Mohon tunggu...
Yuni Nurafiah
Yuni Nurafiah Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuluh Keluarga Ahli Pertama - Badan Keluarga Berencana Nasional

Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi anggotanya untuk tumbuh dan berkembang menjadi SDM unggul berkarakter

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Hai Mahasiswa, Bagaimana Persiapan Karirmu?

26 Januari 2019   10:02 Diperbarui: 26 Januari 2019   10:24 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : feedspot.com


Tidak semua "siswa" bisa menjadi seorang "mahasiswa". Oleh karena itu, menyandang status sebagai mahasiswa merupakan sebuah kesyukuran bagi setiap anak bangsa. 

Berbekal ilmu dan keterampilan yang lebih baik dibandikan lulusan SD, SMP maupun SMA, tentunya pantas jika seorang mahasiswa memiliki optimisme yang lebih mantap dalam menatap masa depan, mengepakkan sayap, siap menebar kebermanfaatan dan meraih kesuksesan.

Namun fakta mengejutkan terjadi, tingkat pengangguran terbuka (TPT) lulusan universitas meningkat 1,13 persen pada Februari 2018 yakni dari 5,18 persen menjadi 6,31 (BPS 2018). 

Meski yang kita tahu betapa energik dan semangatnya anak muda pada umumnya, namun sebagian mahasiswa tingkat akhir dan fresh graduate memiliki salah satu ketakutan terbesar dalam dirinya, yakni saat ia harus menghadapi masa depan yang tak pasti di era teknologi 4.0 dalam kancah persaingan global yang semakin membuncah. 

Dengan tantangan yang sedemikian rupa, merupakan hal yang wajar jika mahasiswa tingkat akhir atau fresh graduate saat ini terkadang down atau merasa tidak yakin bisa sukses di dunia kerja.

Seandainya anda adalah seorang mahasiswa tingkat akhir atau fresh graduate, bagaimana jika saat ini anda merasakan under estimate terhadap diri sendiri?, sehingga sampai saat ini anda belum mempersiapkan strategi dunia pasca kampus. Tentunya hal ini akan menunda keberhasilan anda bukan?. 

Dua sampai tiga tahun anda menunda untuk bekerja atau menunda melamar beasiswa studi lanjut, maka status fresh graduate anda sudah luntur!. Tentunya perusahaan atau penerima beasiswa akan lebih tertarik dengan kandidat fresh graduate yang baru dan kandidat lain yang berpengalaman. Lalu bagaimana agar para mahasiswa siap memasuki dunia karir dengan penuh percaya diri?

Salah satu cara untuk menembus ketakutan ini adalah dengan "re definisi diri". Baik disadari atau tidak, setiap orang tentu melakukan "re definisi diri" atau pendefinisian ulang tentang diri mereka sendiri berdasarkan pandangan diri sendiri dan orang lain. 

Proses ini berlangsung sepanjang hidup setiap orang, namun memuncak pada fase remaja akhir yakni yang biasa disebut dengan fase pembentukan identitas diri. Oleh karena itu, kita sering mendengar bahwa masa remaja adalah masa pencarian jati diri.

Menurut salah satu pakar psikologi, Erik erikson menyebutkan bahwa remaja mengalami fase krisis identity versus role confusion (identitas versus kebingungan peran). Pada masa ini remaja harus memutuskan "Siapakah dirinya?", "bagaimanakah dirinya", dan tujuan apakah yang hendak diraihnya?." 

Remaja yang berhasil mengatasi konflik identitas akan tumbuh menjadi remaja yang menerima, memahami dirinya sendiri, dan bisa menyelaraskan diri dengan lingkungan. 

Sedangkan remaja yang tidak berhasil mengatasi krisis identitas, maka ia akan mengalami kebingungan identitas, tidak mengenali kelebihan dan kekurangan diri, menarik diri, mengisolasi diri, tidak percaya diri atau mereka tetap meleburkan diri kedalam kelompok teman sebaya namun menjadi orang yang tenggelam ditengah keramaian, karena terlihat samar, sehingga sukar bagi orang lain menemukannya.

Langkah-langkah "re definisi diri" bagi remaja dimulai dengan menanamkan kedalam jiwa bahwa anda "KAYA". Kenapa kaya? Karena anda mempunyai bekal ilmu dan pengalaman sejak SD sampai Perguruan Tinggi. Anda berbeda dengan teman lain yang hanya lulusan SMP atau SMA, maka sudah sepatutnya anda mengakui dan mensyukuri nikmat Tuhan ini. 

Coba tuliskan kedalam bentuk CV berbagai pengalaman dan pencapaian anda semasa SMA sampai kuliah baik prestasi IPK, organisasi, volunteer, ikut serta dalam perlombaan, pengalaman magang, dll. Setelah itu anda cek tipe kepribadian anda melalui situs-situs tes kepribadian online seperti MBTI. 

Dengan cara ini, anda akan menemukan bahwa setiap orang termasuk diri anda pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Tes kepribadian akan memudahkan anda memahami diri sendiri. Salin dan ramulah beberapa kata kunci dari kelebihan diri dan potensi yang anda miliki, tata dengan baik di bagian resume CV anda, karena ini akan menjadi kekuatan anda. Ingat, setiap orang termasuk anda memiliki kekurangan, tidak ada satupun manusia yang sempurna. 

Maka salinlah beberapa kekurangan anda, simpan baik-baik dalam catatan pribadi anda dan coba fikirkan langkah-langkah apa yang akan anda lakukan untuk mengendalikan dan memperbaikinya.

Setelah mengetahui siapa dan bagaimana diri anda, maka langkah selanjutnya adalah menentukan rencana karir yang sesuai dengan kekuatan-kekuatan yang anda miliki dan memperluas area karir di sekeliling kekuatan anda. Lengkapi kekurangan yang anda miliki seoptimal mungkin. 

Apalagi di era sekarang, skill digital dan bahasa asing rasanya sangat perlu dimiliki oleh calon angkatan kerja. Tidak perlu mengambil kursus dengan biaya yang mahal, kini belajar melalui internet bisa menjadi alternatif sarana pengembangjkan diri yang murah dan efisien.

Setelah anda berhasil mendefinisikan target dan menyusun strategi untuk meningkatkan kualitas diri, selanjutnya konsultasikan dan minta restu dari orang tua untuk senantiasa mendoakan anda, konsultasikan juga dengan mentor, teman, atau kaka kelas yang anda percaya. Kemudian berdo'alah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas diri anda. 

Tentu tidak hanya berdoa, lakukanlah persiapan diri yang optimal. Rencana karir setiap orang tentu beragam. Baik berencana di jalur wirausaha, mengikuti jenjang karir di perusahaan, LSM, maupun Pemerintahan, semua kembali kepada pilihan kita. 

Jika anda berencana berkarir di perusahaan atau instansi, mulailah menyusun CV dan Cover Letter anda sesuai standar yang diterima HRD, tata akun media sosial termasuk akun linkedin anda, cari tahu bagaimana proses-proses seleksi kerja, latihan wawancara, dan investasikan uang anda untuk membeli satu set pakaian yang sesuai untuk wawancara.

Langkah selanjutnya adalah mendayung peluang sebanyak banyaknya secara berkala. Sambil beraktivitas seperti biasanya, gunakan sebagian waktu anda untuk mencari dan mencatat sekitar 15 sampai 20 perusaan atau instansi yang sedang membuka lowongan kerja sesuai dengan target area karir anda. 

Kemudian siapkan waktu dua hari untuk anda menuliskan dan mengirimkan dengan fokus Cover Letter dan CV sesuai alamat masing masing perusahaan tujuan, cek kembali isi surat untuk meminimalisir kesalaahan, dan pastikan nomor kontak dan email anda aktif. Catat perusaan-perusahaan yang telah anda apply pada hari itu lengkaap beserta keterangan posisi yang anda lamar.

Tugas manusia memang berusaha, maka berusahalah dengan optimal dan berdoa kepada Tuhan agar diberikan yang terbaik. Pekerjaan yang sukses tentunya tidak hanya untuk meraih kesenangan semata, namun kebermanfaatan diri pada pekerjaan tersebut semoga menjadi berkah yang menjadikan diri kita terus bersyukur atas karunia-Nya dan bisa membantu orang disekitar. Oleh sebab itu, teruslah berusaha, optimis dan yakin akan impian-impian besar kita, karena kita yakin Tuhan Maha Besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun