Mohon tunggu...
Yunika Siamsari
Yunika Siamsari Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Aktif Jurusan Manajemen

Saya adalah seorang mahasiswa aktif jurusan manajemen yang berkuliah di sebuah universitas swasta di daerah surabaya. saya memiliki hobi bernyanyi dan terkadang menulis ketika bersedih saya juga suka membaca dan mengambar.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Optimalkan Pendapatan UMKM, Implementasi Qris sebagai Sistem Pembayaran Non Tunai oleh Mahasiswa UNTAG Surabaya

16 Juli 2024   00:23 Diperbarui: 16 Juli 2024   00:55 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerahan Qris Kepada Mitra Toko Kelontong/dokpri

Mojokerto, 14 Juli 2024 - Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya telah melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Tawar, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto. Salah satu program unggulan yang digarap oleh Sub-Kelompok 08 KKN R9 adalah "Implementasi QRIS Sebagai Sarana Pembayaran Non Tunai dan Digital."

Transaksi non-tunai telah menjadi bagian integral dari ekonomi digital saat ini. Di Indonesia, penggunaan transaksi non-tunai semakin meningkat seiring dengan kemajuan teknologi dan perubahan perilaku konsumen. Namun, masih terdapat tantangan terkait efisiensi dan interoperabilitas antara berbagai sistem pembayaran yang ada. Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) hadir sebagai solusi untuk mengatasi tantangan tersebut dengan menyatukan berbagai metode pembayaran dalam satu standar yang diterima secara luas(Annur, 2021).

QRIS dikembangkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) untuk memfasilitasi transaksi non-tunai yang lebih mudah, cepat, dan aman. Dengan QRIS, pengguna hanya perlu menggunakan satu kode QR yang dapat dibaca oleh semua aplikasi pembayaran yang telah terintegrasi dengan QRIS. Hal ini tidak hanya mempermudah pengguna tetapi juga mengurangi biaya transaksi bagi merchant, karena mereka tidak perlu menyediakan berbagai perangkat untuk menerima berbagai jenis pembayaran(Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), 2020).

Dengan melihat fenomena yang terjadi di masyarakat melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh Lembaga LPPM Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, kelompok R-09 berinisiatif untuk berusaha dalam meningkatkan efisiensi transaksi non-tunai di beberapa UMKM yang ada di desa yaitu di beberapa Toko Kelontong dengan mengimplementasikan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Setelah melakukan riset, kelompok kami menemukan bahwa QRIS dapat menyederhanakan berbagai metode pembayaran yang ada dan membuat proses transaksi menjadi lebih cepat dan efisien. Berbeda dengan metode pembayaran konvensional yang membutuhkan perangkat dan sistem berbeda untuk setiap jenis pembayaran, QRIS memungkinkan semua jenis pembayaran digital menggunakan satu kode QR yang diterima secara luas.

Patrisius Lea H.L , anggota kelompok KKN R9, menjelaskan, "Bahwa sistem pembayaran menggunakan Qris ini lebih efektif dibandingkan menggunakan pembayaran dengan sisitem tunai yang yang mengharuskan kita membawa uang tunai dibandingkan dengan qris cukup dengan membawa daged atau telepon seluler "

Program ini melibatkan beberapa toko kelontong yang ada di Desa Tawar,Gondang,Mojokerto sebagai mitra utama. Selama program berlangsung, para pemilik atau pengelola diberikan pelatihan intensif tentang cara menggunakan qris sebagai sistempembayaran digital. Pelatihan ini mencakup seluruh proses pembuatan, mulai dari pendaftaran tempat usaha,verifikasi data-data, hingga pencetakan dan penggunaan barcode Qris.

"Kami sangat antusias mengikuti pelatihan ini. Selain mendapatkan pengetahuan baru, kami juga merasa bisa lebih berkontribusi dalam meningkatkan pendapatantoko kelontong yang mengalami peningkatan penjualan dengan adanya sistem pembayaran yang beragam.

Selain pelatihan, kelompok KKN R9 juga menyusun berbagai luaran wajib seperti laporan akhir, artikel ilmiah, dan poster inovasi untuk melengkapi luaranprogram. Tidak lupa pula dengan adanaya buku panduan yang akan diberikan kepada mitra yang berisi cara penggunaan danimplementasi Qris. Kelompok kami juga mempublikasikan kegiatan ini di media massa untuk meningkatkan kesadaran masyarakat luas tentang pentingnya pemanfaatan teknologi demi meningkatkan pendapatandan kemakmuran masyarakat.

Dr. Muhammad Yasin, dosen pembimbing lapangan, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif dan kerja keras para mahasiswa. "Program ini bukan hanya memberikan manfaat jangka pendek bagi masyarakat Desa Tawar, tetapi juga bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam memanfaatkan teknologi demi meningkatkan pendapatan dan kemakmuran masyarakat". Tutur beliau.

Kegiatan KKN ini diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi perekonomian masyarakat. Dengan adanya inovasi seperti ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya pemanfaatan teknologi yang efektif dan muda digunakan.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program ini dan kegiatan lainnya, Anda dapat menghubungi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya atau langsung mengunjungi Desa Tawar, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun