Mohon tunggu...
Yunisa NurI
Yunisa NurI Mohon Tunggu... Tutor - Just for fun

Banyak berusaha, sedikit sambat

Selanjutnya

Tutup

Healthy

KKN UM 2018 Desa Purwosekar Berikan Pengetahuan tentang "Stunting" dan Cara Mencegahnya

4 Juli 2018   16:52 Diperbarui: 4 Juli 2018   17:08 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stunting merupakan kondisi dimana anak yang tumbuh tidak sesuai dengan ukuran yang semestinya (bayi pendek). Keadaan tubuh yang sangat pendek hingga melampaui defisit 2 SD dibawah median panjang atau tinggi badan populasi yang menjadi referesni internasional dengan sederhana keaadaan dimana tinggi badan anak lebih pendek dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya. Stunting diakibatkan dari pola gizi buruk sehingga memperlambat pertumbuhan tubuh anak. 

Stunting didiagnosis melalui indeks antropometrik tinggi badan menurut umur yang menceminkan pertumbuhan linier yang dicapai pada pra dan pasca persalinan denga indikasi kekurangan gizi jangka panjang.

Fakta stunting sekitar 162 juta balita di seluruh dunia terkena stunting, sebanyak 56% anak pendek di Asia dan 36% di Afrika. Wilayah Indonesia posisi tertinggi stunting ada di Nusa Tenggara Timur yaitu 41,2% selanjutnya diikuti Kalimantan Selatan 37,2%, Gorontalo 36,5%, Sulawesi Barat 36,5%, dan Sulawesi Tengah 35,3%.

Mengetahui fakta tesebut mahasiswa KKN UM Desa Purwosekar Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang melakukan kegiatan sosialisasi tentang stunting yang bertema "Menuju Masyarakat Sadar Stunting", kegiatan ini sasaran utamanya yaitu ibu-ibu yang memilki balita sehingga dilaksanakan di empat titik posyandu Desa Purwosekar. Dalam kegiatan ini ibu-ibu posyandu diberikan pengetahuan tentang apa itu stunting, termasuk bagaimana cara mencegahnya.

Pencegahan stunting dapat dilakukan dengan cara sederhana seperti berikan ASI ekslusif untuk bayi selama 6 bulan pertama. Pemberian ASI juga dapat dilanjutkan sampai anak berusia 2 tahun. Asupan gizi seimbang selama 1000 hari pertama kehidupan yang menjadi kunci penting untuk menghindari gejala stunting. 

Supaya kebutuhan gizi 1000 hari pertama kehidupan terpenuhi dengan baik lakukan seperti hal berikut yaitu sistem dua porsi, ibu hamil makan lebih banyak (dua porsi): lauk pauk, sayur, agar kebutuhan gizi janin terpenuhi, minum tablet tambah darah 1 butir sehari, tidak merokok, tidak minum minuman bersoda dan berakohol, ikuti kelas ibu hamil, lakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) langsung setelah lahir dan ASI eksklusif mulai bayi usia 0-6 bulan. 

Lambung bayi baru lahir sangat kecil, dan semua kebutuhan gizinya sampai dengan usia 6 bulan sudah terpenuhi dengan sempurna hanya dengan ASI saja, yang paling penting menimbang bayi tiap bulan di posyandu untuk dipantau tumbuh kembangnya sekaligus berikan kapsul vitamin A dan imunisasi sesuai jadwal. Sadar stunting juga perlu diiringi dengan menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat. Seperti menjaga kebersihan rumah dan membiasakan anak berolahraga.

"Diharapkan dengan adanya kegiatan ini masyarakat Desa Purwosekar terutama Ibu-ibu yang memilki balita bisa lebih memahami tentang stunting, apa dampaknya, dan terutama bagaimana cara mencegahnya", Ujar Hafiz sebagai koordinator kegiatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun