Mahasiswa Program Studi Ilmu Al-quran dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam
Universitas Islam Sumatera Utara
ABSTRAK
Pendidikan adalah suatu hal dan upaya yang ditempuh oleh manusia untuk menghasilkan karakter yang baik, akal yang berfungsi dan eksistensinya. Al-quran merupakan kalam Allah yang diturunkan melalui malaikat perantara dan disampaikan kepada utusan-Nya untuk dijadikan pedoman hidup bagi manusia. Di dalam Al-quran sendiri memberi isyarat bahwa pendidikan sangat penting, jika kita telaah lebih dalam maka akan kita dapati beberapa prinsip dasar yang bisa kita kembangkan dan kita ambil menjadi inspirasi yang sangat menajubkan apabila kita mampu menerapkannya ke dalam kehidupan sehari-hari.
 A. Pendahuluan
Al-quran secara harfi'ah diartikan "bacaan yang sempurna", yang merupakan pilihan nama Allah yang sangat tepat. Tidak ada sampai sekarang ini bacaan yang lebih sempurna dari Al-quran. Walaupun banyak kitab-kitab yang turun ke muka bumi ini, tetapi Al-quran merupakan satu-satunya kitab yang sempurna dari segala sisi yang ada. Misalnya, dari segi penuturannya, sastranya, hukumnya, perintahnya, bahkan dalam memahami satu ayat saja diperlukan sederetan keilmuan alat untuk mengetahui maknanya. Terlebih ketika satu ayat pun di dalam Al-quran tiada yang mampu menandinginya dan menciptakan serupa dengannya, konon lagi 30 juz Al-quran.
Pendidikan menjadi salah satu poros yang penting bagi manusia dan pendidikan harus menjadi skala yang prioritas bagi suatu bangsa. Dewasa ini, ketika era globalisasi terus menjulang tinggi, pendidikan menjadi bergeser kedudukannya. Sudah tidak menjadi hal yang penting lagi bagi sederetan golongan masyarakat awam. Padahal tanpa pendidikan, tidak bisa membuat sebuah peradaban. Sehingga menjadi hal yang wajar ketika kurangnya etika di negeri ini karena kurang memperhatikan dan memperdulikan dunia pendidikan.
Seperti banyak statement yang diingat dan ditanam di dalam benak setiap muslim, bahwa Al-quran merupakan pedoman hidup. Semua tata, cara, metode berkehidupan dengan baik dan benar ada di dalam Al-quran. Tidak terkecuali tentang pendidikan. Al-quran menjelaskan bagaimana cara mendidik anak bagi orang tua, mendidik seorang istri bagi suami bahkan tata cara berakhlak dan beradab yang baik sehingga menciptakan karakter muslim yang sejati.
B. Kajian Teori
Dikutip dari buku Ulumul Quran karya Manna Khalil al-Qathan, beliau menuturkan bahwa makna Al-quran adalah kalam Allah yang diwahyukan kepada Rasulullah dengan lafalnya, dan dengan itu pula orang Arab ditantang; tetepi mereka tidak mampu membuat seperti Quran itu, atau sepuluh surah yang serupa itu, bahkan satu surah sekalipun. Tantangan itu tetap berlaku, karena Quran merupakan mukjizat yang abadi hingga hari kiamat. (al-Qathan,2015:25)
Dalam bahasa Indonesia, kata pendidikan berasal dari sebuah kata "didik" dengan memberi awalan "pe" dan akhiran "an", mengandung arti "perbuatan" (hal, cara atau sebagainya). Istilah pendidikan ini awalnya berasal dari bahasa Yunani "paedagogie", yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Dalam istilah lain yaitu bahasa Inggris dikenal dengan "education", yang berati pengembangan atau bimbingan. Dalam bahasa Arab, dikenal beberapa istilah untuk kata pendidikan seperti, al-ta'lim, al-tarbiyah dan al-ta'dib. Namun, kata pendidikan ini lebih sering digunakan dengan "tarbiyah" yang berarti pendidikan. (Nizar, 2001, 86-88)
C. Konsep pendidikan di dalam Alquran
Di dalam Al-quran telah banyak memberi isyarat bahwa pendidikan menjadi suatu masalah yang sangat penting dan juga menjadi hal yang utama di dalam poros agama Islam. Jika kita telaah lebih teliti kita akan menemukan beberapa prinsip yang harus kita jadikan dasar di dalam dunia pendidikan, seperti tingginya derajat orang yang berilmu, menghormati akal manusia, menggunakan cerita (kisah) untuk tujuan pendidikan dan memelihara keperluan sosial manusia.
Pendidikan tentang Al-quran dapat diketahui prinsip-prinsipnya dari analisis beberapa ayat di dalam Al-quran, seperti pada ayat Mujadillah ayat 11:
"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dari kalian beberapa derajat."(QS. Al-Mujadillah: 11)
Di dalam terjemahan ayat di atas, sangat jelas Allah memberikan kita isyarat bahwa orang yang berilmu akan ditinggikan derajatnya. Dan derajatnya melebihi orang yang mempunyai harta benda yang melimpah ruah.
Selain ayat di atas, ada suatu hal yang menarik mengenai ayat yang pertama turun kepada Rasulullah yaitu surah Al-Alaq ayat 1-5 yang artinya;
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS. Al-Alaq:1-5)
Dapat kita lihat, bahwa ayat pertama turun kepada Rasulullah adalah perintah membaca. Tidak menjadi rahasia lagi bagi semua orang bahwa membaca menjadi jendela melihat dunia. Jika kita mampu menelaah jalan kehidupan para ulama Islam yang mampu mengguncang dunia maka akan kita dapati seluruh hidupnya dipenuhi dengan membaca, membaca dan membaca. Sehingga mereka dapat menulis dan mengarang berpuluh-puluh ribu kertas. Seperti imam Nawawi yang tulisannya melebihi panjang umurnya.
Wahyu pertama tersebut tidak menjelasi dengan detail apa yang harus dibaca, sehingga di sini Al-quran memberikan signal yang kuat, kita harus membaca apa saja itu selama bacaan tersebut "bismi rabbik" dengan menyebut nama Tuhanmu, dalam artian yang umum bacaannya bermanfaat bagi sang pembaca terlebih-lebih bermanfaat bagi umat. Bisa dalam artian membaca alam sekitar, mentadaburi hikmah dibalik penciptaan, tanda-tanda zaman, bahkan sejarah diri sendiri.
D. Kesimpulan
Pendidikan menjadi peran penting untuk menciptakan jiwa-jiwa yang berkarakter. Menjadikan manusia yang bernorma tinggi dan baik pekertinya. Al-quran menjadi referensi yang utama untuk dijadikan inspirasi yang kuat agar bersemangat dan tidak putus asa dalam menuntut ilmu. Tidak hanya itu, Al-quran juga menjarkan manusia dari segala aspek seperti kasih sayang, bersyukur bahkan yang hal yang berurusan dengan duniawi sekalipun. Sehingga tidak ada bantahan lagi dengan sebuah pernyataan dan mindset yang tertanam bahwa Al-quran adalah pedoman hidup (way of life).
Tulisan ini ditulis oleh Yuni Musfira, Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sumatera Uatara, untuk memenuhi tugas KKN DR UIN Sumatera Utara.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H