Mohon tunggu...
Yunika Wulandari Nursyahati
Yunika Wulandari Nursyahati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Diponegoro

Saya adalah mahasiswa aktif Universitas Diponegoro jurusan Teknik Perkapalan angkatan 2020. Saat ini saya sudah semester 8 dan sedang menyelesaikan Tugas Akhir.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keselamatan Berarti Prioritas: Pentingnya Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

16 Februari 2024   14:01 Diperbarui: 16 Februari 2024   14:04 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karanganayar, Pekalaongan (29/01/2024). Menurut Permenaker No: PER.04/MEN/1980 Alat Pemadam Api Ringan (APAR) adalah alat yang ringan serta mudah dilayani oleh satu orang untuk memadamkan api pada awal terjadi kebakaran.

APAR adalah alat yang dirancang khusus untuk memadamkan kebakaran pada tahap awal sebelum membesar dan tidak terkendali. Dengan ukuran yang ringkas dan mudah diakses, APAR memberikan kemampuan bagi siapapun untuk bertindak cepat dalam situasi darurat. Hal ini memungkinkan pengguna untuk menahan atau bahkan memadamkan api sebelum api menjadi terlalu besar dan sulit dikendalikan.

Maka dari itu melalui program Kuliah Keja Nyata (KKN), mahasiswa KKN TIM I Universitas Diponegoro melaksanakan program kerja Edukasi pentingnya Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di lingkungan Balai Desa Pododadi. Kec. Karanganyar, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah.

Dokumentasi
Dokumentasi

Dalam program kerja ini mahasiswa KKN TIM I Universitas Diponegoro menjelaskan poin-poin penting dalam APAR. Pertama adalah Klas Klasifikasi Kebakaran, yaitu dapat disimak sebagai berikut ini:

  • Klas A = bahan padat (kain, kayu, kertas)
  • Klas B = bahan cair (minyak, bensin, solar)
  • Klas C = bahan gas (elpiji, tinner)
  • Klas D = bahan logam (magnesium, potassium, uranium)
  • Klas E = bahan elektrik (dinamo, motor listrik)

Terdapat pula beberapa jenis APAR yang umum digunakan, di antaranya adalah:

  • APAR Serbuk Kimia Kering (ABC): cocok untuk berbagai jenis kebakaran dan merupakan pilihan yang popular karena fleksibilitasnya.
  • APAR Karbon Dioksida (CO2): efektif untuk kebakaran kelas B dan C serta aman digunakan di sekitar peralatan Listrik karena tidak meninggalkan residu.
  • APAR Busa: dirancang khusus untuk memadamkan kebakaran minyak dan lemak, sering kali digunakan di dapur komersial.

Selain itu seseorang harus tahu bagaimana cara menggunakan APAR dengan benar untuk mendapatkan hasil terbaik dan untuk menghindari resiko tambahan. Prosedur penggunaan APAR dikenal dengan istilah Teknik PASS:

  • Pull: Tarik Pin Pengaman
  • Aim: Arahkan Nozzle ke Titik Api
  • Squeeze: Tekan Tuas/Handle APAR
  • Sweep: Sapukan Media APAR

Memiliki APAR saja tidak cukup. Penting juga untuk memastikan bahwa mereka terpasang dengan benar, terawat secara rutin, dan bahwa personel terlatih siap menggunakannya. Berikut adalah beberapa Langkah penting untuk menerapkan APAR dengan efektif:

  • Pemilihan Lokasi yang Tepat: Tempatkan APAR di lokasi yang mudah diakses dan terlihat oleh semua orang.
  • Pemeliharaan Rutin: Periksa dan uji APAR secara teratur untuk memastikan bahwa mereka dalam kondisi baik dan siap digunakan.
  • Pelatihan Karyawan: Pastikan bahwa semua karyawan atau penghuni tahu cara menggunakan APAR dan tahu prosedur evakuasi darurat.
  • Tanda Peringatan: Pasang tanda peringatan yang jelas yang menunjukan lokasi APAR agar mudah ditemukan dalam situasi darurat.

Dalam kesimpulannya, APAR adalah salah satu alat yang paling penting dalam upaya pencegahan kebakaran. Dengan penggunaan yang tepat dan penempatan yang strategis, APAR dapat menyelamatkan nyawa dan mengurangi kerugian materiil yang disebabkan oleh kebakaran. Oleh karena itu, kesadaran tentang APAR dan pelatihan dalam penggunaannya harus didorong di semua level Masyarakat. Keselamatan harus tetap menjadi prioritas utama, dan APAR adalah salah satu Langkah konkret dalam mencapai tujuan itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun