Subang - Mahasiswa IPB University yang tergabung dalam tim Kuliah Kerja Nyata Tematik Inovasi (KKNT Inovasi) IPB University Desa Karanghegar, Kec. Pabuaran, Kab. Subang berbagi ilmu tentang manajemen pakan ikan dan pengenalan pakan alami bersama kelompok petani ikan Mekar Jaya Mas. KKNT Inovasi merupakan sebuah program kegiatan pengabdian mahasiswa ke lingkungan masyarakat dengan tujuan menggali permasalahan di desa dan merancang solusi dari permasalahan yang ditemukan.
Kelompok KKN yang beranggotakan 9 orang dari jurusan yang berbeda ini melangsungkan program kerjanya pada hari Rabu, 19 Juli 2023 di salah satu kolam milik warga di Desa Karanghegar. Berkonsep di bawah pohon rindang, Almira dan teman-teman berdiskusi bersama petani ikan tentang solusi penyelesaian masalah perikanan di Desa Karanghegar yaitu kendala biaya operasional yang dikeluarkan untuk pakan ikan tidak sebanding dengan hasil panen karena pertumbuhan ikan yang cukup lambat.
"Konsep DPR atau Dibawah Pohon Rindang ini kami pilih karena suasana di pinggir kolam ikan yang sejuk dan cocok untuk berdiskusi, sehingga bukan sekadar untuk menjalankan proker saja, namun juga membangun internalisasi dengan masyarakat terutamanya para petani ikan," ujar Almira selaku penanggung jawab kegiatan.
Almira Kartika Dhiya, mahasiswa jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University ini juga membagikan ilmu tentang manajemen pakan ikan yang baik dan cara kultur pakan alami (Artemia sp.) yang didapatkannya selama masa perkuliahan di IPB University. Pemberian pakan pada ikan dibagi menjadi tiga (3) metode, yaitu Ad libitum, ad satiation, dan ad restricted. Ad libitum yaitu pakan yang selalu tersedia dengan pemberian yang tidak dibatasi, ad satiation yaitu memberikan pakan sekenyang-kenyangnya dengan memperhatikan respon ikan, sedangkan ad restricted yaitu pembatasan jumlah pakan yang diberikan setiap hari dengan perhitungan berdasarkan bobot ikan.
Metode pemberian pakan dengan cara ad libitum ini cocok digunakan untuk pemberian pakan alami, contohnya adalah Artemia sp. Artemia sp. merupakan zooplankton yang memiliki kandungan protein yang cukup tinggi yaitu sekitar 63% dibandingkan pakan alami lainnya. Artemia sp. ini umumnya hidup di air laut. Oleh karena itu, dalam pembuatan media kulturnya perlu ditambahkan garam ikan untuk meningkatkan tingkat salinitas pada air sehingga zooplankton ini dapat hidup sesuai dengan kondisi habitat alaminya.
Adapun langkah-langkah dalam pembuatan kultur artemia ini dimulai dengan membuat wadah kultur dari botol air mineral bekas ukuran 1.5 L sebanyak dua buah yang kemudian dipotong sesuai kebutuhan. Selanjutnya, wadah yang sudah jadi disambungkan dengan selang aerasi dan diisi dengan air sebanyak 1L, kemudian ditambahkan garam ikan sebanyak 35 gram. Setelah garam ikan larut, masukkan cyste (telur) artemia sebanyak 1 gram ke wadah kultur.Â
Tunggu hingga 24 jam, kemudian gunakan senter dan arahkan senter pada bagian bawah wadah kultur supaya telur artemia yang sudah menetas dapat berkumpul di bawah, hal ini karena artemia merupakan organisme yang menyukai cahaya. Sehingga, artemia tersebut akan turun dan berkumpul di bagian bawah wadah dan memudahkan proses pemanenan. Pemanenan artemia dilakukan dengan cara mematikan aerasi dan mengalirkan selang berisi artemia ke wadah lain.