Adapun langkah-langkah dalam pembuatan bioimunisasi ini dimulai dengan mencampurkan sebanyak 50 gram Rhizomax dengan 5 liter air, kemudian diaduk sampai merata. Langkah selanjutnya adalah memasukkan benih padi dan merendamnya selama 24 jam. Setelah 24 jam, benih padi ditiriskan hingga kering dan diberi taburan Symbio sebanyak 3 gram/1 kg benih padi. Langkah terakhir adalah memeram benih selama 12-24 jam, terakhir benih padi siap disemai.
Mahasiswa berharap dengan adanya sosialisasi ini selain dapat membantu petani setempat dalam menambah informasi penanganan hama, juga dapat membantu penyuksesan program Sustainable Development Goals (SDGs) poin 1 (Tanpa Kemiskinan), poin 2 (Tanpa Kelaparan), dan poin 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera).
Salah satu mahasiswa KKNT Inovasi, Shelly Agustia Putri menuturkan, "Kami berharap dengan adanya program ini dapat menambah wawasan petani serta memberi solusi dalam permasalahan sundep di wilayah sawah Desa Karanghegar."
Ranta, selaku Ketua GAPOKTAN Desa Karanghegar mendukung dan mengapresiasi acara ini, "Semoga dengan ilmu yang disampaikan oleh adik-adik mahasiswa ini dapat menambah pengetahuan bagi petani di desa ini."
"Mudah-mudahan adanya tim KKN IPB para petani di Subang dapat lebih meningkatkan hasil panennya," ujar salah seorang petani yang hadir.Â
Selama acara berlangsung, petani sangat responsif dan antusias terbukti dengan aktifnya petani pada sesi tanya jawab dan feedback positif dalam memberikan kritik dan saran acara. (ynr)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H