Bulan Juni lalu, saya berkesempatan mengikuti Lantip Internasional di Malaysia, salah satu kegiatan dari program unggulan Universitas Negeri Semarang (Unnes), yaitu Unnes Goes Global.Â
Program ini dirancang untuk mempersiapkan mahasiswa UNNES agar memiliki wawasan internasional serta meningkatkan reputasi UNNES sebagai kampus yang siap bersaing di kancah global.Â
Dalam program ini, enam mahasiswa dari Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) ditempatkan di Sekolah Menengah Agama Irshadiah, Bagan Datuk, Perak, Malaysia.
Selama sebulan, dari tanggal 30 Juni hingga 28 Juli 2024, kami menjalankan praktik mengajar. Saya mengajar Bahasa Inggris sesuai dengan bidang yang saya pelajari di kampus, memberikan pengalaman mengajar di lingkungan yang berbeda dan menantang. Bertemu dengan siswa-siswi di sana memberi saya perspektif baru tentang dunia pendidikan lintas budaya.Â
Menariknya, para siswa memiliki semangat belajar yang tinggi, meski dengan latar belakang yang berbeda, dan hal ini menjadi motivasi tersendiri bagi saya dalam mengajar.
Selain kegiatan mengajar, kami juga menyelenggarakan berbagai kegiatan ekstra yang melibatkan siswa-siswi Sekolah Menengah Agama Irshadiah. Salah satu kegiatan yang paling berkesan adalah acara Smarish Vaganza.Â
Smarish Vaganza mencakup lomba voli dan lomba bahasa Inggris, yang terdiri dari kompetisi menulis esai dan storytelling.Â
Sebagai mahasiswa pendidikan, saya merasa bangga bisa berkontribusi dalam acara yang mendorong siswa-siswi untuk mengembangkan keterampilan akademis dan non-akademis mereka.
Kami juga memperkenalkan teknik Ecoprint, sebuah metode pencetakan alami yang menggunakan daun-daunan untuk mencetak pola pada kain. Kami mengajak siswa-siswi membuat Ecoprinted Totebag.Â
Siswa-siswi sangat antusias mengikuti kegiatan ini, yang sekaligus mengajarkan mereka tentang konsep ramah lingkungan dan nilai estetika dari sumber daya alam sekitar.Â
Selanjutnya, mereka melakukan presentasi hasil Ecoprint untuk menjelaskan tanaman apa yang mereka gunakan, kesulitan yang dihadapi, dan pesan serta kesan dari kegiatan tersebut.
Tidak hanya itu, kami juga mengadakan kegiatan Go Green sebagai bentuk dukungan terhadap prinsip konservasi lingkungan yang diusung oleh Unnes. Dalam acara ini, kami mengajak siswa-siswi melakukan penanaman pohon dan membersihkan lingkungan sekolah.Â
Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan, tetapi juga mengajarkan siswa-siswi pentingnya menjaga alam sebagai bagian dari tanggung jawab bersama.
Secara keseluruhan, pengalaman mengikuti Lantip Internasional ini tidak hanya memberikan saya keterampilan mengajar di lingkungan yang berbeda, tetapi juga mengasah kemampuan beradaptasi dan berkolaborasi dengan orang-orang dari latar belakang yang beragam.Â
Program ini benar-benar menjadi sarana pembelajaran yang luar biasa bagi kami semua yang terlibat, sekaligus membawa nama Unnes sebagai kampus yang siap berkontribusi di kancah internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H