Mohon tunggu...
Yuni Nurafiah
Yuni Nurafiah Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuluh Keluarga Ahli Pertama - Badan Keluarga Berencana Nasional

Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi anggotanya untuk tumbuh dan berkembang menjadi SDM unggul berkarakter

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penggunaan Gadget yang Bijak pada Anak

29 Oktober 2021   09:20 Diperbarui: 29 Oktober 2021   09:36 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sahabat keluarga, gadget jelas memiliki dampak positif terutama untuk membantu berbagai tugas kita. Akan tetapi, gadget dapat memberikan dampak negatif jika tidak digunakan dengan tepat terutama pada anak-anak. Berikut adalah saran penggunaan gadget yang bijak pada anak :

Usia 0-2 tahun

Pada usia ini orang tua disarankan sama sekali tidak memperkenalkan anak dengan gadget karena radiasi membahayakan pertumbuhan mereka. Aspek perkembangan yang utama pada masa ini  juga sensori motor (menggenggam, merangkak, berjalan, keseimbangan, dll), sementara gadget kebanyakan menstimulasi hanya aspek kognitif saja.

Usia 3-7 tahun

Pada usia ini anak boleh saja diperkenalkan dengan gadget tapi jangan terbiasa digunakan untuk mengalihkan jika anak menangis, alihkanlah kepada hal lain misalnya APE (Alat permainan edukatif) yang dapat dipegang secara fisik dapat menstimulasi perkembangan kognitif, motorik halus dan motorik kasarnya.

Orangtua bisa menstimulasi kecerdasan kognitif anak dengan media gadget dengan total durasi 30-60 menit dalam sehari, misalnya belajar bernyanyi, mengenal warna, jenis-jenis hewan, tumbuhan, bagian-bagian tubuh, bahkan menonton kartun kisah teladan yang bisa menguatkan moral anak. Namun perlu di ingat, masih banyak aspek perkembangan yang harus dicapai anak. Jangan sampai anak anda ketagihan dengan gadget. Ketika hal ini sudah terjadi, mungkin saja anak tidak akan tertarik lagi dengan permainan-permainan tradisional seperti permainan bola bekel, petak umpet, main laying-layang, gobak sodor, dan lain sebagainya. Padahal permainan selain gadget lebih banyak menstimulasi berbagai aspek perkembangan anak, seperti aspek perkembangan motorik halus, motorik kasar, bahasa, sosial, emosi, kognitif, dll.

Usia 7-13 tahun

Pada usia ini anak biasanya sudah bersekolah, gadget justru menjadi kebutuhan anak, apalagi di masa pandemi yang mengharuskan sekolah daring. Tetapi kami tetap menyarankan status kepemilikan gadget yang digunakan anak adalah milik orang tua, sehingga orang tua dapat membuat kesepakatan penggunaan gadget dengan anak misalnya saat jadwal belajar daring dan 2 jam di hari libur, sementara sisanya gadget digunakan/dipegang orang tua. Tentu saja sebelum membuat kesepakatan, orang tua perlu terlebih dahulu memberikan penjelasan dampak baik dan buruk gadget.

Usia 13 tahun ke atas

Usia 13 tahun ke atas sudah memiliki kemampuan berfikir abstrak dan lebih memahami konsep baik dan buruk. Orang tua boleh memberikan anak gadget sendiri.  Tentu saja gadget tersebut tidak secara percuma diberikan. Perlu ada beberapa kesepakatan sebelum membelikan anak gadget. Orang tua perlu mengajak anak duduk bersama mengenalkan dampak positif dan negatif dari gadget serta menyepakati aturan dalam menggunakan gadget.

Salah satu dampak negatif yang sangat berbahaya bagi anak adalah konten pornografi, anak yang sudah baligh memungkinkan untuk terjerumus kedalam pergaulan bebas bermula dari pornografi. Di sisi lain anak usia remaja sudah memiliki kemampuan bereproduksi, sehingga orang tua perlu menjadikan mereka sahabat dan senantiasa membimbing mereka agar tidak terjerumus kepada hal hal yang negatif karena kelalaian berseluncur di dunia maya. Dorong anak untuk hanya menggunakan gadget dalam hal-hal yang positif yang dapat menunjang kesuksesan pendidikan dan karirnya. Ingatkan mereka bahwa selain banyak hal positif, gadget juga dapat menjerumuskan penggunanya kedalam keburukan bahkan dosa yang besar seperti mengakses konten pornografi. Hanya dirinya sendiri, malaikat dan Tuhan yang tahu apa yang di akses oleh sang pemilik gadget. Katakan bahwa orang tua sangat menyayanginya, percaya kepadanya, mendo'akannya agar senantiasa berada dalam kebaikan, kesuksesan dan diberikan bimbingan Tuhan YME.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun