Siapa sih yang gak kenal sama suara khas dari salah satu permainan tradisional yang lagi viral ini?
Tek tek tek tek tek tek~
Yup! Bener banget, suara tersebut merupakan suara khas dari salah satu permainan tradisional yaitu Lato-Lato. Lato-lato atau Clackers Ball merupakan permainan yang sudah eksis sejak tahun 1960-an. Bentuk lato-lato yang sederhana yaitu pendulum dengan dua bola kecil sebagai pemberat yang terikat tali dengan cincin di atasnya membuat lato-lato mudah digandrungi karena harganya yang relatif terjangkau. Selain itu, warnanya yang beragam membuat banyak anak-anak tertarik hingga ada anak yang sengaja mengoleksi semua warna lato-lato, keren bukan?
Momen ini menjadi momen yang harus kita manfaatkan nih! Karena dengan viralnya lato-lato ini menjadi tanda bangkitnnya permainan tradisional khususnya di Indonesia. Musim lato-lato ini membawa dampak yang positif loh bagi anak-anak. Seperti yang kita ketahui bahwa di zaman sekarang, kebanyakan anak-anak lebih memilih untuk bermain games di gawai yang lama kelamaan akan menyebabkan adiksi. Hal tersebut menyebabkan anak-anak menjadi kurang bersosialisasi dengan teman sebayanya dan dapat menyebabkan gangguan fisik seperti susah tidur, sakit kepala, gangguan penglihatan dan gangguan nutrisi yang dimana sangat berbahaya bagi tumbuh kembang anak-anak.
Nah, viralnya lato-lato ini dapat dikatakan sebagai salah satu cara bagi anak-anak yang kecanduan gawai bisa kembali menikmati masa anak-anak yang sesungguhnya. Selain itu, tentu saja fenomena ini merupakan langkah yang tepat untuk melestarikan permainan tradisional yang kini semakin ditinggalkan.
Tetapi, disisi lain ada juga loh dampak negatif dari viralnya lato-lato, yaitu banyaknya keluhan dari orang-orang sekitar yang mengeluhkan betapa mengganggunya suara yang ditimbulkan dari lato-lato. Mereka mengatakan bahwa merasa terganggu lantaran anak-anak memainkan lato-lato sepanjang hari tanpa ada jeda. Pagi, siang, sore, malam suara lato-lato pasti terdengar. Keluhan ini kebanyakan muncul dari orang dewasa. Bukan tanpa sebab mereka mengeluh, contohnya saat mereka berusaha untuk istirahat, sejatinya setiap orang butuh istirahat tetapi jika suara lato-lato terus terdengar tentu tidurnya akan terganggu. Contoh kedua adalah saat mereka ingin bekerja, terutama untuk mereka yang bekerja dari rumah (WFH), jika suara lato-lato terus terdengar maka mereka yang sedang bekerja pun tentunya tidak akan bisa fokus.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa fenomena viralnya lato-lato ini berdampak positif dan negatif untuk kehidupan sosial sehari-hari. Kita harus bijak dalam menanggapi fenomena viral ini. Untuk anak-anak yang memainkan lato-lato juga perlu diingatkan bahwa jangan sampai mereka terlalu asyik bermain hingga lupa menunaikan kewajiban seperti belajar, beribadah, dan lain-lain. Kemudian untuk suara yang ditimbulkan oleh lato-lato memang tidak bisa kita hindari, maka sebaiknya perhatikan kembali waktu saat memainkan lato-lato. Jangan sampai mengganggu kehidupan orang lain dan diri sendiri. Karena, yakin deh kalian tetap bisa mendapatkan keseruan bermain lato-lato tanpa mendapatkan keluhan dari orang-orang karena suaranya yang berisik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H