Mohon tunggu...
Yunisa ilfirahman S.pd
Yunisa ilfirahman S.pd Mohon Tunggu... Guru - Allah

Do'a adalah kunci.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menemukan Jati Diri saat Pandemi

20 Desember 2020   15:20 Diperbarui: 20 Desember 2020   15:22 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

MENEMUKAN JATI DIRI SAAT PANDEMI

 Hampir satu tahun, sejak kemunculannya, pandemi covid-19 menghantui perjalanan hidup umat manusia di muka bumi ini.Kehadirannya tidak saja  memberi dampak yang amat luas bagi semua sektor kehidupan, tetapi juga  mempengaruhi munculnya perubahan besar  terhadap peradaban umat manusia di muka bumi.Dampak yang paling nyata adalah hancurnya perekonomian dunia.

Virus Corona menebar ancaman dimana-mana.Tingkat penyebarannya yang begitu cepat dan akibat kematian yang ditimbulkan begitu besar terbukti telah memukul KO para pelaku usaha kecil, menengah, dan besar sekalipun tergolek tak berdaya menghadapi ganasnya virus corona.Akibatnya sejumlah negara mengalami resesi ekonomi berkepanjangan dan tidak tahu sampai kapan perekonomian mereka akan pulih kembali.Termasuk Indonesia, negara dengan jumlah penduduk sekitar 260 jut a jiwa ini paling merasakan dampak nyata dari virus corona ini.

Tetapi virus yang tetap virus. Seganas apapun mereka  adalah makhluk Allah.Mereka diciptakan dan Allah lah sebagai penciptanya.Tidak ada satu makhluk Allah pun yang diciptakan itu sia-sia . Semua yang Allah ciptakan untuk menusia pasti ada gunanya.

Atau paling tidak mereka ada karena Allah telah memnyusun rencana besar bagi umat manusia. Menegur atau sekadar mengingatkan manusia yang sudah sangat sombong dan jumawa melebihi makhluk dengan predikat paling sombong (iblis) sekalipun. Manusia yang mulai lupa akan asal-usulnya dan sudah mulai lupa tempat kembalinya nanti.

Singkatnya, manusia sudah semakin sulit menemukan dirinya, siapa dan akan kemana mereka.Kalau untuk dirinya saja ia tidak kenal bagaimana akan mengenal Allah sebagai rabbnya.Padahal Nabi berpesan : "Siapa yang mengenal dirinya, sungguh ia telah mengenal Tuhannya."

Saat ini semua negara terfokus pada bagaimana memulihkan sektor ekonomi global akibat virus corona.Semua ahli ekonomi di muka bumi ini menyusun formula paling ampuh untuk sesegera mungkin mengembalikan ekonomi ke jalur semula sebelum virus corona mulai menebarkan ancamannya.

Semua terfokus kepada masalah ekonomi, padahal dampak lain akibat virus tidak hanya memukul masalah yang satu ini, moralitas manusia menurun juga akibat virus. Krisis yang paling nyata adalah krisis ketuhannan.Sungguh akibat ekonomi yang ditimbulkan dapat membutakan manusia dari mengenal Tuhannya.Sungguh akibat kekurangan harta dan kemiskinan sehingga manusia lebih takut mati karena korona daripada memahami ini sebagai sebuah ketentuan dari Allah bagi umatnya

.Tidak ada yang terjadi di muka bumi ini diluar rencana Allah. Semua yang terjadi memang sudah digariskan oleh Allah sebagai suatu ketentuan. Cukuplah semua yang terjadi pada kaum dan umat terdahulu menjadi satu pelajaran bagi kita bahwa Allah mahakuasa akan semua yang terjadi terhadap umat manusia.

Jangan menjadi pribadi yang gagal mengenal Allah sebagai sang khalik, sang pemilik takdir, mahakuasa akan segala yang terjadi.Maha rahim yang tentunya tidak akan membiarkan makhluknya menderita berkepanjangan, tidak akan menguji manusia di luar batas kemampuannya.Kembalilah kepada Allah, temukan jalannya.

Jangan menempuh jalan lain di luar jalan Allah untuk keluar dari masalah ini yang hanya akan membuat kita semakin jauh dari Allah semakin gagal juga kita menemukan diri kita sendiri.Yakinlah bahwa badai pasti berlalu selama kita tetap berprasangka baik terhadap ketentuan Allah.Amiin!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun