah blur background sekitarnya atau sebaliknya subjek yang dijadikan blur.
- Potretlah apapun yang bisa menarik perhatian orang-orang, baik "subjek" orang atau benda "objek" apapun itu. Kemampuan Anda dalam fotografi akan meningkat dengan sering memotret. Anda akan merasakan dan melihat hal dalam perspektif yang berbeda dengan fotografi.5-irsyam-57b01b1724afbd8832dd19c8.jpg
9-valiantomaulana-horz-57b000c98423bd022b2dbee4.jpg Buat Foto Sesederhana Mungkin
Dekati objek Anda, gunakan zoom untuk menentukan komposisi foto. Bagaimanapun caranya, jongkok, berbaring, jinjit atau apapun itu Anda akan sangat berusaha untuk mendapat potret yang bagus. As simple as possible, foto Anda tidak selalu objek keramaian tapi foto yang "stand out" seperti genre foto minimal/flatlay.Sesekali Gunakan Kamera Analog Jangan Hanya Kamera Digital
Baik kamera digital atau kamera analog ada kelebihannya masing-masing. Bahkan fotografer banyak yang suka memotret dengan kamera analog, beberapa alasannya adalah resolusi yang besar sehingga apabila foto dicetak tidak akan blur, tidak ada noise, tahan banting, warna yang dihasilkan lebih vivid dan tentunya lebih menghargai foto dan melatih insting memotret. Tidak seperti kamera digital di mana Anda dapat memotret dan menghapus seenaknya. Sehingga Anda memiliki plan apa saja yang akan Anda potret.ÂTunjukkan Hasil Foto Terbaik Anda ke Publik
Foto Anda tidak akan selalu bagus, bahkan fotografer pun begitu. Mereka hanya menunjukkan karyanya yang menurut mereka baik. Tunjukkan saja foto yang menurut Anda benar-benar bagus dan meminta orang yang expert atau publik untuk menilai foto Anda. Masukan-masukan itu jadikan bahan pertimbangan dan memacu Anda untuk menghasilkan foto yang bagus. Tanyakan apa yang membuat mereka suka/tidak suka terhadap foto Anda.Melihat-lihat Referensi Foto dari Orang Lain
Referensi foto para fotografer akan berbeda, belum tentu juga Anda akan menyukainya. Sebagai referensi, cari saja portfolio yang membuat Anda tersenyum, sedih, tertawa atau apapun foto yang menggugah Anda. Sebagai contoh, Steve McCurry (photographer of the Afghan Girl), atau fotografer studio work, Annie Leibowitz. Atau lihat saja foto-foto bagus di Flickr atau instagram.ÂPelajari Teknik yang "sepele"
Ambil foto yang natural, di mana orang-orang berpikir ini foto yang tidak fokus atau tidak mengekspos sesuatu. Great photo bisa dihasilkan dari situasi seperti ini. Namun tetaplah Anda harus memperhitungkan shutter speed (kecepatan memotret untuk membekukan gambar dalam hitungan detik; 1/30s, 1/60s, 1/250, 1/500s), aperture (ukuran besarnya lensa yang terbuka saat kita menekan shutter; f/5.6, misalnya semakin kecil angka f-stop berarti semakin besar lubang di depan sensor terbuka dan semakin banyak cahaya yang masuk, focal length (seberapa besar sudut pandang lensa dalam menangkap gambar, biasanya disebut lensa tele, misalnya 18 mm, 24 mm, 35 mm, 55 mm, 85 mm, 105 mm, 135 mm, 200 mm, dan 300 mm juga hal lainnya. Teknik dalam fotografi ini sedikit banyak berpengaruh pada foto yang kita hasilkan.Temukan Kenyamanan Anda
Anda merasa bagus dalam mengarahkan orang untuk berfoto. Atau Anda merasa menikmati segala cuaca yang menimpa Anda ketika Anda mengambil foto landscape. Bahkan Anda suka memotret objek yang bergerak cepat dengan lensa telephoto Anda. Apapun itu, coba saja semuanya dan pada akhirnya Anda menemukan kenyamanan dan merasa sangat baik di genre tertentu. Namun, jangan batasi diri Anda.Rasa-rasanya memang dengan seringnya kita memotret, secara naluriah kita menjadi mengerti apa yang kita harapkan dalam foto yang akan kita hasilkan. Proses tidak akan mengkhianati hasil :) Semangat memotret!Â
(P.S. Boleh tengok tengok instagram saya dan berikan komentar :D )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H