Mohon tunggu...
Nur Wahyuni Salya
Nur Wahyuni Salya Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

senang photography, blog, musik jazz | Mampir yuk ke blog saya yunisalya.wordpress.com --> bebas berkomentar yah.. :)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Dampak Buruk Akibat Kecanduan Pornografi!

25 Juli 2016   23:56 Diperbarui: 26 Juli 2016   12:14 2354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: sleepfoundation.org

Kesehatan tubuh kita bergantung dari bagaimana cara kita memperlakukan tubuh kita. Sebagai contoh, disaat kita mengonsumsi makanan yang tidak sehat (junk food) maka resiko yang harus dihadapi tubuh adalah masalah pencernaan seperti sembelit, wasir, gangguan pada usus, resiko terkena diabetes, resiko penyakit jantung, resiko gangguan ginjal, kanker, bahkan beresiko mempengaruhi fungsi otak. Hal tersebut adalah contoh ringan kebiasaan buruk yang sepertinya sulit untuk ditinggalkan oleh masyarakat, terlebih remaja yang lebih suka makanan yang instan.

Begitu pula jika kita memiliki kebiasaan yang tidak baik maka akan berisiko untuk kesehatan tubuh dan mental. Salah satunya adalah kebiasaan menonton dan mengonsumsi pornografi. Eits, jangan sekali-kali salahkan dopamin salahkan dirimu yang sulit berhenti dari candu pornografi.

Dikutip dari Wikipedia, dopamine adalah salah satu sel kimia dalam otak, sejenis neurotransmiter (zat yang menyampaikan pesan dari satu syaraf ke syaraf yang lain) dan merupakan perantara bagi biosintesis hormon adrenalin dan noradrenalin. Peran utama dopamin di dalam otak adalah sebagai sistem “reward” (hadiah, imbalan) untuk memberikan penghargaan kepada otak atas perilaku positif yang telah dilakukan, fungsi motorik dan fungsi kognitif (seperti aritmetika dan daya ingat).

Setelah melakukan aktivitas positif, otak akan melepaskan sejumlah besar dopamin sebagai motivasi atau dorongan untuk melakukan aktivitas tersebut dengan lebih baik di masa depan. Dopamin bisa menjadi mood booster yang luar biasa sekaligus menjadi pemberi dorongan dan motivasi. Intinya, dopamine adalah salah satu hormon yang dikeluarkan saat kita berbahagia karena suatu ‘hal’. “Hal” tersebut dapat bersifat positif atau negatif, tergantung dari individu masing-masing.

Hormon-hormon bahagia yang dilepaskan oleh otak saat kita beraktivitas normal/positif akan berbeda kadarnya dengan hormon bahagia yang dilepaskan saat mengonsumsi pornografi. Ternyata bukan hanya dopamin, dikutip dari yourbrainonporn.com seorang pecandu pornografi akan mengeluarkan 4 hormon bahagia secara berlebihan, yaitu:

  • Efek Dopamin, yaitu efek ketagihan yang selalu mencari hal-hal baru yang berkaitan dengan seksual. Seorang yang memiliki penyimpangan seksual bisa terpengaruh dari efek dopamine karena kecanduan pornografi. Bahkan bisa jadi seorang yang gay terpengaruh dari efek dopamine yang sudah terlalu tinggi (mencari hal baru). Itulah parahnya hormone dopamine yang dibuat bekerja terus-menerus karena pornografi.
  • Neuropiniphrin, hormon yang membuat si pecandu pornografi menjadi terbayang hal-hal yang jorok yang akan selalu menghubungkan segala sesuatu dengan seks. Hormon ini memang hormone pembentuk memori secara detail.
  • Oksitosin, hormon yang menyebabkan keterikatan yang sangat mendalam. Nah, nggak mau kan kalau hormon oksitosin itu bekerja terus menerus akibat pornografi. Memang kamu mau ada ikatan batin sama pornografi?
  • Serotonin, hormon ini akan keluar ketika merasa nyaman dan tenang, Jika sedang stress, orang yang kecanduan pornografi akan merasa tentram akibat hormon serotonin yang ia keluarkan saat menikmatinya.

Singkatnya, hormon dopamine (efek ketagihan), neuropiniphrin (efek terbayang-bayang), oksitosin (efek keterikatan) dan serotonin (efek rasa nyaman). Akibatnya berdampak pada aktivitas otak, yaitu kurang konsentrasi, gangguan tidur, lunglai, malas, tidak ada motivasi, cemas berlebihan, kurang percaya diri, depresi, tidak peduli dengan keadaan sekitar (antisosial), depresi, dan lain-lain.

Pecandu pornografi kronis dapat mengubah “reward circuit” pada otak secara struktural (hypothalamus dan amygdala) dan kimia (hormone dopamine).

brainporn.com
brainporn.com
Ikatan-ikatan didalam otak menjadi renggang akibat hormon "bahagia" yang berlebihan diciptakan oleh pornografi. Sehingga fungsi otak dalam memproses informasi akan bekerja lamban dan sulit mencerna informasi.

Di Indonesia kasus pelecehan/kekerasan seksual tengah merebak, terbukti dengan banyaknya kasus-kasus yang terungkap di media. Kasus kekerasan seksual yang dialami Yuyun hingga meninggal, kasus pelecehan seksual di sekolah Internasional, kasus pelecehan seksual oleh oknum guru /penjabat pemerintah/orang terdekat bahkan orang tua. Lantas seperti inikah gambaran kesehatan masyarakat Indonesia sekarang?

Kalau sudah begitu potret masyarakat Indonesia yang beradab seolah menjadi menyedihkan dan memprihatikan. Kebanyakan kasus kejahatan seksual adalah ketidakmampuan dalam mengontrol diri dari nafsu sesaat yang menjerumuskan dan merugikan orang lain dan diri sendiri. Dari kejahatan-kejahatan tersebut akar permasalahannya adalah menjadikan hal yang tidak sewajarnya dilakukan menjadi suatu pembiasaan yang menyimpang.

Kebiasaan menonton porno, bermain video game yang berbau porno, membuka situs porno dan hal-hal lain yang berkaitan dengan pornografi. Semua kebiasaan itu menjadi hal yang biasa dikonsumsi oleh para pelaku dan menganggapnya sebagai hal yang wajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun