Mohon tunggu...
Yunike EkaLestari
Yunike EkaLestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA || 20107030036

Mengalir namun tidak hanyut

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Budi Sumaryo, Pedagang Tua Cendera Mata di Malioboro yang Masih Eksis

30 Juni 2021   14:28 Diperbarui: 30 Juni 2021   14:52 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

whatsapp-image-2021-06-30-at-00-13-18-60dc1bc706310e199e729432.jpeg
whatsapp-image-2021-06-30-at-00-13-18-60dc1bc706310e199e729432.jpeg
Toko klontong yang sudah berdiri sejak 61 tahun ini tetap eksis. namun Sempat merasakan imbas dari adanya virus Corona-19 yang pada saat itu penyebarannya sangat tinggi di kota Yogyakarta. Jumblah wisatawan yang menurun drastis mengakibatkan pak Budi dan para pedangan lainnya harus menutup dagangannya untuk sementara waktu sembari memantau keadaan pada saat itu. Pak budi menjelaskan pemasukannya turun drastis, bahkan tergolong sepi pembeli ditambah saat itu ada dua pedang yang terkonfirmasi positif virus Corona yang membuatnya harus menutup toko.

"saya harus berfikir giamana caranya supaya saya dan keluarga tetap bisa makan saat tidak ada pemasukan sama sekali, jadi ya jalan satu-satunya pake uang tabungan" pungkas pak Budi. Pandemi benar-benar membuatnya kalang kabut. Tidak ada jalan lain, tetap ingin mencari nafkah namun keadan tidak mendukung. Pak budi betul-betul merasakan efek dari hantaman pandemi itu.

Saat mengetahui pemerintah mengadakan program bantuan sosial bagi para UMKM, muncul sedikit harapan dibenak pak Budi. Namun sekejap harapan itu hilang karena dirinya tak sempat mendaftar, dikarenakan menurutnya persyaratan yang harus dipenuhi sangat sulit baginya mengingat umurnya yang sudah lanjut usia.

Kementrian Koprasi dan UMKM RI saat itu membuat bantuan sosial bagi para pengusaha Mikro kecil menengah agar tetap bisa menjalankan usahanya ditengah krisi Pandemi Covid-19. Program ini dibuka tidak secara online dimaksudkan agar masyarakat tidak tertipu dengan maraknya penipuan yang mengatas namakan bantuan sosial dari pemerintah. Bantuan ini akan diterima para pengusaha UMKM sebesar Rp. 2,4 juta.

Penerima Program bantuan biasanya akan menerima informasi melalui SMS atau pesan singkat dari bank penyalur, kemudian penerima harus melakukan verifikasi data ke bank penyalur yang sudah ditentukan agar dapat cepat dicairkan.

Karena keterbatasan informasi dan faktor usia pak Budi tidak bisa mendaftarkan dirinya sebagai peserta Bansos. Tak menyurutkan semangatnya, beliau tetap melanjutkan usahanya ini ditengah-tengah pandemi.

Satu tahun pandemi berlangsung Pak Budi dan para pedangan di Malioboro akhirnya mulai memberanikan diri untuk kembali berjualan. Karena mau tidak mau mereka harus tetap mencari pemasukan untuk melanjutkan hidup mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun